close
Nuga Sport

Marquez Catatkan Tujuh Belas Kecelakaan

Menjelang MotoGP Jepang di Motegi, Minggu,  pekan depan, pebalap Repsol Honda Marc Marquez telah mencatatkan diri sebagai pebalap yang paling banyak mengalami kecelakaan.

Menurut, catatan, sepertri ditulis laman balaap “crash,” hari ini, Selasa, 16 Oktober, Marquez telah mengalami tujuh belas kecelakaan sepanjang musim ini.

Marc Marquez menjadi pebalap dengan catatan jatuh atau kecelakaan paling banyak di MotoGP  jelang seri krusial di MotoGP Jepang,” tulis crash.

Musim lalu Marquez sukses merebut gelar juara dunia MotoGP tahun lalu meski tercatat sebagai salah satu pebalap yang paling banyak mengalami kecelakaan.

Dengan dua puluh tujuh7 kali insiden kecelakaan, Marquez hanya kalah dari Sam Lowes  musim lalu.

 “Saya akan berusaha terjatuh lebih sedikit musim ini, saya bertekad melakukannya,” ujar Marquez sebelum musim MotoGP  dimulai.

Dikutip dari Marca, Marquez memimpin daftar pebalap dengan kecelakaan terbanyak di MotoGP

Jelang balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, akhir pekan ini, Marquez tercatat sudah tujuh belas kali kecelakaan baik di latihan bebas, kualifikasi, dan balapan.

Marquez unggul satu kecelakaan atas pebalap LCR Honda Cal Crutchlow, disusul Alvaro Bautista dengan  empat belas kali terjatuh.

 Sementara rival terdekat Marquez di klasemen MotoGP , Andrea Dovizioso, baru tiga kali mengalami kecelakaan musim ini.

Rekan setim Dovizioso, Jorge Lorenzo, berada di posisi sepuluh dengan enam insiden kecelakaan.

 Terakhir Lorenzo mengalami kecelakaan pada balapan MotoGP Aragon dan saat latihan bebas MotoGP Thailand.

Meski mengalami kecelakaan paling banyak musim ini, Marquez selangkah lagi akan memastikan gelar juara dunia MotoGP

 Kemenangan di MotoGP Jepang akan membuat pebalap asal Spanyol itu merebut gelar juara dunia MotoGP kelimanya.

Dalam balapan itu sendiri Marquez masih ingin meniru gaya Dovizioso.

Pebalap yang sedang dalam performa terbaiknya ini mengakui dirinya belum sehalus Dovizioso di MotoGP musim ini

Marquez buka suara setelah mengamankan posisi juara MotoGP Thailand, Minggu

Pebalap asal Spanyol ini berhasil meraih posisi utama setelah menyalip Dovizioso di lap terakhir.

Pebalap asal Spanyol itu menilai teknik pengereman terakhir yang dilakukan bisa dibandingkan dengan pebalap legendaris Kevin Schwantz. Ia juga mengakui meniru beberapa aspek Dovizioso seperti teknik Wayne Rainey-Esque.

“Saya mungkin lebih seperti Schwantz karena saya mengerem lebih banyak saat mencapai batas dan pengereman spesial tersebut dimiliki setiap orang.” ujar Marquez seperti dikutip Motorsport.

“Tentu tahun lalu dan tahun ini kami miliki pertarungan yang baik dan itu hal bagus karena pertarungan selalu terjadi hingga akhir tikungan,” ujar pebalap asal Spanyol tersebut.

Marquez menilai pertarungannya dengan Dovi selalu ketat hingga garis akhir. Meski sama-sama ngotot namun kedua pebalap tetap saling menghormati hingga akhir balapan.

“Kami memiliki gaya balapan dan motor yang berbeda dan dia memiliki poin tertentu yang sangat kuat. Saya juga memiliki hal kuat tertentu, jadi ini membuat situasi di mana kami dapat bermain dengan cara yang baik untuk mengatasi yang lainnya.” jelasnya.

Marquez menegaskan ingin seperti Dovi yang memiliki teknik mengendarai lebih halus.

“Target saya adalah mencoba merubah gaya dan ingin lebih seperti Dovi, yakni halus, lebih menyandar sedikit dan cepat. Tapi saat ini, itu tidak mungkin.” ujarnya.

Sementara Dovizioso mengatakan gaya balapan Marquez merupakan buah pengembangan yang dilakukan Honda dan metode perspektif masing-masing tidak dapat terjadi pada motor satu sama lain.

“Gaya mengendarai adalah hal lain, karakteristik motor adalah cerita lain. Keduanya menciptakan perbedaan yang besar, karena saya pikir gaya berkendaranya (Marquez), akan sesuai dengan gaya Honda, sangat lincah dan aggresif,” ujar Dovizioso.

“Dia mampu melakukan hal tersebut, dia yang terbaik dalam melakukannya. Tapi hal itu juga akan mengubah gaya balapannya selama bertahun-tahun di MotoGP, cara tersebut, motornya, dan gaya mengendarainya.”

Dovizioso menilai gaya balapannya lebih santai dari Marquez. Namun, teknik yang harus digunakan bisa berubah sesuai dengan karakter tunggangannya masing-masing.

“Gaya balapan saya lebih sedikit lebih santai dan Anda harus mengendarai motor saya seperti itu. Anda tidak dapat mengendarai Ducati dengan agresif dan berpikir saya tidak dapat mengendarai Honda dengan cara yang sama seperti saya mengendarai Ducati.”

Marquez dan Dovizioso baru menyelesaikan MotoGP Thailand. Marquez berhasil menyalip Dovi di lap terakhir dan merebut posisi utama.

Dalam balapan di MotoGP Thailand pecan lalu, Marquez sendiri mengaku sempat tidak percaya diri ketika bersaing ketat dengan Andrea Dovizioso pada lap terakhir

Dovizioso yang cukup lama menjadi pemimpin balapan di MotoGP Thailand  menghadapi persaingan sengit dengan Marquez menjelang lap-lap akhir.

Pebalap Italia itu benar-benar kehilangan posisi sebagai yang terdepan di tikungan ke-dua belas atau tikungan akhir jelang garis finish.

Sempat membalap Marquez, namun Dovizioso yang seketika mengerem kembali didahului oleh sang juara bertahan pada bagian akhir tikungan.

Marquez yang meraih kemenangan ketujuh pada musim ini mengaku tidak begitu optimistis lantaran memiliki catatan buruk tiap kali beradu kecepatan dengan motor Ducati.

Tags : slide