close
Nuga Sport

Red Bull Tetap Kritik Kecepatan Mercedes

Laporan kontributor “nuga” Mohamed Nasri dari Sepang
================

Red Bull belum mencabut pernyataan “perang”nya terhadap kecepatan Mercedes, walaupun tim pabrikan Jerman itu telah mampu di saingi Ferrari pada latihan bebas sesi pertama dan kedua di Sepang Circuit, Grand Prix Malaysia, Jumat siang WIB, 27 Maret 2015.

Red Bull, menurut bosnya, Cristian Horner, dari Sepang, sebagaimana dilaporkan kontributor “nuga” di Kala Lumpur, Mohamed Nasri, pewat surat elektroniknya, Sabtu siang WIB, 28 Maret 2015. tetap membawa kasus kecepatan Mercedes ini kepada otoritas FIA.

“Kami akan membawa usulan regulasi untuk menghentikan kecepatan Mercedes dengan aturan menghentikan program peningkatan daya tahan mesinnya,” kata Horner sebagaimana rilis yang dia sampaikan kepada media menjelang sesi latihan bebas ketiga dan babak kualifikasi di Sepang.

Cristian Horner, dalam rilis yang ia sampaikan, telah mendesak FIA atau Federasi Outomotif Internasional, perihal regulasi penggunaan mesin.

Dia mengatakan tidak akan berhenti mengupayakan untuk menghentikan dominasi Mercedes di pentas F1.
Salah satunya, seperti yang diusahakan Horner dengan meminta FIA untuk mengubah peraturan soal unit daya yang tertanam dalam mobil pembalap.

Tindakan tersebut, diyakini menjadi jurus yang paling jitu untuk meredam kecepatan Lewis Hamilton dan Nico Rosberg ketika menjajal lintasan balap.

Apalagi, dua driver itu sudah menunjukan kedigdayaannya saat menjadi yang tercepat di seri pembuka musim ini.

Kehendak Red Bull itu, sebelumnya, telah dijawab petinggi Mercedes, Wolff, yang tak ingin cara kotor dilakukan untuk menghentikan laju mobilnya.

Ia justru meminta kubu Red Bull meningkatkan kualitas mesinnya, bukan mendesak perubahan regulasi soal unit daya.

“Jika Anda datang ke F1 dan Anda mencoba untuk mengalahkan satu sama lain atau tampil di tingkat tertinggi apa yang Anda butuhkan? Setelah balapan pertama dan Anda menangis setelah balapan tersebut,
Anda tidak berhak meminta perubahan suatu hal. Justru Anda harus lebih kerja keras demi meningkatkan kualitas Anda!” tegas Wolff kepada F1.com.

Kecepatan mobil Mercedes pada seri awal Formula One di Melbourne membuat banyak decak kagum para kritikus hingga fans sejati ajang balap jet darat ini.

Duet pembalap Lewis Hamilton dan Nico Rosberg memacu mobil mereka dan mendominasi hampir keseluruhan jalannya balapan.

Laju Mercedes ini disindir oleh Horner sebagai awal merusak jalannya acara, dan harus ada hal untuk mencegah situasi tersebut terjadi.

Apalagi, sejak musim lalu dominasi Hamilton-Rosberg selalu terjadi hampir di setiap balapan.
Jika merunut ke beberapa tahun kebelakang, Red Bull pernah melakukan hal yang sama dengan mantan pembalapnya, Sebastian Vettel.

Namun, ia enggan disalahkan atas hal tersebut.

“Sebastian Vettel pernah mendominasi selama empat tahun, tetapi dia tidak melakukannya dengan rekan satu tim yang finis tepat berada dibelakangnya sepanjang tahun,” ujar Horner melansir dari The Independent.

Red Bull menuai hasil kurang impresif di seri pertama F1 musim ini. Pembalap mereka, Daniel Ricciardo, hanya bisa finis di posisi keenam.

Berlainan dengan Horner, dominasi Mercedes di ajang balapan Formula One tidak mengganggu tim William.
Salah satu petinggi Williams, Rob Smedley, mengungkapkan pandangan yang sebaliknya. Seperti yang dilansir dari ESPN, Smedley menyatakan ia sama sekali tidak merasa dominasi Mercedes dapat berakibat buruk untuk F1.

“Saya tidak merasa itu hal yang buruk. Performa mereka luar biasa, saya angkat topi. Mereka telah bekerja dengan fantastis,” ujar Smedley.

Menurutnya, saat ini Mercedes sedang menjadi tim dengan level performa paling tinggi dibanding tim lainnya. Hal ini dibuktikan dengan performa gemilang yang mereka tampilkan sejak perubahan regulasi F1 tahun lalu.

Smedley menuturkan, apa yang Mercedes tampilkan adalah buah dari usaha luar biasa yang selama ini dilakukan tim balap Jerman tersebut.

“Williams harus mencari tahu apa yang membuat mereka berhasil sejauh ini. Kami tidak akan hanya berdiam melihat keberhasilan mereka. Kami harus bekerja keras untuk mengejarnya,” tambahnya.

Sebagai tambahan, pada seri pembuka F1 di Melbourne, Australia, Williams harus puas berada di posisi empat dengan poin dua belas poin, di bawah Mercedes, Ferrari, dan Sauber. Pembalapnya, Felipe Massa berada di urutan empat, sedangkan Valtteri Bottas harus mengakhiri race secara prematur.

sumber lainnya, independen, f1.com, espn.f1 dan crash

Tags : slide