close
Nuga Sport

GPSingapura Dibayangi Kabut, Lewis Pole

Dibayangi kabut asap yang bisa menganggu lomba Formula One di GP Singapura, Lewis Hamilton menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi dengan keunggulan sangat tipis dari rekan Mercedesnya, Nico Rosberg, dan merebut “pole position” pada Minggu malam WIB, 21 September 2014, di Sirkuit Kota Singapura.

Dalam sesi kualifikasi yang digelar Sabtu malam WIB, Hamilton unggul sangat tipis atas Rosberg di posisi kedua. Itu merupakan selisih waktu paling rapat di F1 setelah GP Jerman di 2010 lalu.

Bukan saja Hamilton dan Rosberg saja yang ketat. Enam pebalap yang dapat posisi start terdepan cuma berselisih sepersekian detik.

“Tim dan pebalap lain sudah mengalami kemajuan, itu sungguh-sungguh sebuah kejutan. Saya terkejut melihat Ferrari ikut bersaing menjadi pemilik lap tercepat, dan itu sesuatu yang menyenangkan, juga Williams dan Red Bull,” sahut Hamilton di Autosport.

“Buat balapan kondisi itu bagus. Itu sesi kualifikasi menegangkan yang pernah saya alami untuk periode yang sudah sangat panjang. Anda harus benar-benar tanpa salah dan saya nyaris berada di tingkat itu,” lanjutnya.

Start di posisi terdepan membuka peluang Hamilton untuk meraih kemenangan di Singapura. Jika bisa terjadi, dia akan bisa kembali merapatkan jarak dari Rosberg..

Di lintasan jalanan Marina Bay, Lewis Hamilton embuat catatan waktu terbaik. Duo Mercedes tersebut akan dapat perlawanan sengit dari Red Bull dalam balapan yang digelar Minggu malam WIB.

Itu memungkinkan terjadi setelah Daniel Ricciardo dan Sebastian Vettel masing-masing menempati posisi start tiga dan empat.

Akan memulai balapan dari posisi lima adalah Fernando Alonso setelah dia menorehkan catatan terbaik Di belakangnya ada Felipe Massa..

Di bari keempat, untuk posisi tujuh dan delapan, menjadi milik Kimi Raikkonen serta Valtteri Bottas.

Sementara itu gelaran Formula 1 di Singapura akhir pekan ini dibayang-bayangi dengan kondisi yang “tidak sehat” karena tingkat polusi udara yang meningkat lantaran kabut asap.

Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura, NEA, mengindikasikan hal tersebut setelah mendapatkan data bahwa tingkat polusi udara di Singapura. perlu mendapat perhatian khusus.

Indeks Standar Polusi udara di negara kota tersebut di atas seratus, yang mana itu mengindikasikan tidak sehat. Diyakini keadaan tersebut diakibatkan kabut asap dari kebakaran hutan di Sumatera, yang dibawa angin sampai ke Negeri Singa.

Dalam situsnya NEA mengingatkan, jika level polusi kabut asap melebihi 100, hal itu bisa mempengaruhi kesehatan manusia, terlebih dalam aktivitas yang menguras tenaga di ruang terbuka.

Dilansir Reuters, tim Williams menyebut bahwa suhu udara yang tinggi, kelembapan dan lama durasi GP Singapura, merupakan salah satu balapan paling sulit dalam kalender F1, karena para pebalap bisa kehilangan berat badannya sampai tiga kg setelah melakoni enam puluh satu lap.

Kabar yang cukup baik adalah, ramalan cuaca memperkirakan akan turun hujan dalam 4 hari ke depan, yang mana itu bisa mengurangi tingkat polusi. Namun, pihak penyelenggara balapan akan tetap memantau masalah tersebut.

“Pada situasi seperti ini, bahwa kabut asap mempengaruhi pandangan, kesehatan publik maupun isu-isu operasional lain, GP Singapura akan bekerja dengan seksama dengan badan-badan terkait sebelum membuat keputusan-keputusan bersama untuk balapan ini,” demikian keterangan juru bicara GP Singapura.