close
Nuga Sport

“Hat-trick” Marc Marquez GP Argentina

Pemilihan ban merupakan momentum sangat menentukan bagi Marc Marquez untuk menghadirkan “hat-rick” awal musimnya pada balapan GP Argentina di Autodromo Termas de Rio Hondo, Minggu siang waktu setempat atau Senin dinihari WIB, 28 April 2014. Marquez membalap dengan postur penampilan ‘luar biasa” untuk menaklukkan sirkuit dan dirinya.

Marquez turun dengan memakai ban keras untuk bagian depan maupun belakang motornya. Start dari pole position, dia terhambat untuk melejit, sementara saingannya dari Yamaha Racing, Jorge Lorenzo, yang memakai ban medium di depan dan keras di belakang melesat cepat dari posisi dua.

Marquez sempat tergusur hingga ke urutan tujuh. Namun, dia sudah punya strategi. Perlahan di melewati satu per satu pebalap di depannya, dan akhirnya berada di urutan dua, di belakang Lorenzo.

Pebalap Repsol Honda ini menunggu saat yang tepat untuk melewati sang rival. Saat balapan tersisa sembilan putaran, Marquez melihat peluang dan merasa siap untuk maju. Lorenzo pun terlewati dan Marquez memimpin hingga akhir balapan.

“Saya menikmati balapan tadi, terutama pada awal saat bersaing dengan semua pebalap. Saya terlewati entah berapa kali, tetapi ini menyenangkan!” kata Marquez.
“Saya menikmatinya, tetapi risikonya cukup besar dan saya melihat Jorge mulai memperlebar jarak.”

“Saya mencoba mengejarnya. lalu saya berada di belakangnya untuk beberapa putaran. Saat balapan tersisa sembilan putaran, saya menambah kecepatan karena saya melihat Dani (Pedrosa) mulai mendekat, lalu saya tinggal menjaga jarak. Kunci kemenangan pada balapan ini adalah pengaturan ban yang bagus, terutama ban belakang,” jelasnya.

Kemenangan ini adalah yang ketiga bagi Marquez dari seluruh balapan yang sudah berjalan musim ini. Tentu saja kemenangan ini menambah rasa percaya diri Marquez untuk menjalani seri berikutnya di Jerez, Spanyol, pekan depan.

“Sirkuit di negara sendiri selalu spesial. Akan menyenangkan membalap di depan pendukung. Saya akan datang dengan tiga kemenangan secara beruntun. Namun, saya tahu balapan akan sulit karena ini adalah sirkuit favorit Dani. Tahun lalu dia membalap dengan sangat bagus dan Jorge juga akan sangat kuat,” papar pebalap 21 tahun tersebut.

Ini adalah kemenangan ketiga beruntun Marquez di tiga balapan pertama musim ini.

Marquez finis pertama. Pedrosa kembali mewujudkan finis satu-dua bagi Repsol Honda. Sementara Lorenzo mencatat finis terbaiknya musim ini di urutan tiga.

Hasil ini makin mengokohkan posisi Marquez di puncak klasemen, sementara Pedrosa di posisi dua.
Sementara itu Jorge Lorenzo kembali bisa menikmati podium. Pebalap Movistar Yamaha ini finis ketiga pada GP Argentina yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin dinihari WIB.

“Ini mungkin posisi ketiga termanis saya di MotoGP, atau mungkin sepanjang karier balap saya,” kata Lorenzo.

“Saya datang ke Argentina setelah dua kesalahan, di Qatar dan Austin. Saya mendapat kritik yang tajam, terutama dari beberapa jurnalis, yang tidak seharusnya saya terima. Benar bahwa saya melakukan kesalahan, tetapi saya membalap dengan sangat bagus pada beberapa tahun terakhir.”

Lorenzo memimpin sejak start hingga sembilan putaran tersisa dari total 25 lap GP Argentina. Setelah terlewati Marquez, dia juga harus melepas posisi dua kepada Dani Pedrosa yang melewatinya saat balapan menyisakan dua putaran.

“Saya menunjukkan bahwa meskipun tidak sedang dalam kondisi terbaik, atau momen terbaik, kami masih bisa bersaing dengan mereka. Menurut saya, kami harus tetap berusaha keras seperti sekarang, dan ketika waktunya tiba kami akan siap untuk mencoba memenangi balapan,” tambahnya.

Pengalaman melakukan jump start di Austin jadi pelajaran berharga bagi juara dunia dua kali tersebut. Saat start, dia benar-benar memusatkan perhatian pada lampu. Saat lampu merah mati, dia langsung melejit dan memimpin balapan.

Lorenzo mengaku terkejut bisa bertahan cukup lama di posisi terdepan hingga Marquez melewatinya pada putaran ke-tujuh belas.

“Saya tidak menduga bisa bertahan di posisi terdepan cukup lama. Akhirnya Marc melewati saya. Dia terlalu kuat. Saya tidak menduga Dani akan sangat cepat jelang akhir balapan. Saya mencoba bertahan di posisi dua, tetapi tidak mungkin. Saya memilih berada di posisi tiga dan menyelesaikan balapan,” jelasnya.

sumber: autosport, crash dan bbc

Tags : slide