close
Nuga Sport

“Kutukan” Phillip Island untuk Marquez

Sirkuit Phillip Island, MotoGP Australia, Minggu siang WIB, 19 Oktober 2014, kembali mengganjal kemenangan bagi Marc Marquez lewat “kutukannya” untuk kedua kali setelah berulah menirukan gaya balapan Mick Dohan lewat ulah konyolnya di sepuluh lap sebelum lomba berakhir.

Situs MotoGP langsung menulis ulah Marquez sebagai perbuatan konyol dan Hillpi Island memberika kutukannya untuk dua musim berturut-turut Bahkan semua rider Honda termasuk dari tim satelit LCR, rontok saat tiga pembalap Yamaha berjaya di GP Australia.

Di Australia pula Marc Marquez, gagal menyamai rekor Mick Doohan, memenangi dua belas balapan dalam satu musim. Marquez terjatuh ketika sedang membalap sendirian di depan dengan keunggulan empat detik dari Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang bersaing di tempat kedua. Marquez jatuh di tikungan MG,

Márquez terjatuh ketika hendak mengerem di tikungan MG di sektor trek Lukey Heights. Dengan asumsi suhu trek yang menurun, ban extra-soft yang dipakainya tak mampu mencapai titik grip yang sempurna hingga akhirnya terjatuh.

Walau tak cedera serius, sayangnya Márquez tak bisa melanjutkan lomba. Hal yang sama terjadi pada Cal Crutchlow di lap terakhir, ketika tengah unggul atas Jorge Lorenzo di urutan kedua di belakang sang pemenang, Valentino Rossi.

“Saya berusaha keras sejak awal balapan untuk menang, tetapi pada pertengahan balapan saya melihat cuaca makin dingin dan sulit untuk mendapatkan suhu(yang tepat pada sisi kanan ban,” kata Marquez, usai balapan.

“Kecelakan tadi sangat aneh. Seperti Cal Crutchlow, seperti beberapa pebalap lain. Saya bahkan mengerem lebih lambat -kami membandingkan data- tetapi ban depan terkunci. Kecelakaan saya sama dengan yang dialami pebalap lain,” terangnya.

Para pebalap Yamaha yang akhirnya memenuhi podium GP Australia, turun dengan ban depan extra-soft. Sementara Marquez dan pebalap lain yang memakai RC213V turun dengan ban depan asimetris baru yang disiapkan Bridgestone khusus untuk Phillip Island.

“Kami tahu ada beberapa risiko saat menggunakan ban ini karena ya, ini asimetris. Masalahanya, Honda tidak mungkin menyelesaikan balapan dengan ban extra-soft. Bahkan Lorenzo mengalami kesulitan. Dengan Honda, ban extra-soft sudah hancur setelah 10 putaran, dan karena alasan tersebut kami tidak punya pilihan lain,” jelas pebalap asal Spanyol itu.

“Pada putaran-putaran awal saya mengerem dengan keras, sangat keras, di titik-titik pengereman. Lalu saya mencoba mengerem lebih awal dan mungkin itu tidak bisa menghangatkan ban dan karena hal itulah saya terjatuh. Namun, ketika saya tahu jarak empat detik setelah hanya lima belas putaran, saya tahu sudah melakukan balapan yang luar biasa…,” lanjutnya.

Marquez juga mengaku bahwa taktik balap yang dia terapkan pada GP Australia ini merupakan hasil meniru gaya Doohan yang pernah meraih lima gelar juara dunia 500cc.

“Saya tadi mencoba mengikuti gaya Doohan!” kata Marquez sambil tertawa. “Namun, pada akhirnya saya seperti Doohan ketika dia memimpin balapan dan pada tikungan pertama dia terjatuh!”

GP Australia dimenangi Rossi. Lorenzo menyusul dengan finis kedua, sementara Bradley Smith ketiga. Marquez masih punya dua kesempatan untuk menyamai prestasi Doohan, di Malaysia dan Valencia.