close
Nuga Sport

Rossi Masih Geregetan dengan Motornya

Walau pun telah kembali ke podium di posisi ketiga dalam balapan di Le Mans Circuit pekan lalu, Valentino Rossi ternyata masih kesal dan jengkel karena tim Yamaha lamban melakukan respons atas keluhannya sehingga motornya sulit bersaing di MotoGP musim ini

Rossi kembali mengutarakan ketidakpuasan setelah menempati peringkat ketiga di MotoGP Prancis akhir pekan lalu.

Pebalap gaek itu merasa tim Yamaha tidak mendengar saran dan informasi darinya sehingga tim berlambang garpu tala itu kesulitan menyaingi motor-motor dari tim lain.

“Sayang kami kesulitan untuk mematahkan rekor itu. Yamaha tidak menang di lima belas seri bukanlah hal yang tiba-tiba.”

“Saya telah memperingatkan Yamaha pada Februari bahwa kami tertinggal, saya pebalap yang berpengalaman dan biasanya itu membalikkan keadaan, tapi reaksinya sangat lambat. Saya tidak tahu mengapa mereka tidak mendengarkan saya,” ujar Rossi dikutip dari tuttomotoriweb.

Pebalap yang pertama kali meraih gelar juara kelas MotoGP pada tujuh belas  tahun lalu itu masih berharap perubahan pada paruh kedua musim balap tahun ini.

“Pada kenyataannya mereka mendengar saya, mereka mencatat, tapi pada akhirnya mereka membawa sesuatu yang berbeda daripada yang saya minta.”

“Sekarang kami harus meningkatkan kecepatan. Kebijakan Yamaha mengenai perubahan-perubahan kecil tidak bagus. Saya harap yang terbaik pada bagian kedua musim ini,” terang Rossi.

Musim ini Rossi baru dua kali naik podium. Selain menempati peringkat ketiga di MotoGP Prancis, The Doctor juga finis ketiga di seri pembuka MotoGP Qatar.

Rossi untuk sementara menempati peringkat keempat dengan lima puluh enam poin atau tertinggal tiga puluh sembilan angka dari Marc Marquez yang berada di puncak klasemen.

Sementara rekan satu tim Rossi, Maverick Vinales, yang baru sekali naik podium berada di peringkat kedua klasemen dengan lima puluh sembilan poin.

Kendati mengakui ada perbaikan pada daya cengkeram dan akselerasi motor, Rossi menganggap keberhasilan finis di peringkat ketiga tidak lepas dari faktor lintasan.

“Saya pikir modifikasi yang membuat motor lebih baik itu bagus untuk balapan lain tapi sayang lintasan sangat membantu kami. Kami tidak memiliki masalah khusus, masalah kami adalah para pesaing sedikit lebih kencang dan kami harus bekerja,” ucap Rossi dikutip dari bikesportnews.

“Lintasan ini memang mendukung kami, tahun lalu Yamaha mendominasi peringkat tiga besar meskipun saya terjatuh. Ini membantu motor kami sehingga kami harus memperbaiki motor kami, tapi saya menikmati balapan,” sambung pebalap yang terakhir menjadi juara MotoGP

Balapan seri keenam akan berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia.

Rossi yang pernah menjadi raja Mugello di kelas MotoGP  selama empat msuim dan sejak itu  tidak pernah lagi menjuarai balapan di negara sendiri sejak sembilan tahun lalu.

Sementara itu, rekan Rossi di Yamaha, Maverick Vinales merasa kru Movistar Yamaha yang menangani Valentino Rossi bekerja lebih baik pada MotoGP Prancis, dibanding dirinya

.Vinales memang mampu berada di peringkat kedua pada peringkat klasemen pebalap sementara, namun pebalap Spanyol itu hanya finis di peringkat ketujuh pada balapan di Sirkuit Le Mans.

Sedangkan Rossi yang start dari posisi kesembilan berhasil finis ketiga dan unggul delapan belas detik dari Vinales dalam balapan tersebut.

“Saya rasa mereka [kru Rossi] bekerja lebih baik selama akhir pekan,” ucap Vinales dikutip dari motorsport.

Terlepas dari perbedaan kerja kru tim balap,  Vinales sepakat dengan Rossi mengenai motor Yamaha YZR-M1 yang kurang cepat dan kesulitan bersaing dengan motor-motor para rival.

“Kami juga harus memperbaiki kinerja dan bekerja lebih baik untuk membuat motor yang lebih baik di balapan. Kami tidak bekerja dengan baik, kami harus memperbaiki itu. Sepertinya saya adalah satu-satunya pebalap yang menderita [di Yamaha],” kata Vinales.

“Saya kecewa bisa tertinggal seperti ini tapi saya memutuskan berada di sini, jadi saya tidak akan komplain. Metode kerja mungkin harus diubah karena jelas ada sesuatu yang tidak bekerja,” sambung pebalap yang sedang menjalani musim kedua di Yamaha.

Vinales yang pada awal musim tahun lalu sempat muncul sebagai salah satu kandidat juara, mengalami penurunan performa seiring ketidakmampuan motor bersaing dengan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso di fase kedua musim balap tahun lalu.

Dari lima seri yang sudah digelar tahun ini, Vinales baru sekali naik podium tepatnya di MotoGP Amerika Serikat.

Vinales mengawali musim ini dengan finis di peringkat keenam pada MotoGP Qatar dan finis di peringkat kelima di MotoGP Argentina.

Setelah menjadi runner up di Sirkuit Austin, Vinales harus puas berada di peringkat ketujuh pada MotoGP Spanyol dan MotoGP Prancis.

Tags : slide