close
Nuga Sport

Penyesalan Valentino Rossi di San Marino

Valentino Rossi mengungkapkan penyesalan terbesarnya sepanjang karier balapan jelang gelaran MotoGP San Marino 8 di Sirkuit Misano, Minggu depan.

The Doctor mengatakan penyesalan terbesarnya adalah melewatkan dua  momen penting pada balapan MotoGP

Ia gagal meraih juara dunia di dua musim itu.

Andai Rossi sukses pada musim itu,  saat ini dia sudah meraih lebih dari sepuluh gelar juara dunia Grand Prix.

“Pada saat itu  saya berada di puncak klasemen sementara]pada akhir-akhir seri balapan, kemudian saya kalah.”

“Jika saya mendapat kesempatan untuk mengubahnya, saya akan mengubah hasil buruk itu,” terang Rossi seperti dikutip dari Sportal.

Pada MotoGP 2006, Rossi gagal meraih gelar juara karena disalip mendiang Nicky Hayden pada seri terakhir di MotoGP Valencia.

Hayden yang saat itu berhasil meraih podium ketiga, mampu mengangkangi Rossi di peringkat pertama

Rossi gagal meraih podium dan hanya finis di posisi ketiga belas

Podium pertama MotoGP Valencia pada tahun tersebut dimenangkan Troy Baylis

Pada MotoGP tujuh tahun lalu giliran Casey Stoner yang menjadi juara dunia sekaligus menutup kans Rossi menambah koleksi gelar juara.

Rossi yang sempat memimpin klasemen pada pertengahan musim, melorot ke posisi tujuh pada akhirnya.

The Doctor menyebut dua musim itu sebagai kenangan paling pahit dalam karier di MotoGP.

Selain mengungkapkan penyesalan, Rossi juga menceritakan sejumlah kenangan manis.

“Pada empat belas tahun silam karena itu kemenangan pertama saya bersama Yamaha, 2008 bersama Bridgestone karena saya menang lagi setelah dua tahun.”

“Pada waktu itu saya memenangkan edisi terakhir kelas  lima ratis cc. Tapi jika hanya boleh memilih satu saja kenangan terbai karena tak ada yang mengira saya menang bersama Yamaha, tapi saya bisa memenangkannya,” terang Rossi.

Rossi selanjutnya bakal tampil di Sirkuit Misano dan kemungkinan akan mendapat sambutan luar biasa dari para penggemarnya di sana.

Sementara itu, menjelang balapan di San Marino, pebalap Ducati, Andrea Dovizioso menilai dirinya kehilangan kesempatan untuk mempersempit jarak dengan Marc Marquez seiring batalnya MotoGP Inggris dua pekan lalu.

Marquez masih unggul lima puluh sembilan poin dari Valentino Rossi dengan tujuh seri tersisa di MotoGP

Catatan tersebut membuat Marquez ada di atas angin dalam perburuan titel juara dunia MotoGP musim ini.

Di balik kegagalan digelarnya MotoGP Inggris, Marquez memang jadi pihak yang diuntungkan karena selisih poin yang dimilikinya tak berkurang.

Dovizioso sendiri merasa ia seharusnya bisa memperkecil jarak dengan Marquez di Silverstone. Saat ini Dovizioso masih tertinggal tujuh puluh dua poin dari Marquez.

“Sungguh mengecewakan karena kami tak dapat berlomba di Silverstone karena kami sangat kompetitif [di sirkuit tersebut] dan kami kehilangan kesempatan untuk mempersempit jarak dengan Marquez,” ucap Dovizioso seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Dalam jeda menuju MotoGP San Marino akhir pekan ini, Ducati melakukan tes di Misano dan Aragon.

“Kami sangat sibuk dan kini bisa memastikan bahwa kami juga bisa tampil kompetitif di Misano dan Aragon. Kami sangat percaya diri,” kata pebalap asal Italia ini.

Dovizioso tanpa ragu membidik kemenangan di MotoGP San Marino yang juga bisa dikatakan sebagai balapan kandang untuk dia dan Ducati.

“MotoGP San Marino sangat penting bagi kami. Tahun lalu kami meraih podium di posisi ketiga namun tahun ini kami akan berusaha mendapatkan lebih,” ujar runner up MotoGP tahun lalu ini.

Tags : slide