close
Nuga Sehat

Wanita Itu Tidur Lebih Lama dari Lelaki

Sebuah  penelitian terbaru  di Loughborough University’s Sleep Reseacrh Center di Leicestershire, Inggris, mengungkapkan perempuan membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang dibanding pria.

Seperti dikutip dari “New York Post,” Selasa, 19 April 2016,, waktu tidur yang lebih panjang ini disebabkan karena perempuan punya otak yang lebih kompleks.

Untuk itu pada waktu alarm bangun pagi sudah berbunyi perempuan memiliki hak untuk mempepanjang kegiatan berbaringnya di tempat tidur sepuluh hingga lima belas menit

Dan ini tak boleh dilakukan para pria.

Nah apa penyebabnya wanita memiliki hak tidur lebih panjang dari lelaki?

Jawabannya, “Otak perempuan terhubung dengan cara yang berbeda. Jadi kebutuhan tidur mereka akan jadi sedikit lebih lama.

Profesor Jim Horne, direktur Sleep Research Center menegaskan, perempuan cenderung untuk multitasking, mereka bisa melakukan banyak hal sekaligus dan  fleksibel.

“Jadi mereka menggunakan otak mereka lebih sering dan banyak dibanding pria.”

Pendapat dari istri-istri di seluruh dunia membenarkan penemuan Horne.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa kurang tidur juga memberikan efek tersendiri buat perempuan.

“Untuk perempuan, kurang tidur berpengaruh kuat dengan tingginya tingkat stres psikologis. Selain itu juga berpengaruh dengan perasaan bermusuhan, depresi dan kemarahan,” katanya.

“Sebagai perbandingannya, perasaan ini tidak terjadi para pria yang mengalami masalah kurang tidur.”

Namun ini tak berarti kalau semua perempuan boleh tidur selama yang diinginkan.

Tidur terlalu lama akan menyebabkan tubuh jadi lemah, lesu dan tak bersemangat.

Penelitian ini menyarankan perempuan untuk menambah setidaknya dua puluh menit lebih lama saat tidur di malam hari

Studi yang dilakukan di Inggris ini menguji dua ratusan  partisipan yang terdiri dari pria dan wanita dengan umur setengah baya.

“Salah satu fungsi utama tidur adalah untuk memberikan waktu perbaikan pada otak,” ujar penulis kajian tersebut, Jim Horne, seperti dilansir dari Independent.

Horne juga menjelaskan bahwa pada saat tidur, bagian korteks di kepala berhenti terhubung dengan syaraf.

“Saat tidur terlelap, korteks yaitu bagian otak yang bertanggung jawab atas ingatan, bahasa dan hal-hal lain, tidak terhubung dengan syaraf dan masuk dalam mode perbaikan,” katanya.

Dia menambahkan, jumlah jam tidur yang dibutuhkan wanita pun tergantung dengan kompleksitas dan intensitas kegiatan otaknya selama satu hari penuh.

Menurutnya, makin banyak seseorang menggunakan otak dalam satu hari, maka otak butuh lebih banyak waktu untuk memperbaiki diri. Dengan kata lain, waktu tidur yang lebih lama.

“Wanita cenderung melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Artinya mereka menggunakan otak mereka lebih dari pria. Karena itu pula, kebutuhan tidur kaum wanita sangat besar,” ujarnya.

Meski demikian, Horne juga menyatakan, bahwa pria yang bekerja dalam lingkungan yang kompleks dan melibatkan pembuatan keputusan juga cenderung membutuhkan tidur lebih banyak daripada pria biasanya.

Studi soal tidur juga menemukan bahwa wanita yang mengalami kekurangan waktu tidur akan mengalami beberapa efek psikologis seperti perasaan tertekan, depresi, dan mudah marah.

Selain  itu, waktu tidur yang lebih panjang bagi wanita mrnjadi cara untuk menurunkan tingkat stresnya.

Tags : slide