close
Nuga Sport

Marquez Akui Honda Cemburu ke Ducati

Marc Marquez menyebut Honda cemburu dengan kecepatan yang dimiliki rival mereka, Ducati pada MotoGP 2019. Hal itu sangat terlihat jelas pada seri pertama musim ini.

Pada balapan pertama MotoGP  di Sirkuit Losapertengahan il, Maret lalu, Ducati melalui pembalapnya, Andrea Dovizioso keluar sebagai pemenang. Dovizioso unggul dari dua pembalap Honda, Marquez dan Cal Crutchlow.

Bahkan, rider asal Italia itu unggul  dari Marquez. Kecepatan Dovizioso ini sebenarnya tidak diperhitungkan.

Sebab, saat sesi tes pramusim, top speed yang ditorehkan Dovizioso berada di urutan kesebelas

Sedangkan Marquez menjadi yang tercepat,

“Selama musim dingin, di Honda, mereka terobsesi dengan top speed. Ketika mereka melihat motor lain lebih cepat dari kami, mereka tidak bisa menerimanya,” kata Marquez, dikutip dari Motor Sport.

“Ketika Anda punya mesin yang kuat, ada mekanik dan alat untuk menangani (masalah apa pun),” ujar pembalap MotoGP dengan julukan The Baby Alien itu, menambahkan.

Sementara itu, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti membuka rahasia timnya bisa mengalahkan Honda. Kecepatan Ducati, menurut Ciabatti, didapat berkat revisi aturan aerodinamika.

“Tahun lalu, Dovizioso balapan di Qatar tanpa winglet dan itu memungkinkan Anda untuk mendapatkan kecepatan maksimum yang lebih tinggi,” ucap Ciabatti.

“Namun, berdasarkan regulasi baru, kami harus melakukan homologasi fairing dengan winglet, dan Anda tidak dapat memakainya di beberapa sirkuit tertentu. Fakta itu berarti kecepatan maksimum motor kami telah menurun,” ujarnya.

Sementara itu bos ducati Gigi Dall’Igna mengaku bingung timnya mendapat banyak serangan dari tim pabrikan MotoGP tahun ini. Mereka mempermasalahkan perangkat aerodinamika Ducati di swing arm belakang.

Para tim pabrikan yang protes kepada Ducati adalah Honda, KTM, Aprilia, dan Suzuki. Mereka menganggap swing arm yang digunakan Dovizioso tidak sah saat memenangkan MotoGP Qatar,.

Namun,  Pengadilan Bandung FIM memutuskan legalitas swing arm Ducati sah.

“Kami cukup bingung. Sebelum di Watar, semua berdiskusi mengenai peraturan dan itu selalu diselesaikan melalui organisasi beserta direktur teknis,” kata Gigi Dall’Igna, dikutip dari Motor Sport.

“Ini merupakan pertama kalinya beberapa tim mengajukan pengaduan kepada tim lain karena masalah teknis. Bila dibandingkan dengan MotoGP di masa lalu, ini menjadi sebuah perbedaan yang negatif,” ujarnya melanjutkan.

Gigi Dall’Igna sangat terkejut dengan sikap Honda. Pabrikan asal Jepang itu menjadi yang pertama menyerang Ducati soal Swing Arm.

“Saya cukup terkejut dengan perilaku Honda. Selain menjadi protagonis kejuaraan dunia, juga merupakan salah satu pendiri MotoGP modern bersama Ducati dan Yamaha,” kata General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna

“Saya tidak banyak bicara tentang hal ini dalam kasus KTM dan Aprilia. Jika saya adalah mereka sekarang, saya akan memikirkan sesuatu yang lain dan sedikit mencoba mengembangkan motor.”