close
Nuga Sport

Rossi “Biang” Perginya Lorenzo ke Ducati

Tulisan laman situs “motorsportstottal,” hari ini, Kamis, 21 April 2016, menuding Valentino Rossi menjadi “biang” utama kepindahan Jorge Lorenzo dari Movistar Yamaha ke Ducati di musim mendatang.

“Rossi menjadi biang yang menyebabkan Lorenzo mengambil keputusan pergi dari Yamaha,” tulis “motorsportottal,” mengutip amatan mantan pembalap MotoGP, Alex Hofmann.

“Pabrikan asal Jepang tersebut lebih memprioritaskan Valentino Rossi,” tanda Hofmann.

Sebelum pernyataan Hofmann ini banyak yang menerka tentang  penyebab utama di balik keputusan X-Fuera meninggalkan Yamaha.

Tak ayal, Lorenzo yang sudah memberikan tiga gelar juara, dinilai kecewa karena tak dianggap sebagai pembalap utama.

“Lorenzo hengkang karena kecewa. Walaupun prestasinya lebih bagus daripada Rossi. Namun Yamaha tak pernah memperlakukan dirinya sebagai pembalap utama,” ucap Hofmann menukil Motorsporttotal, Kamis.

Kepindahan pembalap asal Spanyol tersebut terbilang sangat tepat karena impiannya menjadi pembalap utama menjadi kenyataan.

Bahkan keberadaan Gigi Dall’Igna di Ducati juga menjadi kunci, sebab ia pernah bekerja sama di Aprilia saat masih di kelas bawah.

“Jorge Lorenzo mencari tim yang mau melakukan apa pun buat dirinya dan itu yang dijanjikan Dall’Igna. Di Ducati, ia menjadi pembalap nomor satu dan mendapat gaji yang besar,” pungkas pria asal Jerman tersebut.

Perekrutan Lorenzo itu juga dinilai langkah berani

Lantas muncul pertanyaan, apakah Lorenzo bisa menjadi kepingan yang hilang bagi Ducati?

Sejak kali terakhir merebut gelar juara dunia MotoGP  di sembilan tahun silam  bersama Casey Stoner, Ducati gagal bersaing dengan dua tim pabrikan lainnya di ajang kelas primer Grand Prix tersebut: Yamaha dan Honda.

Seiring berjalannya waktu, Ducati justru menjelma menjadi tim kelas B di MotoGP.

Bahkan pada  dua tahun silam tim asal Italia itu masuk kategori tim terbuka di kelas MotoGP.

Dengan begitu Ducati bisa memiliki kesempatan mengembangkan sepeda motor Desmosedici dan bersaing dengan motor M1 milik Yamaha dan RC213V Honda.

Untuk tim dengan nama sebesar Ducati, masuk kategori tim terbuka bisa disebut sebagai aib. Tapi apa boleh buat, prestasi yang terus menurun membuat Ducati mengambil keputusan radikal.

Semua cara telah dilakukan Ducati, termasuk mendatangkan Valentino Rossi yang merupakan pebalap tersukses sepanjang era MotoGP.

Namun, usaha itu gagal total. The Doctor hanya mampu meraih tiga posisi podium sepanjang dua musim di Ducati.

Keputusan Ducati merekrut Lorenzo bisa dibilang sebagai keputusan yang lebih baik daripada ketika mendatangkan Rossi pada lima tahun silam.

Pasalnya, tidak hanya Lorenzo sedang dalam puncak performanya, Ducati juga semakin sukses mengembangkan motor Desmosedici.

Motor Desmosedici mampu bersaing dengan motor Yamaha dan Honda, bahkan memiliki keunggulan di jalur lurus.

Kondisi berbeda ketika Ducati mendatangkan Rossi. Ketika itu Ducati gagal memberikan The Doctor motor kompetitif untuk bertarung dalam perebutan gelar juara dunia.

Kini, Lorenzo terbilang datang di waktu yang tepat, di saat Ducati memiliki Desmosedici yang kompetitif. Dengan sedikit waktu adaptasi, Lorenzo berpeluang menjadi kepingan yang selama ini dicari Ducati untuk mengakhiri paceklik gelar juara dunia MotoGP.

Bos Ducati Gigi Dall’Igna menilai perekrutan Jorge Lorenzo dari Yamaha merupakan langkah tepat bagi timnya.

Sebab, untuk menjadi juara dunia diperlukan untuk menghapuskan keraguan bagi tim yang tak lagi merasakan gelar selama sembilan tahun tersebut.

Akhirnya teka-teki mengenai masa depan Lorenzo terjawab setelah  menandatangani kontrak berdurasi dua musim bersama pabrikan asal Italia tersebut.

Tak ayal, pria yang pernah bekerja sama dengan pembalap berjuluk X-Fuera kala di tim Aprilia tersebut mengaku optimistis menyambut musim depan.

Dall’Igna menambahkan kolaborasi antara dirinya dengan Lorenzo akan membuat sebuah gebrakan baru bagi Ducati. Terlebih kemajuan yang dilakukan pada mesin Desmosedici GP16 pada musim ini begitu positif.

“Datangnya seorang juara adalah mengakhiri banyak keraguan. “

“Seseorang yang telah memenangkan lima kali kejuaraan dunia seperti Jorge menghilangkan alasan terakhir bahwa anda tidak dapat memenangkan kejuaraan dunia,” kata Gigi Dall’Igna menukil Gazzeta Dello Sport, Kamis, 21 April 2016.

“Kami di sini untuk mencoba menang, kita tak ingin alasan apapun. Saya pikir, Lorenzo adalah orang yang tepat untuk menunjukkan hal tersebut.”

“ Bersamanya kita telah melakukan banyak hal baik di masa lalu. Jadi saya pikir bahwa apa yang paling penting adalah kemajuan yang dilakukan Ducati dalam beberapa tahun terakhir,” pungkas pria asal Italia tersebut.

 

Tags : slide