close
Nuga Sehat

Wanita Tidak Bergairah Seks di Pagi Hari?

Benarkah wanita kurang gairah melakukan hubungan seksual di pagi hari?

Ya, itulah sebuah hasil di rilis Mattress Advisor baru-baru ini

Diungkapkan  bahwa lebih dari enam puluh tiga  persen wanita tidak pernah melakukan seks pagi hari.

Untuk melihat kebiasaan pagi ini, survei tersebut mengajak hampir seribuan orang, di mana lima puluh enam persennya terdiri dari perempuan dan empat puluh tiga persennya adalah laki-laki dengan usia rata-rata tiga puluh enam tahun.

Semua peserta yang disurvei berada dalam hubungan dan hidup dengan pasangan mereka.

Lebih lanjut, survei tersebut menanyakan tentang frekuensi seks pagi para responden mereka, dan kemudian dipisahkan menjadi dua kelompok berdasarkan jawaban mereka, yakni mereka yang melaporkan melakukan seks pagi  dan mereka yang melaporkan tidak pernah melakukan seks di pagi hari.

Hasilnya, enam puluh tiga  persen wanita dan iga puluh tujuh persen pria melaporkan tidak pernah bercinta pada pagi hari, dikutip dari suara.com.

Bukan cuma itu, peneliti juga mengatakan bahwa pasangan ‘straight’  melakukan seks pagi hari lebih jarang per bulannya dibandingkan dengan mereka yang diidentifikasi sebagai biseksual atau gay.

Di antara wanita yang melewatkan seks di pagi hari mereka, lima puluh koma tujuh persen mengatakan itu karena mereka tidak berada dalam suasana hati yang baik untuk seks.

Sementara tiga puluh lima  persen wanita melaporkan mereka tidak memiliki cukup waktu, tiga puluh empat koma dua mengatakan mereka tidak suka seks pagi hari, dan tiga puluh dua kloma sembilan tidak memiliki cukup energi.

Dalam kelompok yang sama, lima puluh satu persen pria mengatakan mereka ingin melakukan seks pagi secara teratur, sementara hanya dua puluh persen wanita mengatakan hal yang sama dan Itu benar-benar unik, karena tiga puluh tujuh persen wanita yang melakukan seks pagi hari, lebih dari empat puluh lima persen mengatakan bahwa dapat meningkatkan produktivitas harian mereka. Lima puluh tiga persen pria juga memiliki jawaban yang sama.

Rata-rata, wanita tersebut mau untuk mengorbankan tidur selama tiga puluh satu menit untuk seks di pagi hari, sementara pria bersedia untuk mengorbankan lebih dari empat puluh dua menit waktu tidur mereka.

Di antara kelompok seks pagi hari, lebih banyak pria melaporkannya sebagai bagian reguler dari agenda rutin mereka daripada wanita dengan hasil empat koma dua kali seminggu pada lelaki dan tiga koma satu kali seminggu pada wanita.

Dalam kelompok ini, waktu juga merupakan faktor besar.

Peserta mencatat bahwa rata-rata waktu yang mereka habiskan untuk seks pagi hari adalah sekitar dua puluh enam  menit, jadi mayoritas responden mengatakan bahwa hari Sabtu dan Minggu adalah hari-hari utama mereka untuk melakukan aktivitas ini.

Berlainan dengan hasil survey itu, sebuah studi lain  yang dilansir dari dari Elite Daily,  mengungkapkan  orang yang melakukan seks di pagi hari adalah orang yang lebih bahagia dan lebih sehat.

Seks di pagi hari punya manfaat kesehatan antara lain meningkatkan sistem imun tubuh dan menjaga stabilitas mood sehari penuh. berikut hal-hal yang perlu diketahui soal morning sex.

Banyak penelitian menyebutkan seks dapat menghilangkan stres. Begitu pula dengan seks di pagi hari.

Namun lebih dari itu, dilansir dari Elite Daily, menurut peneliti dari Universitas Cincinnati menemukan seks di pagi hari dapat menyembuhkan stres dan efeknya bisa terasa hingga tujuh hari.

Jika selama ini olah raga jadi menu sarapan setelah beranjak dari kasur, mungkin seks bisa dimasukkan dalam daftar ‘menu’ sarapan.

Pasalnya, dikutip dari Daily mail, aktivitas seks dapat membakar kalori setara dengan 30 menit jogging.

Di sini kalori dapat terbakar rata-rata dua ratus empat puluh  kalori untuk pria. Sedangkan bagi wanita, kalori dapat terbakar sebanyak  seratus delapan puluhkalori.

Seksolog Megan Stubbs berkata tingkat hormon testosteron pria berada pada level tertinggi di pagi hari.

Dilansir dari Cosmopolitan, seorang terapis seks Arlene Goldman mengatakan ketika pria berada pada level testosteron yang tinggi, ia punya energi lebih saat melakukan seks.

Hal ini membuat pria dapat ‘tahan’ lebih lama.

Kerap melakukan seks mungkin baik tapi menurut riset dari asisten profesor psikologi dari Univeritas York, Kanada, Amy Muise, seks seminggu sekali dapat memaksimalkan kebahagiaan dengan optimal.

Dilansir dari Real Simple, menurutnya seks memang berhubungan dengan kepuasan dalam hubungan.

Namun seks lebih dari sekali seminggu membuat manfaat seks secara keseluruhan mengalami penurunan.

Bukan berarti melakukan seks lebih sering dalam seminggu adalah hal buruk, tapi ia menambahkan, hal ini nampaknya tidak membuat pasangan lebih bahagia.