close
Nuga Sport

Marquez Tercepat di Sesi Pemanasan Assen

“The Baby Face”-julukan untuk Marc Marquez- mencatatkan dirinya sebagai yang tercepat saat mengambil sesi pemanasan, ujicoba sebelum lomba di atas sirkuit Dutch TT, Assen, MotoGP Belanda, Sabtu siang WIB, 28 Juni 2014, setelah melesat dari posisi startnya, di nomor dua, di belakang Aleix Espargaro.

Marquezt mengungguli Jorge Lorenzo yang berada di tempat kedua, sementara sang pemegang “pole position,” Espargaro berada di posisi keempat, dan sang abang harus mengalah kepada adik kandungnya sendiri, Pol Espargaro yang berada di posisi tiga.

Di kualifikasi Marquez gagal menguasai “pole position,” seperti enam dari tujuh seri MotoGP sebelumnya. Marquez mengaku kondisi trek saat kualifikasi cukup berbahaya dan puas berada di baris terdepan.

Hasil kualifikasi memang tak sejalan dengan sesi latihan bebas terakhir, di mana riders berjuluk Baby Face ini menjadi yang tercepat. Turunnya hujan disinyalir menjadi penyebab Marquez kalah cepat dari Espargaro..

Walaupun catatan positifnya harus terhenti menjelang balapan di Negeri Kincir Angin, juara bertahan MotoGP ini tetap mengaku puas dengan apa yang telah dapatkan pada sesi kualifikasi Grand Prix Belanda.

“Saya sangat puas dapat memulai balapan dari baris terdepan. Target saya adalah untuk dapat menjadi yang tercepat. Ketika saya mengetahui berada di urutan kedua, maka saya berkata ‘baiklah, tidak perlu mengambil resiko lebih besar lagi’,” kata Marquez, kepada Crash, Sabtu 28 Juni 2014.

“Saya sangat puas dengan hasil ini dan saya harap cuaca membaik, karena saya memiliki kecepatan yang lebih baik saat lintasan kering. Espargaro akan menjadi lawan untuk ditaklukkan nanti malam,” tambahnya.

Cuaca Assen dapat berubah dengan cepat. Selama kualifikasi Marc hanya mengitari sirkuit sebanyak dua kali dan merasa sangat puas.

“Jika hujan turun saat balapan, maka akan menjadi tantangan besar bagi para riders, khususnya untuk penggunaan masa ban. Kami harus mengantisipasi segala situasi, begitupun dengan tim lainnya,” papar juara MotoGP 2013 itu.

Dani Pedrosa juga mengakui sulitnya trek di Sirkuit Assen dan ia telah melakukan antisipasi yang diperlukan. Dalam balapan nanti Pedrosa berada di posisi tiga setelah Aleix Espargaro dan Marquez.

Jalannya kualifikasi di sirkuit Dutch TT ini memang di luar ekspetasi para tim peserta. Turunnya hujan menjadi penyebab para rider top mengurangi tarikan gasnya. Bahkan Pedrosa harus menepi sesaat guna mencari waktu yang tepat saat kondisi sirkuit tidak begitu padat.

Berkat kesabarannya, Pedrosa pun mendapatkan dirinya berada di baris terdepan saat memulai seri kedelapan MotoGP ini.

“Kualifikasi berjalan sangat sulit bagi saya, karena saat saya keluar dari paddock kondisi cuaca sedang hujan. Saat lap pertama saya berada di dalam sekelompok pembalap di mana saya tidak dapat melaju dengan maksimal. Jadi saya menunggu sebentar dan kemudian saya mencoba tampil lebih baik di lap kedua,” kata Pedrosa, disadur Crash.

“Kondisi trek semakin basah sesaat saya menyelesaikan lap kedua. Namun, saya dapat tampil lebih baik lagi dan mendapatkan diri saya berada di baris terdepan pada perlombaan nanti malam,” lanjutnya.

Lebih jauh lagi, Pedrosa dan tim mengaku telah mempersiapkan diri mereka bila hujan kembali turun saat perlombaan.

Sementara itu pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo mengaku salah strategi saat menjalani kualifikasi di seri kedelapan MotoGP, Grand Prix Belanda tadi malam. Ia harus memulai balapan dari baris ketiga.

Duo Yamaha kalah jauh dari pasangan Honda Repsol, Marc Marquez dan Dani Pedrosa yang menempati baris terdepan, namun masih di belakang pembalap Forward Yamaha, Aleix Espargaro yang secara mengejutkan merebut pole position.

Bagi Lorenzo sendiri menempati urutan kesembilan tidak begitu buruk dan mengakui dirinya salah kaprah dalam menerapkan strategi saat kondisi trek basah.

“Kecepatan motor saya tidak jelek, kami terlalu banyak bergantung pada grip ban tetapi kecepatan kami menjadi salah satu yang terbaik dari lainnya. Sangat disayangkan hujan turun dan menganggu,” ungkap Lorenzo.

“Saya membuat kesalahan dengan strategi yang digunakan- saya coba membiarkan para pembalap lainnya berada di depan tetapi mereka terlihat enggan mengambil risiko. Sangat disayangkan karena dalam kondisi kering kami pasti berada di baris terdepan,” sambungnya.

Kesalahan pun harus dibayar dengan mahal, juara dunia dua kali tersebut harus bekerja keras untuk menginjakkan kakinya di podium Assen. Memulai balapan dari posisi sembilan bukanlah hal baik saat berlaga di sebuah sirkuit sulit seperti Dutch TT.

“Kami memiliki kecepatan yang baik, tapi jelas tidak mudah untuk menyalip mereka yang ada di depan. Saya berharap mendapatkan start baik dengan menyalip beberapa riders di kelokan pertama. Jika saya memiliki kecepatan yang baik maka kami akan coba meraih posisi podium,” ujarnya. Kepada Crash, Sabtu 28 Juni 2014.