close
Nuga Sport

Mukjizat Yang Bisa Gagalkan Marquez dari Juara

Tiga belas angka. Itu yang menjadi penghalang Jorge Lorenzo untuk membantai hasyrat Marc Marquez mengangkat trofi juara di Sirkuit Valencia, MotoGP Spanyol, sepuluh hari mendatang. Ya, jara angka Lorenzo dengam Marquez adalah tiga belas usai balapan di Motegi, Jepang, akhir pekan lalu.

Hanya mukjizat yang “mencelakakan” Marquez yang bisa menetralisir angka itu. Mukjizat itu berasal dari tercampaknya Marc dari arena atau finis diluar lima besar dengan mendudukkan Lorenzo tetap di posisi pertama.

“Tidak mudah. Saya menyadari itu. Tapi kami telah mempersembahkan sebuah drama hingga seri terakhir. Dan tidak mudah juga bagi Marquez untuk menempati posisi juara musim ini kalau ia berhasil di Valencia,” kata Lorenzo kepada “crashnet,” Rabu, 30 Oktober 2013 tentang balapan seri penutup MotoGP di Valencia 10 Nopember mendatang.

Tak banyak yang bisa diharapkan Jorge Lorenzo pada seri pamungkas GP Valencia. Hanya satu – mukjizat, guna melanggengkan sang incumbent juara mempertahankan gelarnya musim ini dari ancaman si rookie, Marc Márquez.

Nada pesimis sempat terlontar beberapa waktu lalu ketika laju debutan Repsol Honda itu bak tak terbendung. Namun asa itu menyala lagi ketika Márquez kena diskualifikasi pada GP Australia lalu dan Lorenzo kembali naik podium di seri Motegi, akhir pekan kemarin.

Walau begitu, Lorenzo hanya bisa memangkas lima poin dan kini, joki Factory Yamaha itu masih tertinggal 13 poin. Lorenzo tentu bakal berusaha maksimal di event penghabisan dan berdiri lagi di podium utama, sembari berharap adanya keajaiban yang membuat Márquez gagal finis empat besar.

Ya, Márquez sendiri juga hanya butuh 13 poin atau minimal finis keempat untuk menyamai rekor Kenny Robert Jr. yang juara di musim perdananya. Lorenzo melihat kans-nya tak terlampau besar, terlebih menurutnya, momentum masih di tangan Márquez.

“Kita lihat saja apa yang akan terjadi di Valencia, tapi saya pikir kami sudah tampil hebat. Trek di sana mungkin akan jadi trek tersulit untuk kami bisa menang, tapi kami pernah melakukannya dimusim 2010,” ujar Lorenzo.

“Saat ini juga saya merupakan pembalap dengan kemenangan terbanyak (tujuh kemenangan) dan itu juga merupakan hal penting. Sayangnya, kami hanya bisa memangkas lima poin dari Marc,” lanjutnya, sebagaimana diwartakan AutoSport, Rabu.

“Tapi kami sudah berusaha yang terbaik dan melakukan segala hal yang kami mampu. Sampai kami menyelesaikan balapan dan merampungkan musim ini, saya tak bisa bilang bahwa persaingan sudah berakhir. Menang atau kalah – Anda takkan pernah tahu apa yang akan terjadi,” tutup Lorenzo.

Demi menjaga keunggulan Marc Marquez di puncak klasemen, Honda tidak akan melakukan team order di lomba seri pamungkas MotoGP Spanyol di Sirkuit Valencia.

Kans Marquez menjadi juara dunia di musim debutnya terbuka sangat lebar karena dia cuma butuh finis di posisi keempat. Apalagi dia punya statistik sangat bagus karena di sepanjang musim ini selalu bisa finis di atas podium, kecuali saat kecelakaan dan kena diskuaifikasi.

Namun demi membantu mengamankan gelar juara dunia, Honda bisa saja memberlakukan team order: meminta Pedrosa ‘mengawal’ rekan setimnya itu untuk dapat posisi finis minimal yang dibutuhkan. Akankah Honda melakukannya?

“Seperti yang selalu saya katakan, Honda tak pernah melakukan team order. Saya pikir Marc sudah menunjukkan kalau dia bisa membuka jalan untuk dirinya sendiri, dan meraih hasil untuknya sendiri,” sahut Direktur HRC, Livio Suppo.

Saat ditanya soal peluang terjadinya skenario Pedrosa berada di posisi empat dan Marquez di urutan lima, yang mengharuskan terjadinya team order demi memuluskan jalan Marquez jadi juara dunia, Suppo yakin hal tersebut tidak akan terjadi. “Komposisi seperti itu akan menjadikannya balapan yang aneh,” lanjut dia di AS.

Kemenangan Lorenzo di Motegi, yang merupakan markas Honda, juga tak membuat Suppo risau. Marquez disebutnya sudah menunjukkan banyak hal hebat di sepanjang musim ini, dan diyakini itu akan berlanjut di Valencia, pekan depan.

“Anda harus positif, karena memikirkan fakta bahwa anak baru seperti Marquez unggul 13 poin adalah sesuatu yang luar biasa, dan karena itulah dia layak mendapatkan titel tersebut.”

“Jorge tampil sangat tangguh di Jepang dan mereka berdua adalah pebalap yang luar biasa. Itu akan menjadi tontonan yang memikat untuk publik Spanyol, dua pebalapnya bertarung memperebutkan titel di Spanyol. Itu event bersejarah,” sahutnya lagi.