close
Nuga Sport

Podium Dua untuk Rossi di Rio Hondo

Star dari posisi tujuh dan meraih podium di posisi dua, Valentino Rossi mengaku puas dengan hasil  yang didapatnya di GP Argentina

Balapan ini  merupakan yang ketiga ratus lima puluh  sepanjang karier “the doctor.”

Start dari baris ketiga, secara mengejutkan, Rossi langsung berada di posisi empat  untuk kemudian  menapak naik ke peringkat ketiga saat Marc Marquez terjatuh serta merebut posisi kedua ketika dirinya sukses menyalip Cal Crutchlow.

“Sejak awal, tim mekanik saya telah mengingatkan bahwa ini adalah balapan ke-350 bagi saya, jadi buatlah balapan yang bagus.”

“Dan bagi saya, posisi kedua adalah hasil yang sangat bagus bagi saya dan juga tim,” kata Rossi dalam sesi wawancara sebelum naik podium.

Rossi yang mengalami sejumlah masalah dalam sesi tes bebas hingga kualifikasi menegaskan bahwa dirinya tak pernah kehilangan kepercayaan diri menghadapi balapan kali ini.

“Saya tahu bahwa saya bisa meraih hasil yang bagus di balapan ini dan saya merasa dalam kondisi baik sejak awal balapan. Saya kemudian mencatat start yang bagus dengan langsung melewati sejumlah pebalap yang lebih lambat di depan saya.”

“Saya lalu terlibat dalam duel yang sengit melawan Carl Crutchlow. Saya berhasil melewatinya dan terus berusaha menciptakan jarak,” ujar Rossi.

Dengan catatan finis di posisi kedua, maka Rossi saat ini berhak duduk di peringkat kedua klasemen MotoGP dengan koleksi tiga puluh enam poin.

Rossi tertinggal empat belas angka dari rekan setimnya, Maverick Vinales yang tampil sempurna di dua seri awal MotoGP musim ini.

Ketika star di baris ketiga  Rossi  ditemani oleh Aleix Espargaro dan Loris Baz

Rossi sempat  kecewa dengan jalannya hari pertama latihan bebas  setelah hanya menjadi pebalap keenam belas tercepat.

Rossi merupakan salah satu dari empat pebalap papan atas yang terlempar dari posisi sepuluh besar pada hari pertama latihan bebas.

Rossi mengalami masalah bagian depan sejak tes resmi pramusim hingga sebelum balapan

“Kami menggunakan setelan hampir sama dengan di Qatar.”

“ Saya merasakan banyakan getaran di bagian depan, terutama saya tidak bisa masuk tikungan dengan cepat. Saya tidak merasa nyaman dan kehilangan waktu,” ucap Rossi seperti dikutip dari Crash.net.

Sebelumnya Rossi menganggap masalah utama yang dihadapinya karena ban depan Michelin musim ini terlalu lunak.

Kondisi itu membuat Michelin memutuskan membawa ban depan musim lalu untuk digunakan Rossi di GP Argentina.

Tapi, kiriman ban depan tersebut baru tiba di sirkuit hari Sabtu.

“Saya tidak tahu seberapa besar ini karena masalah ban, tapi saya merasa ini lebih ke motor. Motor M1 musim jauh berbeda dari motor musim lalu.”

“ Saya punya masalah yang sama di sini dengan di Qatar, saya tidak bisa merasakan ban depan,” ujar Rossi.

Hasil latihan bebas hari pertama di GP Argentina dianggap Rossi sangat mengecewakan.

Bahkan bisa lebih mengecewakan dari kondisi ketika dirinya terpuruk di tes pramusim dan latihan bebas GP Qatar.

“Jika Anda mau, saya bisa lebih kecewa. Kami berusaha. Di Qatar kami mampu meningkatkan performa motor, tapi kami sangat kesulitan dengan sasis tipe ini. Kami harus memperbaikinya,” ucap Rossi.

Sirkuit Termas de Rio Hondo untuk kali keempat beruntun akan menjadi tuan rumah GP Argentina

GP Argentina akan selalu dikenal sebagai seri balapan di mana perseteruan Valentino Rossi dengan Marc Marquez dimulai.

Pada April tiga tahun lalu, Rossi berhasil memenangi GP Argentina setelah bersaing ketat dengan Marquez.

Pada balapan itu Marquez gagal menyelesaikan balapan setelah mengalami kecelakaan saat balapan menyisakan dua lap.

Semuanya bermula saat Rossi dan Marquez bersaing memperebutkan posisi pertama di antara tikungan kelima dan enam.

Setelah bersenggolan saat memasuki tikungan kelima, Marquez mengalami kecelakaan sebelum memasuki tikungan setelah ban depannya mengenai ban belakang Rossi.

Rossi kemudian menjadi pemenang dan Marquez gagal finis.

Usai balapan, Rossi menyalahkan Marquez. The Doctor mengatakan Marquez terlalu banyak mengambil risiko.

“Sangat disayangkan Marquez terjatuh, tapi saya pikir dia melakukan kesalahan. Marquez adalah pebalap yang mengambil risiko terlalu besar,” ucap Rossi seperti dilansir Autosport.

Marquez berusaha menyembunyikan kekesalannya terhadap Rossi dengan tetap menganggap pebalap asal Italia itu sebagai idolanya.

Namun, ketika itu Marquez diklaim sudah kesal dengan tindakan Rossi.

Puncak kekesalan Marquez terhadap Rossi semakin menjadi-jadi pada balapan GP Belanda

Ketika itu Rossi berhasil memenangi balapan mengalahkan Marquez dengan ‘memotong’ jalur di dua tikungan terakhir setelah keduanya bersenggolan.

Usai balapan di Sirkuit Assen, Marquez mulai tidak ragu-ragu untuk menyalahkan Rossi. Ketika itu Marquez mengatakan jika Rossi bisa melakukan hal ‘terlarang’, maka semua pebalap lainnya bisa melakukannya.

Klimaks perseteruan Rossi dengan Marquez terjadi di GP Malaysia musim itu. Rossi menuduh Marquez membantu Jorge lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia musim itu.

Rossi kemudian diklaim menendang Marquez dalam balapan hingga terjatuh.

“Saya tidak mengharapkan hal itu terjadi, tapi tampaknya Marquez marah sejak jatuh di GP Argentina. Dia berpikir saya melakukan hal itu dengan sengaja. Dan dia sangat marah tentang kejadian di Assen,” ucap Rossi.

Kini rivalitas antara Rossi dengan Marquez sudah mereda. Rossi mengatakan tidak akan pernah melupakan tindakan Marquez namun pebalap asal Italia itu berusaha bersikap professional