close
Nuga Sport

Hamilton Menginginkan Sehebat Rossi

Juara dunia F1, Lewis Hamilton mengaku dirinya sering berkhayal jadi Valentino Rossi ketika tengah mengendarai sepeda motor.

Hamilton dan Rossi adalah dua ikon di dunia balap saat ini.

Hamilton sukses empat kali jadi juara dunia F1 sedangkan Rossi sudah tujuh kali jadi juara dunia MotoGP.

Hamilton mengaku dirinya dan Rossi berteman dengan baik.

Hamilton secara terbuka juga menyatakan bahwa ia sering berkhayal jadi Valentino Rossi.

“Saya adalah teman Rossi dan dia adalah salah satu teman yang benar-benar saya sukai.”

“Ketika saya mengendarai MotoGP di Monaco, saya merasa sedikit seperti Valentino Rossi,” ucap Hamilton seperti dikutip dari Express.”

“ Selain mengaku sering berkhayal jadi Rossi, Hamilton juga mengatakan bahwa dirinya adalah penggemar berat Legenda F1, Ayrton Senna.

“Saya mulai menonton Senna ketika saya masih berusia lima tahun bersama ayah saya.”

“Senna adalah pebalap favorit saya. Saya punya posternya di seluruh dinding kamar saya. Ketika saya kembali dari sekolah, saya selalu menonton videonya,” ujar Hamilton.

Kekaguman pada Senna itu yang kemudian menuntun Hamilton berjuang meniti karier jadi pebalap F1.

“Mimpi saya adalah menjadi Superman atau Senna. Saya ingin ada di F1 dan memenangkannya,” kata Hamilton.

Gelar juara dunia Hamilton di tahun ini sendiri membuatnya resmi melewati torehan titel juara milik Senna yang sepanjang kariernya meraih tiga titel juara dunia.

Selain masalah prestasinya yang hebat, Lewis Hamilton secara terus terang mengaku dalam kondisi bimbang perihal masa depan kariernya di balap jet darat tersebut.

Hamilton yang saat ini  masih berada dalam periode emas kariernya.

Empat titel juara dunia miliknya masih mungkin bertambah mengingat ia masih tampil kompetitif saat ini.

Namun Hamilton justru mengaku dalam kondisi bimbang terkait lanjutan kariernya saat ini.

Pebalap asal Inggris itu menyatakan masih menikmati balapan F1 tetapi juga ingin punya waktu luang bersama keluarga dan kerabatnya.

“Ada yang berkata bahwa saya harus bertahan selama mungkin di F1 namun saya tak yakin dengan hal itu karena ada banyak hal yang saya tinggalkan dalam hidup saya.”

“Saya berkata pada teman saya bahwa saya ingin tinggal di satu tempat, mendapat rutinitas baru dan menonton bermain di malam hari. “

“Setiap tahun saya bertahan di olahraga ini, maka itu berarti saya harus kembali menunda keinginan tersebut,” kata Hamilton seperti dikutip dari Motorsport.

Hamilton menyatakan pemikiran untuk pensiun mulai terbersit dari kisah hidup tantenya.

“Tante saya meninggal karena kanker dan di hari terakhirnya ia berkata: ‘Saya bekerja setiap hari dengan rencana bakal berhenti suatu saat dan melakukan hal yang berbeda. Namun saya justru kehabisan waktu.”

“Itu jugalah yang kemudian saya pikirkan. Saya ingin terus berlomba namun ada hal lain yang juga ingin saya lakukan. Saat ini saya hanya ingin memastikan bahwa saya memilih waktu yang tepat,” tutur Hamilton.

Pebalap kelahiran 7 Januari itu menyadari saat dirinya mengambil keputusan pensiun, maka tak ada jalan baginya untuk kembali di masa depan.

“Seorang pebalap tak akan bisa kembali ke F1 setelah pensiun. Apapun yang terjadi, kami pasti akan merindukannya. Entah itu tahun depan atau lima tahun lagi, seorang pebalap pasti akan merindukannya ketika kariernya selesai,” kata Hamilton.