close
Nuga Sport

Dua Ketidakbahagiaan Marc di Mugello

Marc Marquez menemukan dua ketidakbahagiaan usai menempati posisi dua di balapan MotoGP Italia, Mugello Circuit, Minggu malam WIB, 22 Mei 2016.

Ketidabahagiaan pertama datang dari Jorge Lorenzo ketika untuk pertama kali ia dikalahkan   dalam adu kencang di trek lurus. Padahal, menurut catatan “crash,” Marquez selalu memenangkan duel adu cepat di trek lurus dengan setiap pebalap, termasuk Lorenzo.

Ketidakbahagiaan lainnya, ini yang lebih membuatnya merana. Marquez tidak bisa seenaknya merayakan podium keduanya di Mugello karena “ketakutan” di “serbu” lewat hujatan oleh pendukung Valentino Rossi.

Sirkuit Mugello adalam “milik”nya Rossi karena berada di “kampung” dimana ia memulai balapan di masa kanak-kanak dari sini.

Rumah kelahiran Rossi berada di di Mugello dan ia telah jadi “pahlawan” bagi warga di sana.

Menepelekan Rossi di Mugello adalah dosa besar. Dan Marquez adalah “musuh” bagi anak-anak Mugello karena mencederai musim balapan lalu dengan persaingan tidak sehat dengan Rossi terutama kasus Sepang, MotoGP Malaysia.

Marc Marquez tampil apik dalam GP Italia yang digelar pada Minggu 22 Mei 2016. Pembalap andalah Repsol Honda tersebut mengamankan posisi runner-up di belakang Jorge Lorenzo.

Marquez memang sial di Mugello tapi ia dengan tandas mengatakan bisa menjadi juara MotoGP 2016.

Pembalap andalan Repsol Honda tersebut hanya bisa menjadi runner-up dalam seri terkini yakni GP Italia

Lomba yang sangat menegangkan antara Lorenzo dan Marquez memang  terjadi di Sirkuit Mugello

Sayangnya, meskipun tengah memimpin race, Marquez justru tersalip oleh X-Fuera saat lintasan lurus terakhir.

Hasil GP Italia membuat Lorenzo memimpin klasemen dengan keunggulan 10 poin dari Marquez yang menghuni peringkat dua.

“Kali ini saya merasakan bagaimana rasanya kalah dalam lima puluh meter terakhir. Sepanjang karier saya belum pernah merasakan ini.”

“Saya membalap dengan baik karena sejatinya ini adalah salah satu sirkuit yang selalu menjadi kendala,” kata Marquez, seperti dilansir Crash,.

“Saya senang karena kami finis kedua dan dekat dengan podium juara. Kami tampil baik di lap terakhir dan jujur saya sempat melupakan klasemen,” jelasnya.

Ia juga mengakui dirinya baru sekali kalah dalam situasi dramatis tersebut.

Marquez tampil mengesankan meskipun start dari posisi empat.

Pembalap berkebangsaan Spanyol ini bisa berada di kelompok terdepan untuk memperebutkan posisi puncak yang sedang ditempati Lorenzo.

Kerusakan yang terjadi pada motor Valentino Rossi membuat Marquez kian melesat dan bersaing dengan Lorenzo.

Puncaknya terjadi kala lap terakhir ketika Marquez bersaing sengit dengan Lorenzo untuk posisi terdepan. Pertarungan tersebut akhirnya dimenangkan X-Fuera.

“Kami sedang bekerja seratus persen berusaha untuk meningkatkan performa, dan saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena tim telah bekerja keras.”

“Saya tampil sangat bagus di lap terakhir, dan normalnya selalu bagus ketika duel satu lawan satu,” kata Marquez, seperti dimuat Crash.

Kesialan justru dialami pembalap tuan rumah yakni Valentino Rossi. Pembalap gaek Movistar Yamaha ini mengalami kesalahan teknis pada motor pada lap delapan, sehingga membuatnya terpaksa retired alias mengakhiri lomba lebih dini.

Hal itu jelas membuat fans Rossi yang memadati Sirkuit Mugello sangat kecewa. Bahkan, kala penyerahan piala di podium, suasananya cenderung datar alias tidak ada kemeriahan.

“Reaksi yang terjadi di podium bukanlah yang terbaik. Saya tidak melakukan banyak selebrasi karena saya tidak menyukai hal itu.”

“Seluruh sirkuit dipenuhi warna kuning dan itu memang benar,” papar Marquez, seperti diberitakan Crash

Marc Marquez menyayangkan Valentino Rossi yang tidak bisa menyelesaikan balapan.

“Tentu Valentino tidak beruntung. Pada akhirnya Anda harus mengambil keuntungan dari hal itu karena tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang,” kata Marquez, seperti dilansir Crash.

“Kami tidak tahu apakah ketidakberuntungan ini akan kembali menghampirinya,” jelas pembalap berkebangsaan Spanyol ini.