close
Nuga Sport

Rossi Pebalap Paling “Awet” di MotoGP

Dua pebalap papan atas MotoGP, juara bertahan Marc Marquez dan rider Movistar Yamaha Jorge Lorenzo, secara bersamaan, Jumat, 19 Desember 2014, mengungkapkan kekaguman mereka terhadap “comeback”nya Valentino Rossi dalam perburuan juara musim 2014, yang berakhir finis di posisi “runner up” di akhir lomba.

Keduanya juga mengatakan “Vale,” begitu mereka memanggilnya dengan santun, merupakan pebalap tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. “Dia sangat awet sebagai pebalap MotoGP,” kata mereka.

Marquez dan Lorenzo sangat terkesan dengan cara Valentino Rossi “kembali” di musim 2014 serta tak segan angkat topi sembari mengaku terkesan dan kagum dengan The Doctor yang seolah “terlahir kembali”.

Padahal usia Vale sudah tak lagi muda, tiga puluh lima tahun. Namun joki gaek Yamaha Movistar itu unjuk bukti bahwa dia belum habis, selepas kembali ke tim garpu tala setelah dua musim yang buruk bersama Ducati.

“Sungguh luar biasa. Di usia setua itu itu ia bisa bangkit dengan menakjubkan,” ujar Márquez, sebagaimana dikutip dari “Autosport,” Jumat, 19 Desember 2014.

“Buat saya hal pentingnya adalah setelah dua tahun yang tak begitu baik di Ducati, dia kembali ke Yamaha dan tahun lalu pun belum begitu baik buatnya. Tapi tahun ini dia menunjukkan betapa tangguhnya dia sebagai seorang pembalap,” lanjutnya.

Salah satu momen yang paling membuat Márquez respek pada Vale adalah ketika keduanya saling berebut kemenangan di Sepang. Di tengah cuaca terik dan panas yang tak tertahankan, Vale masih mampu bertarung ketat. Itu yang membuat Márquez ingin punya perjalanan karier seperti Vale.

“Ketika Anda melewati tiga atau empat tahun tanpa hasil bagus, sulit untuk bangkit dan dia mampu bangkit dengan luar biasa. Di Malaysia dengan panas tiga puluh lima derajat, dia sanggup menekan saya sampai tiga lap terakhir,” sambung Márquez lagi.

“Saya selalu bilang bahwa saya sangat menghormatinya. Saya ingin bisa seperti dirinya di masa mendatang, tapi akan sulit untuk menyamai pencapaiannya,” tuntas pembalap berjuluk ‘Baby Alien’ tersebut.

Tak hanya Marc Márquez yang terkesan dengan stabilnya prestasi Rossi – sejak comeback ke Yamaha dari Ducati. Padahal biasanya, sejumlah pembalap yang mulai “renta” di usianya, bakal kian sulit mempertahankan top perform-nya. Terlebih di kala persaingan kian ketat dengan menambahnya para rider muda.

“Tahu bahwa ketika Anda punya rekan setim yang tangguh, yang lebih cepat dari Anda, akan sulit untuk percaya pada diri sendiri dan kian berat usaha untuk mengalahkannya,” papar Lorenzo juga kepada “Autosport.”

“Beberapa pembalap di masa lalu ketika rekan setimnya lebih cepat, Anda malah akan tampil lebih buruk. Valentino kebalikannya. Dia semakin lebih baik dan buat saya, dia terlalu tangguh! Saya ingin dia tak lebih cepat dari saya,” tambahnya.

Entah sampai kapan Lorenzo harus menyiratkan resah, lantaran Rossi belum juga mengindikasikan akan pensiun. Musim lalu, The Doctor sempat ingin gantung helm – andai performanya di musim 2014 tak berakhir baik.

“Setelah tiga tahun yang kurang baik buatnya, terutama dua tahun di Ducati, dia kembali dengan luar biasa dan meningkatkan performanya, baik soal fisik dan pengembangan motor serta di pit. Dia bekerja berjam-jam untuk mengembangkan motor dan setelan mesin tanpa lelah,” tutup Lorenzo

Bagi Lorenzo musim balap 2014 tak berjalan mulus. Prinsipal Yamaha yakin pebalapnya itu tak akan mengulang kesalahan yang sama di musim depan.

Lorenzo sempat mengalami kesulitan di paruh pertama musim. Rider asal Spanyol itu gagal finis di seri pertama di Qatar, kemudian melakukan jump start di Austin. Di sembilan seri pertama, Lorenzo cuma naik podium tiga kali dan belum pernah juara.

Lorenzo baru bangkit di paruh kedua musim. Kecuali di seri terakhir, pebalap 27 tahun itu selalu naik podium serta jadi juara di Aragon dan Motegi. Lorenzo pun akhirnya menutup musim dengan finis di urutan ketiga klasemen pebalap di bawah Marc Marquez dan Valentino Rossi.

Selain kesalahan-kesalahan yang dibuat sendiri, faktor lain yang dinilai menghambat performa Lorenzo adalah operasi yang dia jalani sebelum musim 2014 bergulir. Operasi tersebut dinilai berpengaruh pada kondisi fisik Lorenzo.

Menatap musim depan, Yamaha optimistis Lorenzo tak akan mengulang kesalahan yang sama seperti di musim ini.

“Jorge tidak sekuat seperti seharusnya, dan dia melakukan dua kesalahan di balapan awal yang membuatnya banyak tertinggal dan dia harus mengejar itu,” sahut Managing Director Yamaha Lin Jarvis seperti dikutip Autosport.

“Performa Jorge di akhir musim lalu fenomenal setelah tulang selangkanya patah. Kemudian dia menjalani operasi, dia mengalami beberapa perubahan dalam organisasi dan perencanaannya. Dan saya pikir dia tidak akan melakukan hal yang sama tahun depan.”

“Saya pikir ada kombinasi dari kebutuhan untuk berkembang dan dipilah, dan Marc (Marquez) tampil sensasional sejak awal,” katanya menambahkan.

Tags : slide