close
Nuga Sport

Mungkinkah Rossi Juara di GP Perancis?

Persaingan di balapan Motto GP untuk musim tahun ini berlangsung sangat “keras,” dan dari tiga seri yang sudah berlangsung menghasilkan tiga juara berbeda. Lima  tahun lalu, tepatnya pada 2008, hal serupa juga terjadi dimana empat seri pertama MotoGP memunculkan juara yang berbeda-beda pula.

Mungkinkah sejarah akan berulang, dengan hadirnya juara berbeda di GP Perancis akhir pekan ini? Entahlah. “Mungkin Valentine Rossi juaranya,” tulis “Autosport” setengah bercanda dalam analisanya pekan ini

Di seri pertama musim ini, di GP Qatar rider Yamaha, Jorge Lorenzo, keluar sebagai juara dua pekan kemudian di Austin, Texas, giliran rookie Honda, Marc Marquez, yang keluar sebagai pemenang. Pekan pertama bulan Mei, Dani Pedrosa merayakan kemenangan di hadapan pendukungnya di Jerez, Spanyol.

Lalu bagaimana dengan seri keempat di Perancis akhir pekan nanti? Berdasarkan hasil balapan tiga seri yang sudah berjalan, selain tiga rider di atas, Valentino Rossi adalah yang paling mungkin finis pertama.

Pada 2008, Rossi juga memenangi seri keempat di China. Tiga seri sebelumnya secara bergiliran dimenangi Casey Stoner, Pedrosa, dan Lorenzo. Rossi sudah pernah tiga kali juara di Perancis sejak turun di kelas 500cc, yakni pada 2002, 2005, dan 2008. Tahun lalu, pemegang tujuh gelar juara dunia kelas premier ini, finis di urutan dua di belakang Lorenzo.

Setelah menjadi runner-up pada seri MotoGP pembuka di Qatar, pembalap Yamaha Valentino Rossi belum juga meraih hasil optimal lainnya. Mantan  bos Rossi di Yamaha, Davide Brivio mengatakan kalau juara dunia tujuh kali pada kelas utama tersebut belum nyaman dengan motornya, YZR-M1.

Sekembalinya dari petualangan bersama Ducati -yang terbilang mengecewakan, Rossi digadang-gadang akan menemukan performa terbaiknya bersama Yamaha. Dan, hal tersebut sempat terlihat pada perlombaan di sirkuit Losail, dengan finis kedua. Namun, pada dua lomba berikutnya di Austin dan Jerez, The Doctor hanya mampu menyelesaikan lomba di urutan keenam dan keempat.

“Saya pikir, dia masih berjuang untuk menemukan set-up yang baik pada motornya. Dia belum merasa nyaman, kecuali mungkin saat di Qatar, tapi di sanapun sebenarnya ia mengalami kesulitan pada paruh pertama lomba, dan baru nyaman di akhir. Tapi, secara keseluruhan, dia memang belum merasa nyaman,” ujar Brivio, seperti dilansir MCN, Rabu (15/5/2013).

Brivio juga mengatakan ketidaknyamanan Rossi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil telah diraih oleh Yamaha. Sementara Honda, menurutnya mampu mempelajari apa yang terjadi pada setiap lomba, sehingga kini menempatkan dua pembalapnya, Marc Marquez dan Dani Pedrosa di urutan satu dan dua pada klasemen sementara pembalap.

“Tes saat musim dingin baik-baik saja, tapi itu hanya terjadi jika Anda mengerti di mana level Anda sesungguhnya. Sebagai contoh, di Jerez, Yamaha tampak sangat bagus saat tes dan Honda terlihat kesulitan, tapi saat lomba, skenarionya jelas berbeda (terbalik),” ujar Brivio.

“Saat perlombaan, saat Anda benar-benar mengerti dan mempelajari segalanya, maka itulah yang terjadi. Tiga lomba pertama telah menunjukkan bahwa dia tak nyaman, jadi itu berarti masih ada pekerjaan yang harus dilakukan pada motornya,” sambungnya.