close
Nuga Sport

Ducati Kecewa dengan Penampilan Lorenzo

Ducati mengaku bahwa Jorge Lorenzo gagal memenuhi ekspektasinya selama dua tahun bergabung.

Meski begitu, Ducati mengakui kontribusi Lorenzo.

Juara dunia lima kali itu digaet Ducati dari Movistar Yamaha pada tahun lalu Dengan reputasinya sebagai juara dunia lima kali, Lorenzo diharapkan akan mampu membantu pabrikan Italia itu kembali ke tangga juara.

Namun sebaliknya, Lorenzo justru amat kesulitan di tahun pertamanya. Pebalap yang kini berusia tiga puluh satu tahun itu bahkan gagal memenangi satupun balapan dan hanya meraih tiga podium.

Sebaliknya Andrea Dovizioso justru mampu menyaingi Marc Marquez sampai seri terakhir.

Kesabaran Ducati mulai habis pada Lorenzo di awal tahun keduanya. Namun, setelah serangkaian modifikasi, rider Spanyol itu berhasil meraih kemenangan pertamanya di Mugello, Italia.

Pada prosesnya, Lorenzo kemudian mengumumkan hengkang dengan bergabung Repsol Honda mulai  musim depan. Setelahnya, hasil-hasil oke mulai menghampiri dengan kemenangan di Catalunya lalu finis kedua di Republik Ceko dan menang lagi di Austria.

Sayangnya, musim terakhir Lorenzo di Ducati tidak berakhir dengan sempurna. Lorenzo mengalami serangkaian cedera yang memaksanya absen di empat balapan. Karier Lorenzo bersama Ducati ditutup dengan finis kedua belas di seri terakhir di Valencia.

“Di tahun pertama dengan Jorge, kami memang mengalami kesulitan besar. Di tahun kedua, bagaimanapun, berbeda,” ungkap bos Ducati Gigi Dall’Igna kepada Speedweek. “Kami akhirnya menang di Mugello untuk pertama kalinya.”

“Tentu saja, saya tidak sepenuhnya puas dengan periode dua tahun Lorenzo karena kami ingin dia bertarung untuk gelar juara. Itu adalah target kami dan kami tidak berhasil.”

“Di atas semuanya, dia tetap memenangi tiga balapan dan bertarung untuk podium di balapan-balapan lainnya. Sayangnya, kami tidak beruntung di fase akhir karena dia cedera,” sambung Dall’Igna.

“Lorenzo sudah banyak membantu kami untuk mengembangkan motor. Sekalipun kami tidak puas, tapi secara keseluruhan positif. Lorenzo memiliki kualias yang akan kami rindukan. Pekerjaan Lorenzo penting selama dua tahun di sini, saya pikir secara keseluruhan bagus untuk Ducati,” simpul dia.

Setelah Marc Marquez terjun di kelas MotoGP, cuma Jorge Lorenzo yang bisa menyelingi jadi juara dunia.

Berada di tim yang sama, Lorenzo pede bisa mengulanginya.

Dalam tujuh tahun setelah terjun di kelas MotoGP, Marquez sudah mengoleksi enam titel juara dunia MotoGP. Satu-satunya musim di mana dia kehilangan gelar adalah di  tiga tahun lalu, yang direbut Lorenzo bersama Yamaha ketika itu.

Mulai 2019 Lorenzo akan menunggangi motor yang sama dengan Marc Marquez. Buat Lorenzo, itu jadi kesempatan dia kembali jadi juara dunia, mencuri titel milik

“Saya adalah satu-satunya pebalap yang bisa memenangi (gelar juara dunia) setelah Marquez,” ucap Lorenzo dalam wawancaranya dengan BT Sport.

“Di tahun itu Valentino Rossi juga bisa menjadi juara, saya pikir sayalah yang tercepat dan beruntung bisa menjadi juara dengan keunggulan beberapa poin. Tapi bukan berarti itu tak akan terjadi lagi. Saya akan mencoba meraihnya lagi, memenangi gelar juara dunia keenam. Meski tentu saja, itu tak akan mudah,” lanjut rider 31 tahun itu dikutip dari Marca.

Di musim 2018, Lorenzo dalam beberapa kesempatan berhasil menjadi pesaing utama perebutan gelar juara bersama Marquez dan Andrea Dovizioso. Namun kecelakaan di Aragon, yang diikuti crash di Buriram membuat dia absen pada beberapa seri.

Lorenzo pada akhirnya hanya bisa menuntaskan musim di urutan sembilan klasemen. Dia hanya bisa menuntaskan satu balapan dari enam seri terakhir

Sebelumnya, Jorge Lorenzo mengaku nyaris pensiun sebelum bergabung Honda Repsol. Masa depan Lorenzo sempat dipertanyakan di tengah masa sulitnya dengan Ducati.

Pebalap Spanyol itu memperkuat Ducati pada dua musim. Namun, Lorenzo menjalani musim pertama yang berat setelah tak sekalipun memenangi balapan dan hanya tiga kali naik podium di musim pertamanya.

Bursa pebalap MotoGP memanas ketika musim lalu baru memasuki fase awal. Ketika itu Ducati telah memperlihatkan sinyal tidak ingin mempertahankan Lorenzo untuk musim depan.

Alhasil, Lorenzo sempat dikait-kaitkan dengan Suzuki tapi tidak terwujud usai pabrikan Jepang itu malah merekrut rookie Joan Mir. Kemudian, Lorenzo juga santer dihubungkan dengan kursi pebalap tim satelit SIC Yamaha.

Hanya setelah Lorenzo meraih kemenangan perdana dengan Ducati di Mugello, kejutan tercipta. Lorenzo diumumkan akan bergabung dengan Honda Repsol, menggantikan Dani Pedrosa yang memutuskan pensin sebagai pebalap MotoGP

Ketika masa depannya tidak pasti, Lorenzo mengaku frustrasi. Mengakhiri karier lebih dini sempat dipikirkan Lorenzo.

“Memang [waktu yang gila],” Lorenzo mengatakan kepada BT Sport, yang dilansir Autosport. “Aku hampir mengalami depresi kecil.”

“Ketika aku memikirkan kemungkinan tentang pensiun, di pikiranku aku semakin depresi. Sewajarnya ketika aku membayangkan masa pensiun, semestinya aku merasa bahagia dan lega karena aku tidak akan merasakan tekanan lagi dan aku tidak akan cedera lagi.”

“Tapi nyatanya aku tidak mengira ketika aku mulai merasakan kemungkinan pensiun aku malah merasa depresi. dan memang aku nyaris saja pensiun,” sambung juara dunia lima kali itu.