close
Nuga Sport

Rossi Ingin Buktikan Bisa Impresif di Aragon

Pebalap “gaek” Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menegaskan, punya impresifitas plus untuk menaklukkan Aragon Circuit, , Minggu pekan ini, 27 September 2015, dan menampik spekulasi pengamat ia selalu tak berdaya di serial MotoGP Spanyol.

“Siapa yang katakana saya tidak berdaya di Spanyol. Saya ingin buktikan memiliki impresifitas, terutama di Aragon pekan ini,” kata Rossi kepada “crash” Rabu, 23 September 2015.

Persaingan papan atas klasemen pembalap MotoGP 2015 semakin memanas, terutama menjelang seri ke-empat belas yang akan digelar di Sirkuit Aragon, Minggu 27 September 2015.

Para pengamat serempak menyuarakan bahwa sang pemuncak klasemen sementara Valenino Rossi akan mendapatkan tekanan hebat dari dua rival terdekatnya, yakni Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

Lorenzo dan Marquez tentu akan berambisi menambah poin mereka dengan finis pertama atau kedua, sekaligus tidak membiarkan The Doctor balapan dengan mudah di Aragon.

Meski terpaut dua puluh tiga poin dari Jorge Lorenzo di posisi kedua, dominasi Rossi di tangga klasemen sementara pembalap bisa saja digeser. Hal tersebut dikarenakan seri selanjutnya akan berlangsung di Spanyol yang tidak ramah bagi Rossi.

Mengutip dari situs resmi MotoGP, Rabu, 23 September 2015, Rossi tercatat tidak pernah juara di semua sirkuit yang ada di Spanyol selama lebih dari enam tahun.

Terakhir kali pemilik nomor balap 46 itu merasakan naik podium pertama pada GP Katalunya enam tahun lalu. Sebaliknya, dua pesaing The Doctor, yakni Lorenzo dan Marquez merupakan yang tercepat di Sirkuit Aragon dua tahun terakhir.

Setelah menang di Sirkuit Katalunya, Rossi hanya finis posisi kedua di belakang Dani Pedrosa pada seri Valencia edisi enam tahun lalu.

Tahun selanjutnya Rossi dipaksa menyerah oleh duo Spanyol, Lorenzo dan Pedrosa di Sirkuit Jerez. Bahkan Rossi gagal naik podium karena hanya mampu finis di posisi keenam saat mengaspal di Sirkuit Aragon.

Sirkuit Valencia juga belum bisa ditaklukkan Rossi di tahun itu karena pria berpaspor Italia finis posisi ketiga di belakang Lorenzo dan Stoner.

Empat sirkuit di Spanyol juga belum bersahabat bagi The Doctor. Karena ia tiga kali hanya menjadi runner-up di Jerez, Katalunya, dan Valencia. Bahkan di Sirkuit Aragon, Rossi tidak dapat melanjutkan balapan pada lap keempat.

Musim lalu pemegang gelar tujuh kali juara dunia MotoGP itu hanya mampu finis di posisi tiga di Jerez dan peringkat dua di Katalunya.

Beberapa hari sebelum balapan di Aragon, Valentino Rossi masih ragu dirinya dapat menjuarai MotoGP musim 2015, mengingat race masih menyisakan lima seri.

Pembalap Italia itu mengakui kalau dirinya harus fokus dan cepat di setiap seri agar tidak kehilangan poin-poin krusial.

Gelar juara dunia bisa saja direbut Lorenzo, dengan catatan X-Fuera harus memenangi semua seri tersisa. Sedangkan The Doctor tidak pernah finis pertama meski bisa naik podium, katakanlah di peringkat dua.

Lorenzo akan menjadi juara dengan selisih dua poin di akhir musim jika Rossi cuma mampu finis kedua sepanjang lima seri yang tersisa.

Ada juga skenario lain. Rossi akan kehilangan gelar juaranya kalau selama lima seri tersisa ia hanya finis ketiga, di belakang Lorenzo yang paling depan dan Marquez di peringkat dua. Rossi akan kehilangan sembilan poin penting di setiap serinya dari maksimal dua puluh lima angka yang bisa diraihnya.

“Bagi saya, untuk menjadi juara dunia pertama-tama harus menjaga jarak dengan Marquez. Meskipun dalam hitungan angka sulit untuk mengejar saya, tapi Marquez tetaplah juara dunia,” kata Rossi, mengutip Crash.

Apabila Rossi dapat mengalahkan Lorenzo di Aragon, ia akan semakin mendekatkan Rossi pada gelar Juara dunia.

Sementara itu, jagoan Pramac Ducati, Danilo Petrucci, mengeluarkan sebuah penyataan yang cukup menarik. Petrucci bertekad finis kedua di seri pamungkas MotoGP musim ini yang digelar di Valencia, Spanyol pada November mendatang dan berharap Valentino Rossi bisa finis di depannya dan keluar sebagai pemenang.

Bukan rahasia lagi kalau Petrux memang menjalin hubungan persahabatan dengan rider gaek Movistar Yamaha yang juga merupakan kompatriotnya tersebut. Dan ternyata, Petrux mengaku ingin melihat The Doctor kembali jadi juara dunia musim ini.

“Baru-baru ini banyak yang bilang kalau saya dan Marc (Marquez) bisa menjadi pengacau dalam pertarungan Vale dan Jorge – untuk perebutan gelar juara dunia MotoGP,” buka Petrux, GP One melansir.

“Jujur saja, saya tak mau terlibat dalam kompetisi mereka karena pasti situasinya bakal aneh. Tapi, jika memang bisa, saya ingin finis kedua di Valencia, di belakang Vale yang meraih kemenangan.”

“Saya ingin melihat Vale kembali jadi juara dunia. Dia adalah panutan, role-model, sekaligus sahabat saya. Perbedaan usia kami cukup jauh, tapi bisa dibilang tak ada gap dalam hubungan pertemanan kami,” celotehnya lagi.

Di sisi lain, meski banyak yang menilai kalau pertarungan titel juara musim ini hanya akan melibatkan Rossi dan Lorenzo saja, Petrux meyakini Marc Marquez masih punya peluang untuk mempertahankan gelar juara dunianya.

Tags : slide