close
Nuga Sport

Marc Marquez Juara MotoGP Musim Ini?

Laman situs prestiseus balapan motor, “crash,” hari ini, Kamis, 21 Juli 2016, menurunkan tulisan sangat analistis mengenai persaingan perebutan juara MotoGP musim ini,  di antara tiga pebalap papan atas, Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, serta menyimpulkan “baby Alien,” nama panggilan Marquez, akan keluar sebagai pemenang,

“Rossi telah gagal di paruh musim dan Jorge Lorenzo sangat tidak kompetitif,” tulis crash.

“Crash,” merujuk  selisih poin yang dimiliki Marc Marquez saat ini, yang sangat jauh jaraknya dari Lorenzo dan Rossi.

“Ini indikasi paling jelas untuk mefavoritkan  Marc untuk jadi juara MotoGP musim ini,” lanjut “crash.”.

Dengan gambaran tersebut, sudah sepatutnya Marquez bisa berbangga hati dengan selisih emat puluh delapan  poin yang sukses ia ciptakan di sembilan seri awal musim ini.

Marquez terbukti mampu menciptakan selisih signifikan di tengah musim yang disebut bakal berlangsung ketat dan kompetitif.

Kesuksesan Marquez itu tak lepas dari kegemilangannya di dua seri terakhir, ketika Lorenzo dan Rossi justru sama-sama tampil buruk.

Selisih 48 angka itu sendiri baru bisa menguap dengan cepat bila Marquez mengalami nasib sial di paruh kedua seperti cedera parah yang memaksanya absen dari dua seri beruntun.

Dari segi teknik membalap, Marquez jelas sudah lebih matang musim ini.

Ia tak lagi memaksakan diri untuk tampil agresif melainkan memilih menimbang situasi dengan tenang dan contoh jelas ada di GP Assen saat ia memilih untuk tetap di belakang pada batas kecepatan aman miliknya.

Tanpa rentetan kesalahan fatal atau cedera parah, sulit melihat Marquez gagal meraih gelar juara dunia ketiganya tahun ini.

Hingga kini pihak Honda masih berupaya mengurangi masalah akselerasi di motor RC213V.

Salah satu  faktor penting  yang membuat Marquez di puncak adalah bertambahnya pengalaman pebalap asal Spanyol tersebut.

Contohnya nyata semakin berpengalamannya Marquez terlihat pada balapan GP Belanda. Marquez dikalahkan pebalap Marc VDS, Jack Miller, pada balapan di Sirkuit Assen yang sempat dihentikan karena hujan deras.

Marquez sebenarnya sempat memimpin jalannya balapan, namun memilih untuk tidak mengambil risiko mengejar Miller setelah disalip pebalap asal Australia tersebut.

Jika balapan itu terjadi pada awal karier Marquez di MotoGP, banyak pihak yakin pebalap asal Katalonia itu akan mengambil risiko dan berusaha keras menyalip Miller demi meraih kemenangan.

“Tentu saja, ini musim keempatnya di MotoGP. Marquez sudah punya lebih banyak pengalaman daripada di tahun pertamanya,” ucap Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.

Kini, Marquez terlihat jauh lebih dewasa di atas sirkuit. Penuh perhitungan dan mampu meredam ego. Marquez mulai sadar bahwa kemenangan bukan hal terpenting untuk bisa merebut gelar juara dunia MotoGP, melainkan konsistensi naik podium.

Terbukti musim ini Marquez dan Lorenzo sama-sama meraih tiga kemenangan. Namun, Marquez lebih konsisten naik podium, delapan kali dari sembilan seri yang sudah dijalani. Sementara Lorenzo baru naik podium lima kali.

Di sembilan seri tersisa musim ini, Marquez jelas pantas difavoritkan merebut gelar juara dunia MotoGP 2016. Marquez bahkan berpeluang semakin sulit dibendung jika Honda mampu mengatasi masalah akselerasi motor RC213V di sisa musim

Mengenai wacana penggunaan radio dalam balapan yang dilontarkan Rossi,  Marc Marquez, menolaknya

Pebalap Repsol Honda menganggap penggunaan radio tim bisa mengganggu fokus pebalap di atas trek.

Wacana penggunaan radio tim muncul setelah sejumlah pebalap kesulitan menerima pesan dari tim lewat papan di pinggir sirkuit dalam dua seri terakhir, GP Belanda dan GP Jerman, yang diwarnai hujan deras.

Salah satu pebalap papan atas yang mendukung penggunaan radio tim adalah Valentino Rossi. The Doctor mengatakan radio tim akan memudahkan pebalap melakukan komunikasi dengan tim.

Berbeda dengan Rossi, Marquez menganggap penggunaan radio tim tidak dibutuhkan pebalap. Selain karena bisa merusak fokus pebalap, Marquez menganggap strategi dan rencana sudah bisa disepakati sebelum balapan berlangsung.

“Saya tidak bisa membayangkan ketika kami sedang dalam kecepatan tinggi, lebih dari 300 kilometer per jam, ada seseorang berbicara kepada Anda. Anda hanya butuh rencana yang bagus sebelum balapan,” ujar Marquez seperti dikutip dari Motorsport.com.

Marquez pernah menjadi korban salah komunikasi ketika menjalani GP Australia musim 2013. Ketika itu Marquez didiskualifikasi setelah terlambat masuk paddock untuk melakukan pergantian motor di Sirkuit Phillip Island.

“Kami sudah berusaha mengatasi situasi itu sejak tiga musim lalu,” ucap Marquez.

Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menganggap penggunaan radio tim bukan sesuatu yang buruk bagi MotoGP. Namun, Dovizioso lebih memilih balapan MotoGP seperti adanya saat ini tanpa penggunaan radio tim.

“Mungkin akan lebih mudah dan lebih aman. Tapi, olahraga kami berbeda dengan Formula One. Jadi lebih baik tetap seperti ini,” ujar Dovizioso.