close
Nuga Sport

Lorenzo Kapok Bikin Masalah dengan Rossi

Jorge Lorenzo mulai menyadari posisinya yang tersudut di pemberitaan media akibat “menyerang” Valentino Rossi dengan pernyataan-pernyataan “sampah,” dan mengakui tak ingin mencari masalah baru dengan “The Doctor.”

Kepada “crash,” Rabu, 25 November 2015, Lorenzo berterus terang kalau dirinya terus disudutkan media karena pernyataannya yang “menyerang” Rossi beberapa waktu lalu.

Lorenzo berkomentar mengenai situasi yang terjadi dengan rekan setimnya, Valentino Rossi dan menegaskan tak pernah berniat untuk mencari masalah dengan Rossi.

“Sejauh ini, saya tak pernah berniat mencari masalah apapun dengan para pembalap lain dan terlebih dengan nama besar layaknya Vale,” ucap Lorenzo, seperti dikutip Marca.

“Kami semua pergi dalam tim kami masing-masing, dan di saat itu juga kami semua menjadi rival. Namun, kami tetap saling menghormati satu sama lain di dalam maupun di luar lintasan,” sambung pembalap asal Spanyol tersebut.

Seperti diketahui, hubungan antara Lorenzo dan Rossi memang sedang berada dalam situasi yang tak jelas.

Hal itu bermula saat The Doctor mengklaim gelar juara Lorenzo yang diraih MotoGP 2015 tidak sah lantaran dapat bantuan dari rekan senegaranya, Marc Marquez dan Daniel Pedrosa.

Kondisi itu membuat hubungan antara Lorenzo dan Rossi sebagai rekan setim kian dispekulasikan.
Lorenzo kini sedang dalam bidikan Ducati untuk jadi pembalap mereka di tahun 2016.

Ducati hingga kini masih menolak memberikan konfirmasi soal negosiasi yang mereka lakukan dengan Lorenzo.
“Jorge Lorenzo adalah juara dunia 2015, salah satu pebalap tercepat, tapi dia terikat kontrak dua tahun dengan Yamaha termasuk untuk musim 2016. Di masa depan kita lihat saja.”

Di akhir 2016 kontraknya habis, jadi akan menarik untuk melihat bagaimana musim depan berjalan dan bagaimana pergerakan mereka para pebalap untuk musim setelahnya.

Sementara itu Mike Doohan, mantan juara dunia lima kali MoptoGP, menyebut Lorenzo pantas juara, walaupun yang jadi pemenang sebenarnya dari keseluruhan musim 2015 itu adalah MotoGP sendiri karena besarnya perhatian yang didapat berkat drama yang hadir di pengujung musim.

“Pada akhirnya itu semua omong kosong. Pemenang utama dari semua ini adalah MotoGP. Kisahnya sudah sedemikan luar biasa,” ucap Doohan dalam wawancara dengan superbike.co.uk.

“Menurut saya rider terbaik sudah juara. Saya tak tahu apakah Valentino merasa tertekan atau bagaimana. Itu mungkin menjadi kesempatan terakhirnya juara. Ia memang masih bisa mendominasi musim depan, tapi saya belum pernah melihatnya bereaksi seperti itu sebelumnya.”

“Entah apakah ia melakoni perannya sebagai bagian dari seluruh kisah ini, tapi kenapa tiba-tiba ia harus merisaukan gangguan rider lain yang tak lagi terlibat dalam persaingan?

“Setiap orang membela kepentingannya sendiri. Anda tak mau mengganggu rider yang masih mengejar titel, tapi Anda juga pasti tak mau kehilangan poin.”

Mick Doohan, juga mengatakan bahwa Valentino Rossi dan Marc Marquez sama-sama bersalah pada insiden yang terjadi di Sirkuit Sepang Malaysia. Rossi melakukan tendangan kepada Marquez saat keduanya mengaspal di GP Malaysia pada 25 Oktober 2015.

Rossi dan Marquez memang sempat terlibat adu overtacking sejak balapan di mulai. Akhirnya, pada lap sebelas, insiden yang sempat menghebohkan dunia balap MotoGP itu terjadi.

Hasilnya, The Baby Alien –julukan Marquez– harus terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan. Sementara The Doctor meneruskan race dan finis di posisi tiga.

Tapi Doohan percaya bahwa Rossi bukan satu-satunya yang harus disalahkan pada insiden tersebut.

Harusnya, Marquez bisa melakukan sesuatu untuk menghindar dari benturan dengan Rossi.

“Menurut saya, mereka berdua bersalah. Jika jadi Marquez, saya pikir ada beberapa pilihan untuk menghindar. “

“Siapa yang tahu apakah Rossi menendang dia atau tidak? Bagi saya, itu tidak terlihat bahwa Rossi melakukan tendangan,” ujar Doohan, seperti diberitakan Fox Sport Asia, Rabu, 25 November 2015.

Doohan menambahkan, Marquez akan menyesal karena ia tidak memenangkan balapan. Terlebih pada insiden tersebut, poin yang diraih Rossi tetap masuk dalam hitungan.

“Saya melihatnya seperti ini, dalam satu atau dua tahun, bahkan hingga pensiun, ia akan berbicara pada dirinya sendiri ‘sial saya bisa memenangkan lomba itu. Dan poin Vale ditambahkan ke penghitungan?” tuntasnya.

Tags : slide