close
Nuga Sport

Rossi Kritik Yamaha Musim Ini

Valentino Rossi tak sungkan-sungkan  mengkritik perkembangan motor YZR-M1 miliknya.  Yang sama sekali tidak berkembang sejak melakukan tes pertama kali.

Rossi merasa ada beberapa komponen baru yang digunakan Yamaha pada musim ini.

Sayangnya, hal tersebut tidak bekerja dengan baik sehingga dirinya kerap mengalami kesulitan untuk bersaing.

Hal itu juga yang menjadi salah satu kegagalan Yamaha dari Honda.

“Honda kini sudah jauh lebih berkembang jika dibandingkan saat awal musim,” ujar Rossi seperti diungkapkannya kepada “crash” Selasa, 18 Oktober 2016.

Menurut Rossi, Honda sukses memperbaiki semua sektor yang membuat mereka kesulitan di awal musim.

Hasilnya, tim yang bermarkas di AALTS, Belgia itu berhasil menempatkan Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP musim ini  setelah balapan di Motegi, Jepang, akhir pekan lalu.

“Musim lalu dan sebelumnya, selama satu musim, biasanya Yamaha bekerja dan motor semakin berkembang.”

“ Musim ini, komponen tiba, kami melakukan uji coba, tapi pada kenyataannya, kami tetap di sini  atau tepatnya berada di level yang sama. Jadi saya pikir itu adalah kunci kegagalan kami di paruh kedua,” papar Rossi, seperti ditulis Motorsport,

Rossi, mengakui bahwa Honda jauh lebih baik dari Yamaha, terutama setelah jeda paruh musim balap MotoGP .

Sebab, Honda sukses memperbaiki beberapa masalah yang kerap mereka alami di awal musim.

Hal tersebut membuat dua pembalap utama Honda, yakni Marc Marquez dan Dani Pedrosa, mampu tampil maksimal dalam beberapa kesempatan.

Pemandangan berbeda justru ditampilkan Rossi bersama timnya.

Begitu kuat di awal musim, nyatanya Yamaha melempem setelah jeda paruh musim.

Rossi bersama rekan setimnya, yakni Jorge Lorenzo, terlihat kerap mengalami kesulitan saat balapan.

Teranyar, kedua pembalap  Movistar Yamaha tersebut terjatuh pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Motegi, Jepang, akhir pekan kemarin.

“Bagi saya, kami memulai musim dengan sangat baik, tapi di paruh kedua musim, Honda berkembang pesat dan mereka menyelesaikan masalah yang mereka alami di awal musim. Yamaha juga bekerja, tapi peralatan baru tidak bekerja dengan baik.”

“ Kami tidak pernah membuat langkah maju,” jelas Rossi, seperti disadur dari Motorsport,

Salah satu faktor yang membuat Movistar Yamaha gagal mempertahankan gelar juara dunia adalah karena mereka terlambat dalam merancang pengembangan motor ketika musim telah berjalan.

Padahal, di awal musim, Yamaha justru berada di atas angin.

Hal ini diungkapkan salah satu pebalap mereka, Valentino Rossi.

Rossi kemudian mengatakan bahwa tim Honda lah yang bisa melakukan perkembangan mesin secara cepat. Hal ini yang membuat Marquez bisa menggeser posisi Rossi di puncak klasemen dan pada akhirnya merebut status juara dunia.

Tiga dari lima kemenangan Marquez pun terjadi di paruh musim kedua.

“Yamaha M1 memang bekerja dengan sangat baik, tapi Honda berkembang dengan sangat baik sepanjang tahun, sementara kami tetap berada di level yang sama,” kata Rossi, seperti dikutip dari GP One.

Hal senada juga diungkapkan Marquez.

Ia  merasa bahwa ada kerja-keras dan keberhasilan timnya di balik gelar juara dunia dan juga kemenangan pertamanya di Sirkuit Motegi.

Di awal-awal musim, Marquez memang merasa kesulitan dengan motornya, terutama untuk beradaptasi dengan ban Michelin dan juga peraturan baru Unit Kendali Mesin.

Namun Marquez percaya para teknisi Honda bisa mengembangkan mesinnya seiring dengan berjalannya musim.

“Titik tersukar musim ini adalah di awal-awal musim, dan saya juga menjalani pramusim tersulit dalam karier saya.”

“ Setahap demi setahap, kami terus percaya akan berkembang. Dan saya berkata kepada seluruh teknisi saya, ‘Saya percaya padamu, sehingga saya akan mengubah mentalitas saya di balapan-balapan pertama, tapi di paruh musim kedua saya membutuhkan bantuanmu’,” kata Marquez seperti dikutip dari Crash.

Marquez merujuk pada upayanya meredam agresivitas dan tak terlalu mengambil risiko. Hal ini kemudian berubah di paruh musim kedua, terutama dengan adanya perkembangan mesin Honda.

“Akhirnya bantuan itu datang. Mereka melakukan pekerjaan yang baik, terutama dengan sistem elektronik. Kami bisa meningkatkan akselerasi dan pada akhirnya kami punya motor yang kompetitif.”