close
Nuga Sport

“Saya Yang Akan Jegal Rossi Jadi Juara”

Empat hari menjelang balapan MotoGP Jerman di Sachsnering Circuit, Minggu 12 Juli 2015, secara mengejutkan Jorge Lorenzo mengeluarkan ancaman untuk menjegal Valentino Rossi untuk jadi juara musim lomba tahun ini.

“Percayalah. Saya akan menjegal Valentino untuk jadi juara. Saya akan memenangkan lomba musim ini. Saya bertekad mearih gelar juara dunia MotoGP 2015,” ujar Jorge Lorenzo kepada “crash,” Selasa, 07 Juli 2015, dalam wawancara khususnya.

Meski poinnya masih tertinggal dari Valentino Rossi, pembalap berjuluk X-Fuera itu tetap bertekad tampil habis-habisan di sisa musim ini untuk mewujudkan ambisinya.

Menurut Lorenzo, Rossi akan dianggap sebagai pembalap terbaik sepanjang masa bila sukses meraih gelar dunianya yang kesepuluhnya. Namun di sisi lain, Lorenzo juga ingin merasakan hal yang sama.

Meski satu tim dengan Rossi, ia tidak mau begitu saja membiarkan rekannya juara di musim ini.

“Gelar tahun ini jelas sangat penting bagi kami. Jika Vale menang, maka ia bakal disebut-sebut sukses mengalahkan semua pebalap yang berada di puncak karier, seperti saya, Casey Stoner dan Marc Marquez, begitu pula pada pembalap kuat lainnya. Tapi jika saya yang menang, rasanya sama seperti itu juga,” ujar Lorenzo.

Rider aal Spanyol yangb merupakan tandem Rossi di Yamaha perebutan gelar melawan “The Doctor, akan jauh lebih seru. Saat balapan di GP Jerman, kedua pembalap hanya berjarak sepuluh angka dengan Rossi masih berkuasa sebagai pemuncak klasemen sementara.

“Kami dua pemenang. Kami sangat kompetitif. Kami menginginkan hal yang sama, dan kami berada di motor yang sama pula. Perbedaan poin kami tidak jauh. Bakal sangat menarik melihat siapa yang bakal juara nanti,” pungkasnya.

Setelah Jorge Lorenzo melontarkan pernyataan menarik rider gaek nan legendaris Movistar Yamaha, Valentino Rossi, membalasnya dengan melontarkan statement menarik.

The Doctor meyakini kalau timnya harus siap pusing mengurus dua rider yang sama kuat dan sama-sama membidik gelar juara dunia musim ini, yakni dirinya dan Jorge Lorenzo.

Saat ini, Rossi bertengger di puncak klasemen pembalap dengan koleksi 163 poin, unggul 10 poin saja dari Lorenzo di peringkat kedua.

Dua mantan juara dunia MotoGP itu pun diyakini akan terus bersaing sengit di sisa balapan musim ini.

Seperti diketahui, baik Rossi maupun Lorenzo telah terang-terangan menyatakan sangat ingin merebut titel juara dari tangan jagoan Repsol Honda, Marc Marquez.

“Sejauh ini, atmosfer di Yamaha cukup kondusif. Situasinya kini lebih nyaman. Pada 2009 lalu, hubungan saya dan Jorge sempat memburuk. Saya sempat marah pada Yamaha karena memberi saya tandem seorang anak muda yang begitu kuat. Tapi, kini situasinya berbeda, kami telah lebih dewasa,” ungkap The Doctor, melansir Speedweek, Selasa, 07 Juli 2015.

Meski demikian, Rossi tak menutup kemungkinan kalau situasi di internal tim bisa kembali memanas. Tujuh kali juara Premier Class – 500cc dan MotoGP – itu pun tak takut bila hubungannya dengan Lorenzo kembali memburuk.

“Saya dan Jorge selalu berusaha bekerja dengan baik dan professional. Tapi, Yamaha sudah tahu konsekuensi memiliki dua pembalap yang sama-sama mengejar gelar juara dunia. Ke depannya pasti akan ada lagi insiden-insiden lain. Bisa saja hubungan saya dan Jorge kembali memburuk. Kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti,” tandasnya.

Tentang lomba mereka di Sachsenring, Rossi lebih unggul dari Lorenzo dalam hal juara. Sepanjang kariernya, Lorenzo, belum sekali pun mengakhiri balapan di podium teratas Sirkuit Sachsenring, Jerman.

Karena itu, Lorenzo pun bertekad mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya guna menyabet kemenangan pertama Grand Prix Jerman.

Sirkuit Sachsenring bisa dikatakan tidak begitu ramah bagi Lorenzo. Betapa tidak, delapan musim membalap di Jerman, posisi dua adalah raihan tertingginya.

Pembalap yang kurang simoatik ini pun mengaku cukup gemas lantaran belum pernah merasakan podium pertama.

“Saya memang selalu berharap dapat meraih kemenangan pertama saat pergi ke sana setiap tahunnya, tapi itu sangat sulit,” tutur Lorenzo, sebagaimana diberitakan situs resmi MotoGP.

Pembalap asal Spanyol itu mengakui trek Sachsenring tidak terlalu cocok untuk motor yang ditungganginya. Menurutnya, itulah salah satu alasan mengapa ia sulit menjadi yang tercepat di sirkuit itu.

“Sirkuit itu jauh lebih cocok untuk Honda karena memiliki tikungan yang gontai. Itu adalah trek yang mungkin menjadi kekurangan Yamaha,” papar juara dunia dua kali itu.

Meski demikian, rekan setim Valentino Rossi itu enggan menyerah begitu saja. Ia yakin tidak ada yang tidak mungkin untuk diwujudkan. Kesempatan untuk menjadi yang tercepat selalu terbuka setiap musimnya.

“Siapa tahu musim ini kami bisa mendapat kemenangan pertama,” tuntas pembalap berjuluk X-Fuera itu.

crash, speedweek dan mcn

Tags : slide