close
Nuga Sehat

Usir Kegemukan Enyahkan Sakit Jantung

Jika Anda ingin terhindar dari penyakit jantung, mulailah memperhatikan berat badan dan pola makan.

Jangan sepelekan kegemukan.

Berat badan sangat berlebih alias obesitas dan pola makan tinggi lemak dapat meningkatkan resiko orang terkena penyakit jantung.

Demikian kesimpulan dari sebuah penelitian terbaru.

Fakta ini mendukung studi sebelumnya yang menyebut obesitas juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol naik.

Kedua hal itu juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Para ahli percaya bahwa obesitas memicu respons kekebalan tubuh yang meningkatkan resiko seseorang terkena serangan jantung.

Dalam penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel darah seribuan orang berbadan kurus dan obesitas, ditemukan sel darah putih atau sel T berada cukup banyak pada orang gemuk.

Ketika tim peneliti mengukur distribusi lemak, mereka juga menemukan bahwa orang yang lemaknya menumpuk di bagian tengah badan memiliki tingkat sel darah putih lebih tinggi, dibanding mereka yang memiliki lemak di paha dan bagian bawah tubuh.

Sel-sel darah putih sangat penting untuk respon kekebalan tubuh karena melindungi tubuh dari infeksi.

Namun, sel itu juga menyebabkan radang yang memperburuk penyakit jantung dan pembuluh darah.

Misalnya, sel T menyebabkan pembentukan plak lemak di arteri, yang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga memicu serangan jantung atau stroke.

Tingkat sel darah putih yang lebih tinggi juga ditemukan pada tikus yang diberi menu makanan tinggi lemak.

Para peneliti menyimpulkan bahwa menu makanan tinggi lemak menyebabkan obesitas—serta penyebab peradangan berbahaya ini.

Profesor Federica Marelli-Berg dari QMUL’s William Harvey Research Institute mengatakan, dari penelitian ini diketahui hubungan langsung antara makanan yang kita makan, berat badan dan peradangan berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Hasil riset ini diharapkan bisa membantu para ahli menemukan obat yang fokus pada molekul penyebab peradangan tersebut.

Menurut penelitian awal yang dilakukan tim dari Cleveland Clinic dan Sekolah Kedokteran Universitas New York, obesitas alias kegemukan berlebih merupakan penyebab kematian utama yang bisa dicegah di Amerika, bahkan lebih tinggi dibanding rokok.

Dalam penelitian ini, tim peneliti menganalisis apakah faktor risiko dari perilaku kurang sehat terkait dengan tingkat kematian di AS. Mereka menggunakan data dau tahun lalu.

Dari data tersebut, diketahui bahwa penyebab kematian yang bisa dicegah adalah obesitas, diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.

Obesitas menyebabkan kematian empat puluh tujuh persen lebih banyak dibanding merokok, sementara penggunaan tembakau memiliki faktor risiko yang setara dengan tekanan darah tinggi.

Para ahli mengingatkan, tiga dari lima penyebab kematian yang bisa dicegah, yakni diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, bisa diobati.

Anda yang memiliki faktor risiko tersebut juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dari sekarang.

Sayangnya, menurut penelitian lain, orang yang sudah terlanjur kegemukan biasanya enggan melakukan pengaturan pola makan.

Tubuh yang menjadi gemuk, kini sudah bisa lebih diterima oleh masyarakat. sehingga semakin sedikit orang yang berniat kuat untuk melakukan diet.