close
Nuga Sport

“Saya Bisa Jadi Juara untuk Musim Depan”

Peringkat kedua MotoGP musim ini Andrea Dovizioso optimistis menatap musim depan dengan satu tekad meraih juara

Pebalap Tim Ducati itu yakin bisa tampil lebih baik setelah menjadi pesaing ketat Marc Marquez.

Capaian Dovi pada musim lalu juga lebih baik daripada musim lalu

Berdasarkan kemajuannya dalam meraih kemenangan, pebalap tiga puluh satu tahun itu bertekad memperbaiki catatan pada musim balap tahun depan.

Meskipun ada yang menyayangkan kegagalannya meraih gelar juara tahun lalu, Dovizioso tidak ingin larut dalam kesedihan dan memilih bersyukur atas apa yang telah diraih.

“Saya memenangi enam seri, saya mengumpulkan poin lebih banyak ketimbang dua pebalap Ducati lainnya. Apa lagi yang saya bisa raih di musim lalu?”

“Saya senang dengan apa yang saya raih. Tapi tentunya kita semua harus terus bertambah baik. Saya tampil baik di tahun ini. Dan saya siap tampil lebih baik lagi ke depannya, saya akan berusaha di tahun depan. Saya pikir saya akan lebih berani dan percaya diri musim depan,” ujar Dovi dikutip dari tuttomotoriweb.

 

Setelah sembilan musim berkompetisi di kelas MotoGP, Dovizioso baru delapan kali menjadi juara seri. Sekali di delapan tahun silam sekali di dua tahun lalu, dan tahun lalu pebalap asal Italia itu meraih kemenangan terbanyak sepanjang kariernya dalam satu musim.

Setelah era Casey Stoner yang sukses menjadi juara  dan menjadi runner up, baru Dovizioso yang menempati peringkat dua besar pada klasemen akhir MotoGP bersama Ducati.

Honda dan Yamaha membantah kabar yang menyebutkan sedang mengincar Andrea Dovizioso untuk musim balap dua musim mendatang.

Musim ini Dovizioso meraih prestasi tertinggi dalam kejuaraan balap motor kelas premium.

Setelah sepuluhmusim bersaing di MotoGP, pebalap asal Italia  itu menembus peringkat kedua.

Dovizioso menjadi rival terberat Marc Marquez dalam musim lalu dan memaksa sang juara memastikan gelar pada seri terakhir.

Mantan kepala tim Honda, Livio Suppo, mengakui sempat tertarik mendatangkan Dovizioso hingga akhirnya para pebalap terikat kontrak dengan timnya masing-masing.

 

“Bukan rahasia lagi, tahun lalu saat ada kemungkinaan Dani [Pedrosa] pergi, kami berbicara dengan Dovi.”

 

“ Kami menyukai Dovi, kami tahu dia adalah pebalap yang baik. Jujur semua di pit tidak ada yang menyangka dia bisa menyelesaikan musim seperti apa yang dia lakukan dan kami sangat senang,” ujar Suppo sebelum berpisah dari Honda.

“Tahun lalu kami berbicara dengannya, tapi musim selanjutnya semua pebalap telah memiliki kontrak sehingga tidak ada lagai perbincangan mengenai itu,” tambah Suppo.

Pemimpin tim Yamaha, Lin Jarvis, juga sempat berharap Dovizioso tidak bergabung dengan tim rival.

“Tidak ada yang perlu dibenarkan dari rumor [mengenai ketertarikan mendatangkan Dovizioso. Tapi saya menaruh hormat untuk Andrea. Anda menuai dari apa yang Anda tabur, dan untuk Andrea ini didapatnya dari komitmen lima tahun [bersama Ducati,” ucap Jarvis.

“Dia tumbuh dengan motor dan tahun ini Dovi menjalani musim yang fenomenal. Dari sisinya, saya percaya yang terbaik untuknya adalah bertahan di Ducati,” ujar Jarvis.