close
Nuga Sport

Rossi: Balapan MotoGP Kini Membosankan

Valentino Rossi melancarkan kritik pedas terhadap pelaksanaan balapan musim ini dengan mengatakan “sangat membosankan”

Kritik yang disampaikan secara terbuka itu merupakan jawaban Rossi atas kurangnya antusiasme penonton dan pengamat memberi komentarnya di banding dengan lima belas tahun tahun lalu.

Rossi sendiri  merasakan perbedaan yang cukup besar pada balapan kelas grand prix dibandingkan saat kali pertama ia memulai karier sebagai pebalap profesioal.

“Salah satu perbedaan besar dibandingkan lima belas tahun lalu bahwa saat ini kami selalu sangat nyaris selama latihan.”

“Dibandingkan lima belas tahun lalu, level profesionalisme di olahraga ini mengalami kenaikan luar biasa,” terang Rossi seperti dikutip dari Crash.

Rossi pun merasakan lebih banyak masa-masa indah yang ia rasakan pada masa lalu dibandingkan saat ini. Ia merasa sangat menikmati balapan di setiap sirkuit pada 15 tahun lalu.

The Doctor saat ini sudah dua puluh tahun berkarier sebagai pebalap profesional dengan meraih sembilan gelar juara dari kelas bawah hingga di level MotoGP.

“Saat ini tim, terutama pebalap harus bekerja dalam detail yang kecil-kecil. Anda harus mencoba memahami, mengerti setiap tikungan, dan setiap pengereman.”

“Lima belas tahun lalu lebih romantis! Anda menunggangi motor dengan perasaan bagus. Tidak seperti saat ini karena Anda harus bekerja lebih lagi. Mungkin ini sedikit lebih membosankan,” terang Rossi.

The Doctor saat ini berada di peringkat kedua klasemen MotoGP musim ini dengan selisih 46 poin dari Marc Marquez yang memuncaki klasemen sementara.

Rossi sendiri sebelumnya mengatakan amat sulit untuk mengejar The Baby Alien musim ini.

“Situasinya jelas sekali bagi saya, Ducati dan Marquez sangat kuat dan kami masih memiliki sejumlah masalah,” tegas Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

“Kami masih sangat tergantung dengan grip dari masing-masing trek. Ada beberapa trek yang aspal atau iklimnya memungkinkan kami untuk lebih kompetitif demi meraih podium.”

Sementara itu, sebuah berita terbaru datiag dari Yamaha.

Movistar Yamaha diisukan mulai menyiapkan rencana menggeser pebalap bintang, Valentino Rossi, dari tim tersebut demi mendatangkan Marc Marquez.

Media Spanyol, Diario Gol menyebut keberhasilan Repsol Honda dalam merekrut pebalap Ducati, Jorge Lorenzo musim depan menjadi pemantik utama.

Meski pihak Honda yakin Lorenzo dan Marquez bakal akur dalam satu tim, media itu meragukannya.

Disebut-sebut pula pihak Marquez kemungkinan mulai mencari rencana alternatif yaitu dengan hengkang ke tim lain apabila duet pebalap Spanyol itu tidak berjalan lancar.

Yamaha disebut menjadi pilihan yang tepat bagi pebalap yang memiliki kontrak di Honda hingga daua tahun kedepan

Pasalnya, Ducati yang juga cukup kompetitif dinilai tak menarik minat Marquez karena ia tak ingin mengalami kesulitan beradaptasi seperti yang pernah dirasakan Lorenzo dan Rossi.

Ibarat gayung bersambut, Yamaha dikabarkan mulai memikirkan pengganti Rossi di tim itu. Apalagi, kontrak The Doctor juga bakal berakhir pada dua tahun kedepan.

Usia Rossi yang bakal jadi lebih tua  pada dua tahun mendatang dinilai sudah tidak terlalu kompetitif lagi bagi Yamaha.

Tim tersebut tentu membutuhkan sosok pebalap jagoan untuk mengantikan The Doctor.

Sementara itu, situasi kurang ideal yang bakal dihadapi Marquez disebut-sebut bisa menjadi celah bagi pabrikan asal Jepang tersebut untuk menggaet The Baby Alien.

Marquez sendiri sejauh ini sulit disaingi para pebalap lain di MotoGP 2018. Pebalap asal Catalonia tersebut kemungkinan besar kembali meraih titel juara dunia musim ini, tanpa mampu dibendung para pesaingnya.

Rossi bahkan mengisyaratkan sudah ‘mengibarkan bendera putih’ terkait peluangnya bersaing dengan Marquez berebut gelar juara di MotoGP  musim ini.

Jelang putaran kedua musim ini, jarak antara Marquez di puncak klasemen dan Rossi di peringkat kedua cukup jauh.

Laga perdana putaran kedua MotoGP 2018 bakal digelar di Sirkuit Brno, Republik Ceko

“Pada balapan berikutnya bakal dimulai dengan Marquez yang memiliki perbedaan empat puluh enam poin. Intinya, ia semakin kuat sehingga amat sulit untuk lebih realistis.”

“Kami memang selalu mencoba di setiap cara demi yang terbaik. Masih ada sepuluh balapan lagi dan kami akan mencoba mengatasi masalah-masalah kami,” terang The Doctor.

Tags : slide