close
Nuga Sport

Siapa Yang Bisa Bantah Sensasi Rossi?

Siapa yang bisa membantah penampilan Rossi di musim MotoGP tahun ini sangat sensasional.

Terhadap penampilan Rossi ini Marc Marquez sendiri tak bisa membantahnya.

Marquez sendiri melakukan kesalahan dalam  menilai Valentino Rossi.

Marquez mengaku bahwa pada awal musim, dirinya tidak mengira bahwa Rossi dapat tampil sekonsisten saat ini.

Pembalap berjuluk The Baby Alien itu menyatakan bahwa di awal musim ini dirinya menilai bahwa pembalap Tim Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo-lah yang bakal menjadi pesaing utama.

Namun memasuki pertengahan musim, Lorenzo justru melempem.

Menurut Marquez pada balapan MotoGP, hal yang terpenting adalah konsistensi. Ia menilai hingga saat ini, pembalap yang paling menunjukkan konsistensi adalah Rossi.

“Pada awal musim, saya berpikir bahwa pembalap tercepat adalah Jorge. Namun, seperti yang Anda tahu, pada akhirnya hal yang terpenting adalah konsistensi,” jelas Marquez, mengutip dari laman resmi MotoGP, Rabu , 21 September 2016

Menjadi pembalap paling konsisten di Yamaha Valentino sudah melakukan berbagai perbaikan.

Balapan MotoGP  bakal memasuki seri keempat belas pada akhir pekan ini.

Para pembalap akan bersaing di Motorland Aragon

Khusus untuk penampilannya di Aragon, Marquez menyatakan tidak ini lagi terpeleset.

Pada musim lalu, Marc Marquez terjatuh di GP Aragon dan hal itu tak ingin diulanginya musim ini. Marquez ingin finis di podium agar peluangnya jadi juara dunia terus terjaga.

Marquez terjatuh ke sisi luar saat coba mengejar Jorge Lorenzo. Hal itu kemudian membuat Marquez terjatuh untuk kelima kalinya di tahun itu.

Kini Marquez tak mau hal yang sama kembali terulang.

Sejauh ini Marquez selalu sukses menyelesaikan balapan dan hal itu berdampak pada posisinya di puncak klasemen saat ini.

“Insiden jatuh yang saya alami musim lalu sepenuhnya salah saya.”

“Kami akan coba bersiap untuk beradaptasi terhadap kondisi sirkuit dan tentu saja berusaha untuk kembali meraih podium di depan suporter saya,” kata Marquez seperti dikutip dari Crash.

Bila dibandingkan Misano, Marquez meyakini bahwa karakteristik sirkuit di Aragon lebih sesuai dengan dirinya.

“Aragon adalah sirkuit yang lebih saya sukai bila dibandingkan Misano. Saya rasa sirkuit ini cocok dengan gaya balap saya,” ucap Marquez.

Marquez sudah pernah berjaya di Aragon tiga musim lalu namun dirinya tak mau jemawa dengan hal tersebut. Pasalnya persaingan musim ini benar-benar tak bisa diprediksi dengan tepat.

“Pada musim ini banyak hal berubah dari seri ke seri, jadi menarik dilihat apakah kami bisa mengatasi situasi dengan baik dan mendapatkan minggu yang bagus di sana,” kata Marquez.

Sementara itu pebalap Ducati, yang tahun depan bergabung dengan Rossi di Movistar Yamaha, Maverick Vinales diakui banyak pihak telah melakukan lompatan luar biasa di musim ini.

Setelah memastikan kepindahan ke Yamaha musim depan, Vinales sukses memenangkan seri MotoGP bersama Suzuki.

Setelah mendapatkan podium di GP Perancis, Vinales kemudian dibidik Yamaha untuk menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati.

Usai dipastikan bergabung ke Yamaha musim depan, Vinales ternyata justru semakin bersemangat saat tampil bersama Suzuki di sisa musim. Alhasil, Vinales berhasil jadi juara di GP Inggris.

Menurut Kepala Mekanik Suzuki, Jose Manuel Cazeaux, sejak awal Vinales memang sudah menunjukkan bakat besar sebagai pebalap yang bisa merajai MotoGP.

“Lewat cara dia mengontrol putaran gas sejak pertama dia mengendarai MotoGP, cara dia beradaptasi dengan pengereman, kami sudah tahu bahwa dia adalah pebalap yang spesial.”

“Seperti yang sudah sering saya katakan bahwa Vinales adalah salah satu alien yang ada di MotoGP,” kata Cazeaux seperti dikutip dari Crash.

Selain kesan pertama yang begitu hebat dari Vinales, keyakinan Cazeaux semakin bertambah usai melihat bagaiman perilaku Vinales dalam upayanya jadi pebalat terbaik.

“Dia selalu mengharapkan kemenangan dan ketika ada hal yang menghambat keinginannya tersebut, bukan hanya motor, melainkan juga teknik mengembudi, maka ia akan memperbaikinya dengan cepat,” tutur Cazeaux bercerita.

Tak jarang Vinales terlihat marah ketika hasil yang didapat tak sesuai harapannya.

“Vinales tahu bahwa dia memiliki potensi karena itu ketika ia menghadapi situasi yang tak sesuai harapannya, ia akan marah dan bahkan cenderung frustrasi.”

“Karena itulah kami terus bekerja keras bersama-sama, baik itu memperbaiki gaya balapnya, teknik, meningkatkan setiap detail, dan tentu saja performa motor,” kata Cazeaux.

Tags : slide