close
Nuga Sehat

Zat Kimia di Rumah Anda Bisa Bikiin Gemuk

Kehidupan manusia di zaman modern tak bisa lepas dari paparan beragam zat kimia.

Sebut saja, mulai dari produk kecantikan, kemasan makanan, dan masih banyak lagi.

Tak cuma mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan, tapi bahan-bahan kimia yang kerap ditemukan dalam produk sehari-hari itu juga berpotensi memicu peningkatan berat badan.

Penelitian terbaru menemukan zat kimia seperti perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl atau PFAS dapat berperan dalam penambahan berat badan.

PFAS merupakan bahan kimia sintetis yang banyak digunakan dalam berbagai produk seperti peralatan masak antilengket, kain, kemasan makanan, produk sehari-hari, dan produk pembersih.

Zat PFAS dapat menumpuk dan bertahan di dalam tubuh pada jangka waktu yang lama.

Studi dari Harvard Medical School ini menganalisis data Sembilan ratus lima puluh orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dan memiliki pradiabetes

Penelitian ini sebenarnya bertujuan untuk melihat efektivitas program penurunan berat badan pada orang pradiabetes selama lima belas tahun. Di saat yang bersamaan, peneliti juga mengukur tingkat PFAS dalam darah partisipan.

Hasilnya, peneliti menemukan tingkat PFAS yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan penambahan berat badan pada orang yang tidak mengikuti program diet dan perubahan gaya hidup sehat.

Namun, kaitan antara PFAS dengan penambahan berat badan tak berlaku pada orang yang mengikuti program diet dan perubahan gaya hidup.

Peneliti menyimpulkan bahwa kandungan PFAS yang dapat meningkatkan berat badan itu dapat dilawan dengan diet seimbang dan olahraga teratur.

Beberapa penelitian sebelumnya juga sudah menghubungkan paparan PFAS dengan masalah kesehatan tertentu seperti berat badan bayi yang rendah, penyakit tiroid, kanker, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.

Menurut penelitian terbaru lainnya mengungkapkan bahan kimia rumah tangga yang mungkin Anda gunakan pun bisa menjadi penyebab berat badan Anda menjadi tidak stabil.

Bagaimana bisa begitu?

Dilansir dari WebMD, penggunaan bahan kimia yang terkandung pada detergen dan cairan pembersih rumah turut berperan dalam merusak siklus diet.

Setelah berjuang untuk menurunkan berat badan, para peserta penelitian ternyata beratnya naik lagi, menjadi sama seperti seperti sebelum diet.

Sebuah penelitian baru membuktikan bahwa bahan kimia buatan, seperti zat perfluoroalkildapat menghambat metabolisme tubuh sehingga merusak siklus diet untuk mempertahankan penurunan berat tubuh.

Dr. Qi Sun, seorang asisten dosen ilmu gizi di Harvard School of Public Health mengatakan, “Orang dengan kadar bahan kimia tingkat tinggi lebih sulit untuk mempertahankan penurunan berat badan setelah diet. Pola ini terjadi terutama pada wanita.”

Zat perfluoroalkil  telah digunakan selama lebih dari enam puluh tahun di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat.

Bahan kimia ini biasanya digunakan untuk membersihkan permukaan yang berminyak, sebagai bahan pembersih, dan juga untuk peralatan memasak antilengket.

Bahan kimia ini rupanya terdeteksi dalam darah sebagian besar penduduk Amerika Serikat karena banyak digunakan pada berbagai produk.

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan kaitan paparan PFAS  dengan penambahan berat badan dan obesitas pada hewan sehingga bahan kimia ini dijuluki obesogens

Ini juga dikaitkan dengan kanker, gangguan hormon dan kekebalan tubuh, serta kolesterol tinggi pada penelitian selanjutnya.

Kemudian, penelitian dilanjutkan pada enam ratus pria dan wanita yang obesitas berusia 30 sampai 70 tahun. Mereka melakukan diet dengan empat cara yang berbeda dan mengukur paparan PFAS dalam darahnya.

Selama setengah tahun pertama, berat badan mereka menurun sebesartujuh kilogram, tapi delapan belas bulan berikutnya kembali naik sebesar  tiga kilogram.

Mereka yang mengalami kenaikan berat badan memiliki aktivitas rendah dan tingkat PFAS tinggi dalam darahnya.

Penelitian menyimpulkan bahwa perempuan lebih rentan terhadap dampak ini, karena bahan kimia tersebut memengaruhi hormon estrogen yang berperan dalam mengatur metabolisme dan berat badan.

Selain PFAS, bahan kimia lain juga termasuk ke dalam obesogens. Berikut bahan kimia lainnya yang mungkin menjadi penyebab berat badan bertambah.

Bahan kimia ini sering ditemukan pada botol bayi, wadah plastik, dan kaleng makanan. Strukturnya menyerupai estradiol yang memegaruhi hormon estrogen sehingga BPA dapat mengikat strogen di dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa BPA sangat peka di dalam rahim. Ini menyebabkan Sembilan puluh enam persen ibu hamil di Amerika Serikat positif mengandung BPA dalam urine dan bisa menyebabkan risiko anak yang dilahirkan mengalami obesitas di kemudian hari.

Selain itu, BPA juga dikaitkan dengan resistensi insulin, penyakit jantung, diabetes, kelainan neurologis, disfungsi tiroid, dan penyakit lainnya.

Bahan kimia ini banyak ditemukan pada benda-benda yang umumnya terbuat dari plastik agar menjadi lebih lentur. Bahan ini bisa menyerap mencemari makanan, air, dan udara yang dihirup, bahkan menyerap melalui kulit.

Bahan kimia ini memengaruhi keseimbangan hormon dan memengaruhi reseptor hormon yang disebut PPAR dalam proses metabolisme sehingga berat badan bisa bertambah. Bahan kimia ini juga dikaitkan dengan penyakit diabetes tipe 2 dan malformasi genital pada anak laki-laki.

Sebenarnya penggunaan bahan-kimia tersebut sudah diatur kebijakan kadar penggunaannya dalam suatu produk. Anda mungkin tidak bisa menghindari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut.

Namun, alangkah baiknya jika Anda mengurangi penggunaannya sebagai tindakan pencegahan. Bukan hanya mencegah berat badan bertambah naik, tetapi juga menurunkan risiko penyakit lainnya akibat terpapar bahan kimia tersebut.

Mulai sekarang, perhatikan label kemasan pada produk pembersih yang Anda gunakan dan baca cara pemakaiannya.

Gunakan sarung tangan saat Anda mencuci pring, mencuci baju atau melakukan hal yang memerlukan kontak langsung dengan tangan. Setelah itu, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan setelah memakai bahan-bahan tersebut.

Jika baju Anda terkena bahan-bahan tersebut, sebaiknya segera mengganti baju dan membersihkan kulit Anda segera. Baju yang terkena bahan kimia tersebut dibersihkan lebih dahulu dengan air atau dicuci secara terpisah dengan baju lainnya.

Jangan langsung menyalahkan barang-barang di rumah bila angka timbangan Anda naik. Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi berat badan seseorang.

Di antaranya adalah kurang aktivitas fisik, pola makan tidak seimbang, punya penyakit, konsumsi obat-obatan tertentu, dan gaya hidup tidak sehat. Maka, perhatikan juga faktor-faktor tersebut guna menjaga berat badan yang ideal.