close
Nuga Sport

Ketika Rossi dan Vinales Makin Akur

Valentino Rossi dan rekan satu timnya Maverick Vinales terlihat makin akur usai keduanya berada di podium Losail, MotoGP Qatar, pekan lalu, dan membuat direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis sangat senang.

Jarvis mengatakan kondisi garasi tim pabrikan asal Jepang itu jauh lebih baik sejak kepergian Jorge Lorenzo.

Jarvis senang hubungan Valentino Rossi dengan Maverick Vinales sejauh ini berjalan lancar.

Jarvis memastikan situasi di garasi tim Yamaha musim ini jauh berbeda.

Sebelumnya, ketika Rossi dan Lorenzo masih menjadi rekan setim, para kru Yamaha harus bekerja ekstra keras untuk tidak ikut terpancing rivalitas kedua pebalap.

“Dalam dua tahun terakhir, meski ada friksi antara kedua pebalap,Rossi dan  Lorenzo, orang-orang dalam tim selalu bersatu.”

“ Itu adalah kultur yang selalu mampu kami pelihara. Kami harus menghadapi banyak friksi, tapi kami biarkan kedua pebalap menghadapi masalahnya dan mencoba tidak ikut campur,” ujar Jarvis seperti dikutip dari MCN.

Menyusul sukses Vinales dan Rossi di GP Qatar, 26 Maret lalu, Jarvis mengatakan kondisi garasi tim Yamaha saat ini jauh berbeda. Pria asal Inggris itu bersyukur Rossi bisa akur dengan Vinales.

“Sekarang kami bisa bekerja sebagai tim, dan itu seperti yang Anda lihat. Tentu atmosfernya kini jauh lebih ringan, karena kami tidak punya polemik seperti masa lalu. Kami punya rookie  dan tidak punya masalah dengan pebalap lain, jadi sejauh ini tidak masalah,” ucap Jarvis.

Sebelumnya, garasi Yamaha diprediksi akan tetap panas musim ini. Pasalnya, Vinales mampu membuat Rossi berada di bawah bayang-bayangnya mulai dari tes resmi hingga GP Qatar.

Sejauh ini prediksi tersebut tidak terbukti. Rossi dan Vinales terlihat santai dan bersahabat, baik di dalam dan luar trek. Atmosfer itu yang berusaha dipertahankan Jarvis dalam tim.

MotoGP musim ini  sendiri akan menggelar seri kedua di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, akhir pekan ini.

Musim lalu, Rossi berhasil finis di posisi kedua, di belakang Marc Marquez. Sedangkan Vinales gagal menyelesaikan balapan GP Argentina setelah mengalami kecelakaan

Sementara itu, legenda balap motor Grand Prix asal Amerika Serikat, Kevin Schwantz, berharap rivalitas Marc Marquez dan Maverick Vinales memanas di MotoGP musim ini.

Vinales tampil impresif pada penampilan debutnya bersama Movistar Yamaha dengan meraih kemenangan di GP Qatar, 26 Maret lalu.

Hasil tersebut membuat Vinales semakin difavoritkan menjadi juara dunia musim ini.

Rivalitas Vinales dengan Marquez sudah terjadi sejak era mini moto.

Namun, di pentas MotoGP baru musim ini Vinales memiliki peluang bersaing dengan Marquez setelah bergabung dengan Yamaha.

Pasalnya, dalam dua musim terakhir bersama Suzuki, Vinales gagal mengimbangi performa Marquez.

Schwantz berharap rivalitas Vinales dan Marquez di atas trek bisa semakin memanas musim ini. Itu dibutuhkan agar MotoGP bisa berjalan menarik.

Terlebih MotoGP dipastikan kehilangan satu pesaing musim ini setelah Jorge Lorenzo kesulitan bersama Ducati.

“Vinales masih muda dari Marquez, serta keduanya sama-sama dari Spanyol. Anda jelas bisa melihat keduanya bisa membentuk rivalitas, mungkin seperti rivalitas saya dengan Wayne Rainey,” ucap Schwantz seperti dilansir Motorsport.com.

“Saya yakin rivalitas keduanya bisa berlangsung enam atau delapan musim jika Vinales dan Marquez bisa menampilkan konsistensi penampilan. Rivalitas seperti ini yang dibutuhkan olahraga ini,” sambung juara dunia tersebut.

Schwantz sendiri menganggap Vinales punya peluang yang besar untuk menjadi juara dunia MotoGP musim ini.

Dengan catatan Vinales harus memiliki mentor dan dukungan maksimal dari Yamaha.

“Saya melihat Vinales cukup pintar. Saya yakin Yamaha akan memberitahu kepada Vinales kalau setiap balapan berbeda, jangan terlalu memaksakan. Selama ada pendamping, selama dia punya mentor, Vinales berada di jalur yang benar,” ucap Schwantz.

Berlainan dengan Vinales,  Marquez, mengatakan motor Honda tunggangannya musim ini masih jauh dari harapan.

Marquez hanya finis di posisi keempat pada balapan di Sirkuit Losail, Qatar. Padahal juara dunia MotoGP tiga kali itu sempat memimpin jalannya balapan.

Selain karena pemilihan ban yang salah, Marquez mengatakan hingga kini performa motor RC213V belum maksimal.

Pebalap Repsol Honda itu yakin motor RC213V akan semakin meningkat penampilannya ketika tampil di sirkuit yang cocok dengan Honda.

“Saat ini saya tidak memiliki motor impian. Ada beberapa hal yang bisa diperbaiki, tapi tidak sepenuhnya buruk. Saya pikir penampilannya saya akan tergantung karakter sirkuit, dan kami harus memahami hal ini,” ujar Marquez kepada Mundo Deportivo.

“Tentunya akan datang sirkuit di mana Honda akan tampil lebih bagus daripada motor lainnya. Mari berharap hal itu akan datang secepatnya,” sambung Marquez.

Tags : slide