close
Nuga Sport

Marquez, Pebalap Termuda Yang Pernah Menjuarai Motto GP

Marc Marquez, rookie MotoGP,  dari tim Repsol Honda  memenuhi janjinya menyabet podium puncak lewat penampilan yang sangat fantastis di GP Austin, Texas, Senin  dini hari WIB. Start dari posisi terdepan, peraih waktu recepat dalam latihan bebas dan kualifikasi sehari sebelumnya, Marc  berhasil meraih kemenangan dengan  mengalahkan para jago yang juga favorit juara MotoGP 2013, Dani Pedrosa, yang merupakan rekan setimnya di Repsol Honda, dan pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang finis di belakangnya serta Valentino Rossi.

Marc menjadi pebalap termuda yang  pernah memenangkan seri balapan Motto GP sepanjang sejarahnya. Ia juga menjadi pebalap yang menguasai latihan bebas dan kualifikasi untuk menempati “pole position.”

Langkah Marc ini, makin mendekat dirinya dalam persaingan juara musim ini. Di Losail, Qatar, pekan lalu, pebalap asal Spanyol itu juga menaiki podium di posisi ketiga setelah menyajikan pertarungan menghibur, mendebarkan dan penuh dengan adu nyali  bersama pebalap gaek Valentino Rossi.

Dengan perolehan i 25 poin dari seri kedua ini  Marquez berada di posisi teratas klasemen sementara bersama dengan Lorenzo. Dua pebalap Spanyol ini sama-sama mengumpulkan total 41 poin, setelah pada seri pertama di Qatar dua pekan lalu, Lorenzo menjadi pemenang dan Marquez finis di posisi ketiga.

Kemenangan di MotoGP Austin bermakna spesial untuk Marc Marquez. Pebalap Repsol Honda itu baru saja memecahkan rekor pebalap termuda yang tampil sebagai pemenang balapan di kelas primer. Kemenangan ini juga menjadikan Marquez  orang pertama yang memenangi balapan MotoGP di Circuit of the Americas. Tahun ini memang kali pertama sirkuit tersebut masuk ke kalender MotoGP.

Inilah kemenangan pertama Marquez sejak dia naik ke kelas MotoGP pada awal musim ini. Marquez cuma butuh dua seri untuk melakukannya setelah di Qatar dia finis ketiga.

Selain itu, Marquez kini tercatat sebagai pebalap termuda yang memenangi balapan di kelas primer, yakni dalam usia 20 tahun 63 hari. Rider asal Spanyol ini memecahkan rekor milik Freddie Spencer saat memenangi GP Belgia 1982, yakni 20 tahun 196 hari.

Marquez pun menorehkan tinta emas dalam sejarah MotoGP karena menjadi pebalap termuda yang naik podium utama kelas premier. Dia memecahkan rekor lama yang sudah bertahan selama tiga dekade, yang dipegang mantan pebalap kelas 500 cc dari Amerika Serikat, Freddie Spencer. Ya, di usianya yang ke-20 tahun 63 hari, Marquez memenangi balapan paling bergengsi ini.

Pada tahun 1982, Spencer yang juga memperkuat tim HRC menjuarai GP Belgia. Saat itu Spencer berusia hampir 21 tahun. Tetapi, itu merupakan musim ketiganya di kelas 500 cc karena debutnya dilakukan pada tahun 1980 bersama tim Yamaha, sebelum pindah ke Honda pada tahun berikutnya.

Spencer merupakan juara dunia dua kali kelas 500 cc, yakni pada 1983 dan 1985. Akan tetapi, Spencer memiliki rekor khusus, yaitu pernah menjadi juara dunia kelas 500 cc dan 250 cc pada tahun yang sama, yaitu pada 1985, bersama tim HRC.

“Pekerjaan bagus Marquez, yang menjadi pebalap termuda yang memenangi balapan MotoGP!! Saya sangat bahagia untuk Marc! Benar-benar momen yang luar biasa!! Terbaik!” kicau Spencer lewat akun Twitter-nya, tak lama setelah rekornya dipecahkan.

“Pekerjaan bagus Marquez, yang menjadi pebalap termuda yang memenangi balapan MotoGP!! Saya sangat bahagia untuk Marc! Benar-benar momen yang luar biasa!! Terbaik!” kicau Spencer lewat akun Twitter-nya, tak lama setelah rekornya dipecahkan.

Saat ditanya apakah dirinya pernah berpikir bisa menang begitu cepat di kelas MotoGP, Marquez menggelengkan kepala.

“Kalau saya jujur…. tidak,” ungkap Marquez di situs resmi MotoGP.

“Menempati posisi ketiga dalam balapan pertama saya di Qatar adalah sebuah mimpi, dan sekarang bisa meraih kemenangan dalam balapan kedua…. itu lebih baik lagi!” serunya.

“Balapan cukup sulit, khususnya dalam hal kondisi fisik menjelang akhir, dengan tikungan-tikungan seperti Turn 1. Saya punya masalah dengan bagian depan yang tak saya alami dalam latihan. Tapi, meski dalam kondisi begitu saya bisa terus menggeber motor dan menjaga ritme tetap konstan. Tidak begitu cepat, tapi cukup,” urai Marquez.

“Jadi, saya sangat senang dengan itu dan saya ingin berterima kasih kepada semua tim saya. Tanpa mereka ini tidak akan mungkin terjadi,” tandasnya.

Jorge Lorenzo menyebut Marc Marquez sebagai pebalap fenomenal usai  menjadi juara seri termuda dalam sejarah MotoGP. Dia juga menganggap finis ketiga di MotoGP Austin sebagai hasil maksimal. “Saya ingin mengucapkan selamat kepada Marc untuk rekornya, pemenang balapan termuda dalam sejarah. Dia yang terbaik hari ini, fenomenal,” seru Lorenzo seperti dilansir Autosport.

Lorenzo sendiri hanya mampu finis di urutan tiga setelah gagal mengimbangi Marquez dan Pedrosa. Kendati demikian, pebalap Spanyol itu merasa cukup puas karena telah berusaha maksimal.

“Kemarin saya begitu jauh dari Marc dan Dani, tapi kami menemukan sesuatu di sesi pemanasan pagi, di tikungan lambat. Tapi itu tidak cukup. Hari ini posisi tiga adalah yang terbaik yang kami bisa raih,” katanya.

“Menang adalah menang, ketiga adalah ketiga. Apapun itu kami telah mencoba yang terbaik,” tegas juara dunia 2010 dan 2012 ini.

“Trek ini mungkin yang terburuk bagi kami, jadi finis di urutan tiga, sangat dekat dengan kemenangan, adalah sesuatu yang di luar ekspektasi kemarin,” tutur Lorenzo.

 

Tags : slide