close
Nuga Sport

Rossi: Semua Bisa Terjadi di GP Argentina

Valentino Rossi yang memulai musim kedua puluhduanya di MottoGP dengan meraih podium di GP Qatar, berharap bisa merengkuh hasil yang lebih baik pada perlombaan GP Argentina, Minggu, 8 April mendatang.

Di musim ini, Rossi menargetkan bisa merebut gelar juara dunia yang kedelapan untuk melengkapi koleksi trofinya.

Pada balapan di Sirkuit Losail, The Doctor mampu finis di urutan ketiga. Rossi hanya terpaut tipis dari pemenang lomba yakni, pembalap Ducati, Andrea Dovizioso dan juara bertahan, Marc Marquez yang menempati posisi kedua.

Dalam dua musim terakhir, Rossi hanya mampu menjadi runner up selama balapan di Autodromo Termas de Rio Hondo.

Terakhir kali Rossi menjadi yang tercepat di GP Argentina terjadi pada tiga tahun lalu, usai bentrokan yang tak terlupakan dengan Marquez.

“Tahun lalu kami Yamaha sangat kuat di Argentina. Kami mampu menjadi yang pertama dan kedua, saya pikir itu adalah balapan terbaik dari tim kami di musim lalu,” kata Rossi, seperti dikutip Crash, Kamis, 0 April

“Tapi semenjak itu persaingan antar pembalap menjadi berubah. Rival kami lebih kuat sekarang,” lanjutnya.

Rossi menyatakan balapan di Argentina sangat menarik karena kondisi trek yang baik. Namun, ia merasa pertarungan akan berlangsung sengit.

“Ini akan menjadi pertarungan yang sulit, tapi saya suka trek dan biasanya motor kami bekerja dengan baik di sana. Ini bisa menjadi akhir pekan yang mengejutkan, tapi saya berharap bisa kuat menghadapinya,” ucap pembalap berusia gaek tersebut.

Tentang balapan di Argentina sendiri Rossi mengatakan, apapun bisa terjadi.

Rossi dan rekan setimnya, Maverick Vinales mampu membalikkan keadaan yang buruk saat kualifikasi. Rossi, yang start dari urutan kedelapan sukses menyelesaikan lomba di posisi ketiga

“Pertama-tama, di babak kualifikasi saya tidak terlalu senang dengan keseimbangan motor karena kami mencoba beberapa modifikasi untuk menyelamatkan ban depan. Dan ya, kami bisa menyelamatkan ban depan tetapi kami kehilangan kecepatan,” kata Rossi, seperti dikutip Crash, .

“Jadi dalam lomba saya katakan ‘kami mencoba segalanya untuk berjalan cepat’. Dan jika ban menolak, tahan, jika tidak, ‘ciao’,” lanjutnya.

Namun, Yamaha berhasil membuat langkah yang tepat dalam melakukan pemanasan jelang balapan. Mereka meningkatkan daya pacu saat di tikungan, serta Rossi dan Vinales sanggup memanfaatkan penggunaan unsur elektronik dengan baik.

“Tetapi kami juga membuat langkah yang baik dalam pemanasan. Kami meningkatkan daya tarik saat keluar dari tikungan dan juga saya pikir kami bekerja dengan baik dalam penggunaan alat elektronik,” tambahnya.

“Anda tahu, yang baik dan yang buruk adalah perbedaan dari satu trek ke trek yang lain, akan menjadi tantang bagi motor kami di tahun ini. Jadi, tidak ada yang tahu apa yang terjadi di Argentina,” jelasnya.

Selain itu, Rossi mendesak manajemen timnya untuk segera berinvestasi lebih banyak sumber daya.

Hal tersebut diutarakan Rossi untuk mengatasi masalah di sektor elektronik pada motor Yamaha agar tetap bisa bersaing di MotoGP.

Rossi yang baru-baru ini menandatangani kontrak baru bersama Yamaha dengan durasi dua tahun hingga dua tahun mendatang

Namun, dalam tes pramusim lalu, pembalap  tersebut selalu mengeluhkan tentang komponen elektronik M1.

Bahkan, Rossi mengatakan bahwa Yamaha hanya akan mengandalkan nasib pada ajang MotoGP tahun ini

Meskipun bisa menunjukkan performa yang apik pada awal musim ini, Rossi merasa masih ada sesuatu di Yamaha yang tertinggal dari rivalnya seperti, Ducati dan Honda.

Pembalap asal Italia itu berharap agar Yamaha segera menyelesaikan masalah pada bagian eletronik di motor tersebut.

“Apa yang Ducati dan Honda lakukan lebih baik, mereka menghabiskan banyak waktu dengan banyak orang dan mereka juga menghabiskan banyak uang untuk elektronik. Disinilah kami tidak berbuat apa-apa,” kata Rossi kepada Gazzetta dello Sport.

“Yamaha perlu memahami ini dan dengan cepat melakukannya, saya pikir kami semua sudah mengerti sekarang, tapi kami masih tertinggal. Untuk area-area ini, kelompok kerja dibutuhkan untuk mencoba dan mendapatkan yang terbaik, mungkin Yamaha sudah melakukan kesalahan di bidang ini,” lanjutnya.

Rossi menyatakan keyakinannya bahwa ia dan rekan setimnya Maverick Vinales dapat memiliki kesempatan untuk menggunakan sasis baru.

Pada musim ini, motor Rossi dan Vinales akan mengembalikan konsep bingkai pada bagian sasis untuk menghindari masalah yang terjadi di balapan.

“Tahun lalu kami kehilangan bagian ‘bagus’ dari motor kami, kami selalu memiliki masalah yang tidak baik. Sekarang kami terus memiliki kekurangan tetapi kami bisa menemukan sisi positif,” terangnya