close
Nuga Sport

Marc Marquez Dinaungi Keberuntungan

Legenda MotoGP, Kevin Schwantz menyebut Marc Marquez dinaungi keberuntungan besar karena bisa jadi juara dunia MotoGP 2017.

Schwantz bukan berbicara tentang kemampuan dan skill yang dimiliki Marquez, melainkan catatan statistik kecelakaan yang dialami Marquez sepanjang 2017.

Total 27 kecelakaan dialami Marquez sepanjang 2017, baik di latihan, kualifikasi, maupun saat perlombaan berlangsung. Menariknya, Marquez tak satu kalipun absen karena cedera.

“Marc Marquez selalu mencapai batas di tiap lap. Ketika seorang pebalap memacu motor 100 persen dan melakukan kesalahan, pada saat bersamaan dia juga akan menemukan batas kemampuan motor.”

“Hal itu tak bisa ditemukan bila seorang pebalap hanya mengemudi dengan kemampuan 95-96 persen,” ujar Schwantz mengomentari performa Marquez, seperti dikutip dari Solomoto.

Schwantz pun menyebut Marquez juga dinaungi keberuntungan karena kecelakaan-kecelakaan yang dialaminya tidak berdampak fatal. “Marquez beruntung karena dia mengalami sejumlah kecelakaan fatal tanpa ada cedera yang menyakitkan dirinya,” tutur pria asal Amerika Serikat ini.

Marquez sudah menyabet empat titel juara dunia di kelas MotoGP pada lima musim perdananya.

“Marquez menemukan cara untuk menarik keluar seluruh potensi yang dimiliki oleh motor Honda. Ia bisa mengadaptasikan gaya balapnya dengan motor tersebut.”

“Saya pernah berbicara dengan Livio Suppo dan dia sulit mempercayai apa yang dilakukan Marquez bersama Honda,” ujar Schwantz

Kevin Schwantz, menilai Marc Marquez akan sulit melewati jumlah titel juara dunia Valentino Rossi di ajang MotoGP meskipun saat ini The Baby Alien masih berusia muda

Marquez sudah meraih empat titel juara dunia MotoGP di lima musim perdananya di kelas tertinggi tersebut.

Dengan usia yang masih muda, Marquez diyakini bisa mengejar koleksi tujuh gelar juara Valentino Rossi di kelas primer.

Tetapi Schwantz menilai Marquez tak akan bisa mewujudkan ambisinya semudah itu.

Selain harus menghadapi rival yang ada di MotoGP saat ini, Marquez juga harus bersiap menghadapi tantangan dari pebalap-pebalap yang baru naik kelas ke MotoGP.

“Saya tak setuju asumsi Marquez akan melewati rekor Rossi, karena ada banyak pebalap berbakat di Moto2 dan Moto3 saat ini.”

“Memang mereka harus terjun ke MotoGP terlebih dulu setelah ini. Saya berpikir jumlah titel juara Valentino Rossi sulit terkejar di era modern,” ucap Schwantz dalam wawancara dengan Motorsport.

MotoGP musim 2018 memiliki misteri lain di luar prediksi juara di akhir musim. Pasalnya, pada musim 2018 nasib Valentino Rossi dan Marc Marquez bisa terjawab.

Kontrak Rossi dengan Yamaha akan berakhir di pengujung tahun depan, sedangkan masa depan Marquez di Honda juga masih tanda tanya.

“Saya tak yakin Rossi akan berhenti dari balapan. Namun, yang pasti suatu hari nanti dia akan memiliki tim di MotoGP,” tutur Schwantz.

“Saya rasa Marquez akan melakukan sesuatu yang berbeda. Dia sudah membuktikan diri bisa dominan di Honda. Sungguh menarik bila ia kembali bisa melakukan hal itu di tempat lain,” sambung mantan pebalap asal Amerika Serikat itu.

Sementara itu, pengamat MotoGP, Carlo Pernat, yakin Valentino Rossi bakal kembali ada di lintasan balap MotoGP walau pun kontraknya dengan Yamaha berakhir.

Salah satu tanda tanya yang ada jelang bergulirnya MotoGP tahun depan adalah tentang masa depan Rossi.

Saat ini kontrak Rossi dengan Yamaha akan berakhir di pengujung musim mendatang.

Rossi sudah menyatakan akan tetap berkompetisi bila masih tampil kompetitif dan mampu bersaing.

Namun, finis di posisi kelima musim lalu jadi salah satu sinyal buruk bagi para penggemar Rossi yang ingin pebalap idolanya terus berkompetisi.

Pernat sendiri optimistis Rossi akan tetap berkarier di MotoGP  saat usianya sudah memasuki empat puluh tahun.

“Saya yakin Valentino Rossi sudah menandatangani kontrak untuk  dua tahun lagi. Yamaha melakukan langkah yang tepat karena Rossi adalah pebalap yang selalu ada di baris depan.”

“Selain itu, Valentino Rossi sendiri adalah sosok yang selalu takut dengan kata pensiun dan baru akan melakukannya bila ia benar-benar tak mampu lagi melanjutkan,” kata Pernat seperti dikutip dari GPOne.

Pernat yakin Rossi bakal tetap bisa bersaing dengan pebalap-pebalap lainnya di musim itu.

Pada musim yang telah usai, Rossi sejatinya sempat memimpin klasemen di awal musim sebelum performanya menurun karena faktor motor yang tak kompetitif dan cedera yang dialami.

“Rossi selalu dalam kondisi terlatih secara fisik dan memiliki mental bertanding seperti halnya pebalap muda. Itulah yang akan membuatnya yakin untuk terus melanjutkan karier.”

“Setelah benar-benar pensiun, Rossi akan memiliki masa depan di tim VR46 yang nantinya berkiprah di MotoGP,” ujar Pernat yang juga pernah jadi manajer Rossi ini.

Tags : slide