close
Nuga Sport

Marquez : Talenta, Keberanian dan Resiko

Tahu apa rahasia kehebatan rider Repsol Honda , Marc Marquez?

Kalau mau tahu persisnya tanyakan dengan Jorge Lorenzo!

Jawabannya, talenta, keberanian dan resiko tinggi.

Menurut Lorenzo, Marquez memiliki ketiga unsure itu dan ketiganya yang membuatnya bisa sangat kencang sehingga sulit dikejar lawan-lawannya. “Dia menggabungkan ketiga nya. Talenta, keberanian dan resiko tinggi,” ujar Lorenzo kepada “crash.”

Pebalap yang memiliki julukan “The Baby Alien” itu sempat menyapu bersih sepuluh kemenangan di seri awal MotoGP musim ini dan setelahnya, sempat terjatuh tiga kali dari empat perlombaan yang berlangsung akibat terlalu berani mengambil resiko.

“Saya pikir ia rider yang banyak mengambil resiko, dan ketika Anda banyak mengambil resiko. Anda memiliki banyak kemungkinan untuk berbuat kesalahan, kecelakaan, atau cedera. Jadi itulah mengapa ia sangat cepat,” ungkap Lorenzo sebagaimana ditulis “Crash,” Minggu, 23 November 2014.

“Marc sangat bertalenta, sangat berani, tapi juga banyak mengambil resiko. Mungkin tahun ini lebih sedikit ia mengambil resiko ketimbang tahun pertamanya. Tahun lalu, ada banyak kecelakaan, tahun ini sedikit. Tapi jelas sekali ia memaksakan diri dan hal itu memberikan Anda kemungkinan untuk mengalami kecelakaan,” lanjutnya.

Jorge Lorenzo menyebut tiga hal itu yang membuat Marc Marquez begitu perkasa di MotoGP dalam dua musim sekarang.

Marquez langsung jadi sensasi baru MotoGP pada musim debutnya. Saat baru naik kelas pada tahun lalu, rider Repsol Honda itu langsung jadi juara. Saat itu, dia unggul tipis atas Lorenzo yang harus puas jadi runner-up.

Marquez makin tak tertandingi pada musim keduanya di MotoGP. Dia jadi kampiun lagi setelah meraih tiga belas kemenangan dalam delapan belas seri. Jumlah kemenangan tersebut membuatnya memecahkan rekor Mick Doohan yang sudah bertahan selama tujuh belas tahun.

“Saya pikir dia adalah seorang pebalap yang banyak mengambil risiko,” ucap Lorenzo seperti dikutip Crash.

“Jadi itulah kenapa dia sangat cepat — dia sangat berbakat, dia sangat berani, tapi dia juga mengambil banyak risiko. Mungkin tahun ini lebih sedikit daripada tahun pertama. Tahun lalu ada banyak crash, tahun ini lebih sedikit,” kata pebalap Yamaha ini.

Marquez tercatat mengalami crash sebanyak sebelas kali sepanjang musim 2014. Sebagai perbandingan, Lorenzo jatuh dua kali, Valentino Rossi lima kali, dan Dani Pedrosa enam kali.

Raihan gelar kedua beruntun MotoGP Marc Marquez, menutup perhelatan MotoGP 2014. Dua pesaing utamanya di tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo tak dapat berbuat banyak untuk menghentikan kegemilangan rider Repsol Honda itu.

Meski begitu, catatan di paruh musim kedua yang dimulai dari Indianapolis, Amerika Serikat 10 Agustus lalu bisa menjadi tolok ukur Yamaha untuk menyongsong musim depan. Pasalnya setelah itu hingga sembilan seri ke depannya, Rossi dan Lorenzo mengoleksi perolehan poin yang lebih baik dari Marquez dan juga rekannya, Dani Pedrosa.

“Jika saja kejuaran dimulai di Indianapolis, kami mungkin memimpin klasemen. Saya tahu kenyataannya tak seperti itu, tapi hal itu menunjukkan bahwa permulaan musim kami bak bencana dan kehilangan banyak poin,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari Crash.

“Catatan itu seharusnya membuat kami sadar bahwa kami harus lebih siap dan lebih baik menyiapkan diri dari awal, untuk tahun depan,” tuntas rider asal Spanyol itu.