close
Nuga Sport

Dovizioso Menangi Balapan Gila di Valencia

Andrea Dovizioso menjadi pemenang dalam seri MotoGP Valencia atau balapan penutup MotoGP  yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu malam WIB

Alex Rins yang menempati posisi start kedua langsung melesat sejak bendera start dikibarkan di Sirkuit Ricardo Tormo.

Sementara Maverick Vinales yang menghuni pole position tidak mampu menampilkan performa terbaik dan terus mengalami penurunan peringkat.

Balapan yang berlangsung di bawah guyuran hujan membuat beberapa pebalap terjatuh, diawali Aleix Espargaro pada tikungan tiga lap ketiga.

Rins terus memimpin dibuntuti Andrea Dovizioso yang setia membuntuti di peringkat kedua.

Marc Marquez yang mengalami masalah bahu dan start dari posisi kelima bersaing dengan Pol Espargaro. Marquez mampu menyalip Espargaro pada lap keempat dan menempati peringkat ketiga.

Pada lap ketujuh Pol Espargaro sempat terlihat keluar lintasan sementara Marquez terjatuh dan dipastikan tidak dapat melanjutkan balapan. Sebelumnya Danilo Petrucci juga kecelakaan di lap keenam.

Dengan jatuhnya Marquez, Rossi yang berhasil menyalip satu per satu pebalap dari posisi start ke-16 menempati peringkat ketiga, diikuti Vinales.

Memasuki lap kesembilan giliran Andrea Iannone yang terpaksa keluar dari balapan.

Sang pole sitter juga tidak mampu mengendalikan motor di lintasan yang basah. Vinales kehilangan kendali

Sementara banyak pebalap terjatuh, Rins, Dovizioso, dan Rossi terus bersaing ketat di posisi tiga besar dan menciptakan jarak yang jauh dengan pebalap-pebalap di belakangnya.

Pada lap keempat belas ketika tersisia enam belas pebalap, Rins terlalu melebar di tikungan sehingga dimanfaatkan Dovizioso dan Rossi.

Pada lap kelima belas bendera merah dikibarkan dan balapan diputuskan dihentikan sementara, para rider pun menuju paddock.

Start ulang yang berdasar kepada posisi di lap ketiga belas membuat Rins berada di pole position disusul Dovizioso dan Rossi.

Setelah start ulang dilakukan, tiga pebalap terdepan kembali mengulangi adu kebut di atas lintasan basah. Pada lap kedua dari empat belas lap tersisa, Dovizioso berhasil mendahului Rins.

Rossi pun mengikuti jejak Dovizioso untuk membalap Rins ketika balapan menyisakan delapan lap lagi. Namun Rossi gagal mempertahankan posisinya karena terjatuh pada lap kedua puluh tiga atau lima lap menjelang finis.

Dovizioso tampil sebagai pemenang dalam balapan MotoGP Valencia, disusul Alex Rins dan Pol Espargaro sebagai penghuni podium.

Dovizioso pun mengukuhkan diri sebagai pebalap peringkat kedua di klasemen musim ini

Andrea Dovizioso merasa kunci kemenangannya karena  para pesaing  tidak memacu motor dengan kecepatan tinggi.

Pebalap Ducati itu tidak merasa cepat dalam balapan yang sempat dihentikan karena guyuran hujan. Dovizioso hanya berupaya konsisten dalam menjaga kecepatan motor sehingga tetap berada di jajaran pebalap terdepan selama balapan MotoGP Valencia 2018.

Dovizioso terus mempertahankan ritme motor Desmosedici baik sejak start pertama maupun start kedua hingga bendera finis dikibarkan.

“Saya bukan yang tercepat di balapan dibandingkan pada saat latihan ada beberapa pebalap yang lebih lambat. Banyak pebalap yang cepat pada saat latihan tapi tidak cepat di balapan,” kata Dovizioso dikutip dari Crash.

“Dengan motor yang kami gunakan, perangkat elektronik, ban yang kami gunakan, tenaga yang kami gunakan, banyak pebalap lain lebih cepat. Jika anda mengecek sesi tes musim dingin, maka ada jarak satu detik,” jelasnya lagi.

Pebalap yang menempati peringkat kedua di klasemen MotoGP 2017 dan 2018 menilai mentalitas balapan mempengaruhi hasil balapan. Dovizioso menyebutkan pendekatan menjelang sesi latihan hingga balapan memiliki pengaruh penting dalam hasil akhir.

“Mentalitas pebalap memiliki efek yang besar pada saat latihan dan balapan. Jika Anda memulai latihan dengan ban basah maka semua orang akan terlihat cepat tapi di saat balapan tidak demikian,” ucap Dovizioso.

“Ada beragam cara bekerja selama akhir pekan sehingga ketika Anda bukan yang tercepat pada saat latihan tidak berarti Anda tidak bisa berada di podium. Jika Anda mampu bersaing untuk meraih podium maka akan lebih mudah meraih kemenangan,” tambahnya.

Dovizioso juga mengaku beruntung bisa melewati balapan MotoGP Valencia tanpa terjatuh seperti yang dialami pebalap-pebalap papan atas seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Maverick Vinales.

Ia juga mengatakan balapan di Sirkuit Ricardo Tormo merupakan balapan yang gila.

Selain Dovizioso, Alex Rins, dan Pol Espargaro menilai balapan pamungkas pada musim balap ini yang berlangsung di bawah guyuran hujan dan lintasan basah memberikan pengalaman tersendiri bagi mereka.

Dovizioso yang menempati posisi start ketiga selalu berada di posisi tiga besar sejak awal balapan. Pebalap tim Ducati itu mulai menyodok ke peringkat pertama dengan menyalip Rins setelah start ulang dilakukan.

Dovi seperti tidak mengalami hambatan berarti untuk melaju dengan kecepatan tinggi kendati lintasan basah.

“Ini adalah balapan yang gila. Pada saat balapan pertama saya tidak terlalu memikirkannya saya juga tidak dapat mengejar Rins. Saya senang tidak jatuh di balapan pertama,” ujar Dovi dikutip dari Crash.

“Tapi di balapan kedua kami melakukan beberapa perubahan dan dengan ban baru saya merasa baik. Saya mampu memacu motor seperti yang saya inginkan dan itu lebih dari cukup untuk persaingan,” sambung pebalap yang mengakhiri musim balap  dengan menempati peringkat kedua.

Pebalap tim Suzuki itu berhasil menempati peringkat kedua dalam sebuah balapan untuk kali kedua, serupa dengan hasil yang diraih di MotoGP Malaysia.

“Luar biasa, ini sungguh balapan yang gila. Ketika saya melihat papan catatan di balapan pertama saya memimpin balapan dengan jarak enam detik. Pada balapan kedua peringkat kedua bukan masalah, ini cukup,” kata Rins.

Kepuasan menempati podium juga dirasakan Pol Espargaro. Sebelum balapan dihentikan, Pol sempat bersaing dengan Marc Marquez. Sempat terjatuh, pebalap yang memasuki musim kelima di MotoGP itu kemudian berhasil melanjutkan balapan dan menempati podium untuk kali pertama di sepanjang karier balapan kelas primer.

“Ini seperti tidak nyata. Sunguh seperti tidak nyata. Lap terakhir rasanya seperti setahun. Saya mengendarai motor dengan amat kencang dan saya ingin menyelesaikan balapan. Saya bangga KTB bisa bersaing dengan motor-motor terbaik di dunia,” kata Pol.