close
Nuga Sport

Marquez Bisa Lewati Rekor Valentino Rossi

Marc Marquez mampu melewati rekor Valentino Rossi di MotoGP?

Ya, itulah yang diungkapkan mantan juara dunia, Michael Doohan,

Ia meyakini Marc Marquez akan melampaui catatan kemenangan pebalap veteran Valentino Rossi di MotoGP.

Sejak tampil di ajang MotoGP pada lima tahun silam, Marquez tampil prima dan hampir selalu menjadi kampiun dalam setiap musim.

Dari lima musim yang telah diselesaikan, hanya pada musim tiga tahun lalu Marquez gagal menjadi juara.

Pebalap tim Repsol Honda itu total sudah tampil sebagai juara seri sebanyak empat puluh dua kali atau yang terbanyak keempat sepanjang sejarah.

Dengan usia yang masih muda, Marquez berpeluang melampaui catatan kemenangan Rossi yang mencapaidelapan pulouh sembilan kali atau yang terbanyak di ajang balap motor kelas primer itu.

Doohan yang merupakan penguasa MotoGP  menilai Marquez memiliki modal untuk meneruskan kejayaan hingga bertahun-tahun ke depan sebelum pensiun.

“Ini sesuatu yang luar biasa, khususnya karena dia memiliki talenta hebat. Dia memiliiki konsistensi ketika meraih kemenangan, menempati pole position dan meraih gelar juara. Saya rasa dia tidak akan berhenti setelah meraih gelar kelima,” kata Doohan dikutip dari Autosport.

“Marc masih muda, jika dia ingin mengikuti jejak Rossi, yang kini berusia tiga puluh sembilan tahun, jalannya masih panjang. Dalam hidup Anda tidak pernah tahu, tapi dia bisa membalap dan meraih kemenangan hingga  sepuluh tahun,” sambung mantan pebalap yang mengoleksi lima puluh empat gelar juara seri tersebut.

Marquez musim ini berpeluang meraih gelar kelima karena berada di puncak klasemen

Khusus pada musim ini Marquez sudah membukukan tujuh gelar juara seri. Catatan tersebut merupakan yang terbaik kedua setelah pencapaiannya sejak empat tahun lalu ketika membukukan tiga belas gelar juara seri.

Pebalap terdekat yang kemungkinan disalip Marquez dalam perolehan gelar juara seri adalah rekan satu timnya musim depan Jorge Lorenzo yang hingga kini sudah mengumpulkan empat puluh tujuh kemenangan atau hanya unggul lima seri dari Marquez

Sementara itu, seperti ditulis “crash,” Marc Marquez sendiriingin tiru gaya rivalnya Andrea Dovizioso.

Pebalap yang sedang dalam performa terbaiknya ini mengakui dirinya belum sehalus Dovizioso di MotoGP musim ini

Marquez buka suara setelah mengamankan posisi juara MotoGP Thailand, Minggu

Pebalap asal Spanyol ini berhasil meraih posisi utama setelah menyalip Dovizioso di lap terakhir.

Pebalap asal Spanyol itu menilai teknik pengereman terakhir yang dilakukan bisa dibandingkan dengan pebalap legendaris Kevin Schwantz. Ia juga mengakui meniru beberapa aspek Dovizioso seperti teknik Wayne Rainey-Esque.

“Saya mungkin lebih seperti Schwantz karena saya mengerem lebih banyak saat mencapai batas dan pengereman spesial tersebut dimiliki setiap orang.” ujar Marquez seperti dikutip Motorsport.

“Tentu tahun lalu dan tahun ini kami miliki pertarungan yang baik dan itu hal bagus karena pertarungan selalu terjadi hingga akhir tikungan,” ujar pebalap asal Spanyol tersebut.

Marquez menilai pertarungannya dengan Dovi selalu ketat hingga garis akhir. Meski sama-sama ngotot namun kedua pebalap tetap saling menghormati hingga akhir balapan.

“Kami memiliki gaya balapan dan motor yang berbeda dan dia memiliki poin tertentu yang sangat kuat. Saya juga memiliki hal kuat tertentu, jadi ini membuat situasi di mana kami dapat bermain dengan cara yang baik untuk mengatasi yang lainnya.” jelasnya.

Marquez menegaskan ingin seperti Dovi yang memiliki teknik mengendarai lebih halus.

“Target saya adalah mencoba merubah gaya dan ingin lebih seperti Dovi, yakni halus, lebih menyandar sedikit dan cepat. Tapi saat ini, itu tidak mungkin.” ujarnya.

Sementara Dovizioso mengatakan gaya balapan Marquez merupakan buah pengembangan yang dilakukan Honda dan metode perspektif masing-masing tidak dapat terjadi pada motor satu sama lain.

“Gaya mengendarai adalah hal lain, karakteristik motor adalah cerita lain. Keduanya menciptakan perbedaan yang besar, karena saya pikir gaya berkendaranya (Marquez), akan sesuai dengan gaya Honda, sangat lincah dan aggresif,” ujar Dovizioso.

“Dia mampu melakukan hal tersebut, dia yang terbaik dalam melakukannya. Tapi hal itu juga akan mengubah gaya balapannya selama bertahun-tahun di MotoGP, cara tersebut, motornya, dan gaya mengendarainya.”

Dovizioso menilai gaya balapannya lebih santai dari Marquez. Namun, teknik yang harus digunakan bisa berubah sesuai dengan karakter tunggangannya masing-masing.

“Gaya balapan saya lebih sedikit lebih santai dan Anda harus mengendarai motor saya seperti itu. Anda tidak dapat mengendarai Ducati dengan agresif dan berpikir saya tidak dapat mengendarai Honda dengan cara yang sama seperti saya mengendarai Ducati.”

Marquez dan Dovizioso baru menyelesaikan MotoGP Thailand. Marquez berhasil menyalip Dovi di lap terakhir dan merebut posisi utama.

Dalam balapan di MotoGP Thailand pecan lalu, Marquez sendiri mengaku sempat tidak percaya diri ketika bersaing ketat dengan Andrea Dovizioso pada lap terakhir

Dovizioso yang cukup lama menjadi pemimpin balapan di MotoGP Thailand  menghadapi persaingan sengit dengan Marquez menjelang lap-lap akhir.

Pebalap Italia itu benar-benar kehilangan posisi sebagai yang terdepan di tikungan ke-dua belas atau tikungan akhir jelang garis finish.

Sempat membalap Marquez, namun Dovizioso yang seketika mengerem kembali didahului oleh sang juara bertahan pada bagian akhir tikungan.

Marquez yang meraih kemenangan ketujuh pada musim ini mengaku tidak begitu optimistis lantaran memiliki catatan buruk tiap kali beradu kecepatan dengan motor Ducati.

“Pada last terakhir kepercayaan diri saya tidak begitu besar, saya selalu kalah dari Ducati pada lap terkahir  Dovi sangat pintar,” ujar Marquez kepada Sky Sport MotoGP seperti dikutip Tuttomotoriweb.

Berkaca dari persaingan dengan motor-motor Ducati, pebalap yang kini berpeluang meraih gelar juara dunia MotoGP yang kelima menilai motornya belum sempurna dan harus memperbaiki sistem akselerasi.