close
Nuga Sport

Marquez Frustrasi Tunggu Kata Damai Rossi

Marc Marquez, seperti ditulis “crash,” Jumat, 20 November 2015, tak mampu menahan “dosa” kebohongannya membantu Jorge Lorenzo menjadi juara dunia dan kini meminta secara khusus kepada Honda untuk membujuk Rossi menerima perdamaian.

Marquez amat berkepentingan mengakhiri perselisihan yang melibatkan dirinya dengan Valentino Rossi

Kedua pembalap tersebut terlibat sejumlah perseteruan dan puncaknyanya terjadi insiden kontroversi di GP Malaysia.

Dalam beberapa hari terakhir ini, terlihat kubu Honda mencoba mendinginkan situasi ini.

Yang pastis Direktur tim Repsol Honda Livio Suppo telah mengungkapkan merasa menyayangkan insiden ini bisa terjadi di penghujung musim ini.

Suppo yang mengaku masih menghormati Rossi pun tak tahu , apakah The Doctor bisa memberi maaf pada Marquez terkait insiden itu. Dan berharap konfilk ini tak berkepajangan.

“Saya tak tahu apakah Valentino akan melanjutkannya penolakan uluran tangan Marquez dan berapa lama lagi Marquez akan melakukannya. Saya bisa katakan saat ini banyak hal-hal yang melampaui batas untuk diterima, seperti seseorang kembali menggunakan kepalanya,” jelas Suppo seperti dilansir Marca

Sejauh ini konflik Rossi dengan Marquez nampaknya belum usai.

Setelah di awali dengan tuduhan Rossi yang menyebut Marquez mulai mengganggunya di GP Australia saat mencoba mengejar Lorenzo.

Dan puncaknya justru kedua pembalap ini terlibat insiden kontroversi di GP Sepang yang saat itu membuat Marquez terjatuh dan gagal melanjutkan balapan.

Rossi yang sebelumnya di tuduh menendang Marquez dengan sengaja akhirnya harus rela di ganjar hukuman pinalti tiga poin oleh Race Direction dan FIM.

Panasnya perebuatan juara dunia motoGP musim ini juga tak luput dari pengamatan Antonio Cairoli yang merupakan juara dunia motor cross sebanyaknya delapan kali.

Cairoli mengaskan rivalitas kedua pembalap Movistar Yamaha tersebut dalam perebutan titel juara dunia musim ini menjadi berganti alur ketika Marquez yang sudah terlempar dari perburuan juara dunia justru megusik Rossi di penghujung musim.

“Soal sportivitas, kontroversi ini jelas tak bagus. Meski begitu, Vale dan Jorge sama kuat. Vale lebih konsisten, Jorge lebih cepat dan lebih banyak menang.”

“ Tapi ‘seseorang’ memutuskan ikut campur dan membuat musim ini jadi kacau. Meski begitu, persaingan musim ini begitu menakjubkan, kecuali seri terakhir,” tutur Cairoli seperti yang di lansir dari Tutto Motori.

Kepada Tutto Motori , Cairoli juga mengungkapkan pernahan mengalami posisi yang sama denga Rossi di tahun 2015 karena terliabat pertengkaran dengan rekannya. Namun dirinay beruntung karena bisa meraih juara dunia saat itu.

“Padasepuluh tahun lalu, saya didiskualifikasi untuk satu seri, tapi itu terjadi ketika adrenalin mengalir deras dan reaksi yang muncul bisa saja salah.”

“ Namun kini saya sudah membayar semuanya, sekaligus meraih gelar di tahun yang sama. Sayang hal ini tak terjadi pada Vale, yang kehilangan gelar. Bagi Italia, ini sangat berat,” imbuh Cairoli.

Cairoli yang terkenal dekat dengan Valentino Rossi, mengaku titel juara MotoGP musim ini sama-sama pantas didapatkan The Doctor maupun Jorge Lorenzo.

Meski begitu, Cairoli yakin harusnya Marquez tak terlalu ambisius hingga memancing emosi Rossi. Padahal jelas kalau The Baby Alien tak lagi punya peluang mempertahankan gelarnya.

“Soal sportivitas, kontroversi ini jelas tak bagus. Meski begitu, Vale dan Jorge sama-sama kuat dan sama-sama pantas jadi juara. “

“Vale lebih konsisten, namun Jorge lebih cepat dan lebih banyak menang. Tapi ‘seseorang’ memutuskan ikut campur dan membuat musim ini jadi kacau. Ya, itu lah Marc Marquez yang terlalu ambisius. Meski begitu, persaingan musim ini begitu menakjubkan, kecuali di seri pamungkas,” tutur Cairoli.

Meski MotoGP 2015 telah rampung, namun tensi rivalitas yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez masih tinggi.

Yang paling terbaru, Marquez bahkan mendapat ancaman pembunuhan lewat telepon selulernya.

Seperti diberitakan El Pais, Jumat, 20 November2015, Marquez menjadi subjek ancaman pembunuhan dari sejumlah panggilan tidak diketahui alias private call dan pesan singkat yang diduga terkait insiden di Sepang, serta aksinya yang tidak berusaha menyalip Jorge Lorenzo di Valencia.

Ancaman itu ternyata mulai datang tepat satu hari usai seri pamungkas MotoGP 2015.

Ancaman itu didapat setelah nomor telepon Marquez tersebar di sebuah blog. Marquez telah melapor kepada pihak kepolisian dan telah mengganti nomor teleponnya.

Sejauh ini, belum ada pernyataan dari Rossi perihal ancaman pembunuhan yang didapat oleh rivalnya tersebut.

Rossi akhirnya gagal meraih gelar kedelapannya di premier class, setelah Lorenzo dipastikan jadi juara dunia musim ini.

Nah, Marquez-lah yang dianggap sebagai biang keladi kegagalan Rossi, setelah diyakini membangun Spanish Connection untuk memuluskan langkah Lorenzo menjadi juara.

Tags : slide