close
Nuga Sport

Lorenzo Berang Kala Dapat Cemoohan

“Apa salah saya,” ujar Jorge Lorenzo dengan nada ketus, seperti diungkapkan “crash,” Jumat, 01 April 2016, kala mendapat cemoohan terkait dengan kontroversi musim lalu ketika Marquez dituduh oleh Valentino Rossi membantu Lorenzo mengamankan gelar juara dunia

Masih dengan kemarahan yang memuncak, Lorenzo, mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan apapun sehingga pantas untuk dicemooh di GP Qatar dua pekan lalu.

Di seri pembuka musim itu Lorenzo memang beberapa kali dicemooh oleh para penggemar MotoGP yang datang ke Sirkuit Losail.

Demikian pula dengan pebalap Repsol Honda Marc Marquez yang kupingnya juga dibuat panas baik ketika membalap maupun saat naik ke podium.

Hal itu bahkan membuat Lorenzo sempat membuat gerakan menyuruh para penonton untuk menutup mulut.

“Saya kira kami tidak melakukan kesalahan apapun pada beberapa bulan terakhir. Kami hanya berkonsentrasi untuk melaju dengan cepat,” kata Lorenzo dalam persiapannya di GP Argentina, seperti dikutip dari Crash.

“Saya memenangi kejuaraan. Marc juga berusaha yang terbaik di musim 2015 dan memulai musim ini seperti saya: coba menjadi profesional, coba untuk jadi yang terbaik di atas trek, dan kami bahkan mempertaruhkan nyawa kami untuk itu.”

“Jadi saya tidak tahu apa kesalahan kami. Kami hanya berusaha menjadi sangat cepat dan mengalahkan pebalap lainnya, kan?”

Rossi sendiri menolak untuk berkomentar soal insiden pencemoohan tersebut dan mengatakan tidak tahu apa-apa.

Di akhir pekan ini, para pebalap tersebut akan saling bersaing untuk merebut podium pertama di GP Argentina, balapan yang disebut-sebut sebagai pemantik konflik antara Rossi dan Marquez.

Sesi latihan bebas pertama dan kedua akan berlangsung Jumat ini, sementara kualifikasi Sabtu dan balapan berlangsung di hari Minggu.

Usai tampil dengan performa nyaris sempurna di GP Qatar, Lorenzo berambisi melanjutkan tren positif ketika tampil di GP Argentina, 1-3 April 2016.

Lorenzo tampil tanpa cela ketika memenangi GP Qatar dua pekan lalu dengan mengalahkan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.

Namun, Lorenzo akan menghadapi tantangan yang lebih sulit di GP Argentina.

Sirkuit Termas de Rio Hondo merupakan salah trek yang selalu membuat Lorenzo kesulitan.

Musim lalu, pebalap asal Spanyol itu hanya mampu finis di posisi kelima.

Sedangkan dua tahun lalu, Lorenzo berada di podium ketiga.

GP Argentina, bersama GP Jerman dan GP Americas, merupakan tiga trek dari musim ini yang belum pernah Lorenzo menangi sepanjang kariernya.

Kemenangan di GP Qatar membuat Lorenzo lebih percaya diri jelang tampil di Argentina. Namun, pebalap asal Spanyol itu tidak memungkiri Sirkuit Termas de Rio Hondo bukan salah satu trek favoritnya.

“Saya tidak sabar tampil di Argentina. Setelah kemenangan di Qatar dan perasaan bagus di trek, saya ingin tampil di sirkuit yang di masa lalu saya mengalami kesulitan,” ujar Lorenzo seperti dilansir Crash.net.

“Saya tidak boleh terbuai hasil di Qatar. Saya memulai musim dengan sempurna, tapi masih harus berusaha mengerti kemampuan motor di trek yang berbeda. Apakah ban dan ECU baru bisa bekerja dengan baik di Argentina.”

Keberhasilan Lorenzo memenangi GP Qatar membuat pebalap asal Spanyol itu menjadi rider pertama yang berhasil merebut kemenangan di seri terakhir dan seri pertama di musim yang baru sejak Casey Stoner pada 2009.

Jika mampu meraih kemenangan di GP Argentina, maka Lorenzo untuk kali pertama berhasil merebut kemenangan di dua seri pertama musim.

“Sukses di Qatar membuat saya percaya diri, meski meraih kemenangan di Argentina akan sangat sulit. Trek di sini sangat bagus dan Argentina juga menyenangkan, jadi saya senang bisa tampil di sini,” ujar Lorenzo.

Tidak hanya Lorenzo Marc Marquez mengatakan dirinya harus dengan cepat beradaptasi dengan suara-suara negatif yang ditujukan kepada dirinya.

Salah satu contohnya adalah di seri pembuka musim di Sirkuit Losail, Qatar.

Dua pekan lalu, pebalap Spanyol itu memang dicemooh baik ketika membalap maupun saat naik ke podium.

Suara ejekan itu terkait dengan kontoversi musim lalu ketika Marquez dituduh oleh Valentino Rossi membantu pebalap Spanyol lainnya, Jorge Lorenzo, mengamankan gelar juara dunia.

Dua kali juara dunia MotoGP itu mengatakan bahwa dirinya tak senang dengan suara-suara sumbang, tapi tetap harius menerima kondisi itu.

“Bagi saya, ini contoh yang tidak saya sukai dari dunia sepak bola. Jadi tentu saja saya tidak menyukainya jika terjadi juga di MotoGP dan terutama karena ditujukan pada saya,” kata Marquez seperti dikutip dari Crash.

“Tapi pada akhirnnya ini adalah sesuatu yang saya hadapi. Dan saya juga tidak bodoh, saya tahu ini akan menjadi suatu hal yang lazim saya temui.”

Rossi sendiri menolak untuk berkomentar soal insiden pencemoohan tersebut dan mengatakan tidak tahu apa-apa.

Di Qatar, Marquez mendapatkan podium ketiga sementara gelar juara direbut Lorenzo, dan tempat kedua diduduki pebalap Ducati Andrea Dovizioso.

Marquez sempat adu cepat dengan Rossi untuk merebut tempat ketiga tapi pada akhirnya dengan nyaman mempertahankan posisi tersebut.

Terlepas dari segala macam ejekan, Marquez merasa GP Qatar adalah balapan yang baik, bukan hanya bagi dirinya tapi juga bagi para penggemar.

“Yang paling penting bagi saya, terlepas dari ‘warna’ tiap penggemar apakah itu kuning, hitam, atau merah, saya kira semua orang menikmati balapan di Qatar.”

“Dari atas trek saya menikmatinya, sehingga saya senang dengan basil akhir dan kami akan berusaha mengulanginya lagi di sini.”