close
Nuga Sport

Rossi Out dari Zona Aman di Phillip Island

Valentino Rossi memastikan keluar dari “zona aman” di tiga seri balapan sisa MotoGP musim ini, Sirkuit Phillip Island, Sepang dan Valencia, untuk menjaga jarak poin dari Jorge Lorenzo untuk keluar sebagai juara kesepuluh kalinya.

Rabu pagi, 14 Oktober 2015, dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi Italia, Rossi dengan serius menyatakan, ia tidak akan berpatokan pada hitung-hitungan bahwa jika dirinya terus mendapatkan peringkat kedua di tiga balapan tersisa, maka ia akan menjadi juara dunia.

“Bagi saya, tidak mungkinl Sangat sulit jika hingga akhir balapan kami akan selalu meraih tempat pertama dan kedua, terutama karena duo Honda sangat kuat,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.

“Apalagi tiga balapan tersisa memiliki kondisi yang berbeda dan dengan tipe trek yang berbeda.”

Rossi kini menduduki puncak klasemen sementara, unggul delapan belas poin dari rekan setim sekaligus peringkat dua, Jorge Lorenzo.

Seusai GP Motegi, Jepang, Rossi diberi tahu bahwa ia bisa saja juara dunia jika selalu berada di peringkat kedua sementara Lorenzo selalu memenangi balapan tersisa.

Hal ini dikarenakan pebalap di peringkat pertama akan mendapatkan dua puluh lima poin, sementara yang finis di tempat kedua meraih dua puluh poin. Dengan Rossi yang telah mengantongi keunggulan delapan belas angka, maka ia memiliki angka untuk jadi juara.

Namun pebalap gaek dan fenomenal itu tidak mau mempertimbangkan kemungkinan tersebut.

Pebalap asal Italia itu menyatakan tidak ingin melakukan perhitungan seperti itu. Satu-satunya yang harus ia lakukan di Phillip Island, Australia, adalah mengalahkan Jorge. Menurutnya hanya itulah target yang ia miliki.

“Target itu melebihi kalkulasi finis di belakang Lorenzo.”

Ucapan Rossi ini akan diuji di Sirkuit Phillip Island pada Minggu, 18 Oktober 2015.

Rossi sendiri memiliki rekam jejak yang lebih baik di Australia ketimbang Lorenzo.

Rossi adalah pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak GP Australia.

Dalam balapan pekan lalu di Motegi, Rossi sukses mengatasi tekanan yang ada. Hasratnya menjadi juara dunia MotoGP untuk kesepuluh kalinya memang harus diiringi oleh ketenangan di lintasan dan ketangguhan mental di dalam dirinya.

Hal inilah yang harus kembali ditunjukkan oleh Rossi di Philip Island, Australia akhir pekan nanti. Ia harus mampu mengatasi banyaknya tekanan yang datang, baik itu dari Lorenzo yang merupakan rival utama maupun pebalap lainnya.

Besarnya tekanan Rossi di sisa musim ini bisa dilihat di laga GP Jepang Minggu. Rossi memang sukses mencapai target yang ia canangkan, finis di depan Lorenzo

Namun hal itu tidak begitu saja didapat Rossi dengan mudah. Ia harus melalui perlombaan yang sulit dan baru berhasil mendahului Lorenzo di pengujung lomba.

“Dari segi fisik, perlombaan ini tidaklah terlalu menguras energi saya, namun dari segi mental, maka perlombaan ini sangat berat.”

“Sulit untuk terus mempertahankan konsentrasi karena sedikit saja lengah bisa berujung pada kesalahan,” tutur Rossi seperti dikutip dari Daily Star.

Rossi kemudian menceritakan bagaimana perjuangannya mengejar Lorenzo saat trek mulai mengering.

“Situasi kemudian menjadi sulit ketika lintasan mulai mengering. Ban yang saya gunakan mulai tak bisa dikontrol sepenuhnya dengan baik.”

“Rasanya saya seperti mengendarai perahu di lautan karena motor seolah bergerak ke segala arah,” ucap Rossi.

Di saat ia harus memacu motornya untuk mengejar Lorenzo, Pedrosa justru muncul dan merebut posisi dua darinya. Hal itu makin membuat Rossi dilanda tekanan yang besar.

“Saat itu situasi yang sulit bagi saya karena bila Pedrosa ada di depan saya dan Lorenzo juara, maka itu berarti saya kehilangan selisih sembilan angka dari Lorenzo.”

“Setiap saya memacu gas, ban depan saya serasa tak mau mengikuti keinginan saya. Jelas perlombaan yang sulit dan penuh tekanan,” tutur Rossi.

Meski tertekan sepanjang perlombaan, Rossi akhirnya sukses mendapat hasil manis setelah Pedrosa mampu menyusul Lorenzo dan ia pun berhasil mendahului rekan setimnya itu.

Hal itulah yang harus kembali dipertahankan Rossi di sisa balapan musim ini.

Sementara itu mantan pelatih tim nasional Italia dan Juventus, Marcelo Lippi, yang dikenal fans Valentino Rossi, memuji perjalanan “The Doctor” dalam perebutan gelar juara dunia musim ini.

Lippi berharap perburuan Rossi berakhir dengan manis dan ia bisa mengamankan gelar juara.

Lippi juga memuji keberhasilan Rossi mengalahkan Lorenzo di GP Jepang. Di Motegi Rossi mendapatkan peringkat dua sementara Lorenzo ketiga.

“Saya terkesan dengan lagi-lagi penampilan yang penuh kedewasaan, kebijakan, dan juga penampilan yang berkelas dari Valentino Rossi,” kata Lippi seperti dikutip dari Gazzetta World.

“Dengan memiliki talenta yang besar, ia tahu caranya melakukan hal yang benar pada saat yang tepat,” ujar pelatih yang membawa Italia juara dunia itu mengomentari pemilihan ban yang tepat oleh Rossi.

“Kemarin ia bisa menangani segala sesuatunya dalam cara yang luar biasa.”

Menurut Lippi, Rossi memiliki satu kelebihan yang bisa ia manfaatkan untuk mengarungi balapan hingga akhir musim.

“Memang selalu ada penantang baru,” ujar Lippi. “Tapi jika Anda bisa menyatukan pelajaran yang Anda kumpulkan selama bertahun-tahun, maka hal itu akan lebih penting ketimbang usia muda.”

“Menang memang hal yang indah.”

Tags : slide