close
Nuga Sport

Lorenzo Bisa Kempetitif di Musim Depan

Kepala Mekanik Ducati, Cristian Gabarrini amat  yakin pebalap utamanya  Jorge Lorenzo bisa tampil  lebih kompetitif di MotoGP musim mendatang

Dan, bila Lorenzo kembali gagal, maka ditegaskan Gabarini, Ducati tak akan mencari alasan pembenaran.

Lorenzo tampil buruk di paruh awal musim debutnya bersama Ducati.

Namun memasuki paruh kedua, penampilan Lorenzo membaik dan akhirnya bisa kompetitif di bebrapa seri terakhir.

“Tujuan kami bersama Lorenzo tentu berubah seiring waktu berjalan. Pada awal musim, kami fokus pada kepercayaan diri Lorenzo di atas motor Ducati.”

“Kemudian ia diharuskan untuk bisa ada di lima besar dan pada akhirnya dia harus bisa bertarung untuk kemenangan di tiap kondisi,” ujar Gabarrini seperti dikutip dari Autosport.
Gabarrini yakin Lorenzo telah mencapai tahap tujuan ketiga di akhir musim ini.

“Pada sejumlah seri terakhir, Lorenzo sudah ada di posisi tersebut. Dengan dua seri tersisa, kami sudah bisa memastikan hal itu.”

“Jika pada tahun depan kami masih menemukan masalah seperti halnya di 2017, maka kami tak akan mencari alasan untuk pembenaran. Kami tak akan bisa menerima bila musim berikutnya berjalan seperti yang lalu,” ucap Gabarrini.

Gabarrini juga menegaskan motor Ducati juga tak mengubah gaya balap Lorenzo selama ini.

“Jorge Lorenzo mampu mengadaptasi gaya balapnya untuk mendapat poin-poin kuat dari motor ini.”

“Sebelumnya di Yamaha, dia tahu bagaimana motor akan bereaksi di tiap momen dan hanya itu yang perlu ia lakukan di Ducati. Dia tak kehilangan gaya balapnya. Dia hanya harus beradaptasi dengannya,” ujar Gabarrin

Sementara itu pada kesempatan yang lain, Jorge Lorenzo terlihat tak memberikan jalan bagi rekan setimnya di Ducati, Andrea Dovizioso, dalam beberapa balapan.

Dovizioso pernah merasa kesulitan masuk ke grup depan dan hanya tertahan di posisi tengah di belakang Lorenzo.

Lorenzo seolah tak memberikan jalan bagi Dovizioso yang masih berpeluang dalam perburuan titel juara dunia.

Lorenzo menyatakan aksinya terus berada di depan Dovizioso adalah bentuk bantuan terbaik dibandingkan dengan membiarkan Dovizioso mendahuluinya.

Dengan berada persis di belakang Lorenzo, Dovizioso bisa membaca jalur lintas dengan baik dan bisa lebih rileks untuk menyusul Dani Pedrosa-Marc Marquez-Johann Zarco yang ada di depan mereka.

“Saya sudah menganalisa situasi dan meyakini bahwa lebih baik untuk membiarkan Dovizioso berada di belakang sampai akhirnya kami bisa mencapai grup depan.”

“Bila saja kami bisa menyusul Zarco dan Pedrosa, maka saya akan membiarkannya melewati saya,” tutur Lorenzo seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Lorenzo pun paham bahwa ia menerima pesan dari tim untuk membiarkan Dovizioso lewat. Namun Lorenzo menegaskan bahwa ia yang tahu pasti situasi di lintasan.

“Di luar fakta bahwa saya menerima pesan yang menyarankan untuk membiarkan Dovizioso lewat, saya mengetahui yang terbaik untuk semuanya. Baik bagi saya, untuk Ducati, dan untuk Dovizioso yang ingin berjuang hingga akhir perlombaan,” kata Lorenzo.

Direktur Olahraga Ducati, Pablo Ciabatti, mengakui pihaknya menyarankan Lorenzo untuk memberi jalan pada Dovizioso.

Namun, Ciabatti juga tak kecewa dengan keputusan Lorenzo karena pebalap yang ada di lintasan adalah yang paling mengerti kondisi terbaik.

“Kami memberikan saran berdasarkan apa yang kami lihat dari pit, namun pebalap yang mengetahui kondisi lebih baik karena mereka juga bisa melihat pebalap lainnya.”

“Dalam beberapa poin, mengikuti Lorenzo terbukti membantu Dovizioso untuk tampil lebih rileks,” ucap Ciabatti.

Ciabatti lalu membeberkan diskusi timnya dengan Dovizioso dan Lorenzo usai balapan.

“Dovizioso mengatakan tindakan itu membantunya mengejar Pedrosa, namun sayangnya mereka berdua sampai pada batasnya.”

“Lorenzo menyatakan bila ia melihat Marquez bermasalah atau ketika mereka berhasil mencapai grup depan, maka ia akan membiarkan Dovizioso lewat. Strateginya adalah mengejar grup depan dan mencoba untuk mendapatkan posisi satu dua,” tutur Ciabatt