close
Nuga Sehat

Sehat? Tak Perlu Ngotot Turun Berat Badan

Sebuah fakta baru diungkapkan dari hasil  riset York University di Toronto, Kanada

Mereka  menemukan fakta, tujuan olahraga bagi pemilik berat badan berlebih yang ingin sehat bukan hanya sekadar memiliki bobot ideal.

Periset mengumpulkan data dari delapan ratus lima puluh tiga pasien dengan berbagai macam tingkat obesitas, mulai dari yang ringan sampai yang parah.

Dengan berolahraga, pasien obesitas yang paling parah sekalipun memiliki tingkat tekanan darah, glukosa, dan trigliserida yang rendah, dibandingkan mereka yang tidak banyak berolahraga.

Riset yang dipublikasikan Obesity ini menemukan, empat puluh satu persen pasien yang mengalami obesitas ringan justru dianggap bugar melalui tes treadmill.

Seperempat pasien dengan tingkat obesitas sedang juga memiliki tubuh yang bugar.

Sementara itu, ada sebelas persen pasien dengan tingkat obesitas berat ditemukan memiliki tubuh yang bugar.

Periset juga mengungkap, tidak menjadi masalah seberapa gemuk seseorang bila dikaitkan dengan variabel metabolik pasien.

Menurut para peneliti, ini adalah riset pertama yang menunjukkan, tidak peduli seberapa gemuknya seseorang, kebugaran fisik dapat memberi efek positif pada kesehatan kardiovaskular.

Periset juga mengatakan, berat badan tidak berkaitan erat dengan tingkat kebugaran.

Faktanya, kebugaran tubuh dan manfaat kesehatan bisa diraih tanpa menurunkan berat badan.

Peneliti juga menemukan fakta, berolahraga  seratus lima puluh  menit dalam seminggu hanya bisa menurunkan berat badan sebanyak satu setengah kilogram. Namun, hal tersebut akan berbeda antara orang yang memiliki jantung yang sehat atau tidak.

Dokter Sean Wharton, Direktur Medis Wharton Medical Clinic yang juga terlibat dalam riset ini, menambahkan, kebugaran tubuh tidak bisa tercermin dari apa yang terlihat oleh mata.

“Riset ini memperkuat anggapan bahwa orang tidak perlu menurunkan berat badan untuk menjadi sehat,” ucap dia.

Mungkin Anda sering membandingkan berat dan bentuk badan Anda dengan orang-orang di sekitar, khawatir berat badan Anda terlalu tinggi atau rendah. Karena itu, Anda jadi terobsesi untuk mendapatkan tubuh seperti orang lain yang Anda kagumi.

Misalnya Anda mengidolakan seorang selebriti yang punya berat badan lima puluh  kilogram. Anda pun berusaha mati-matian untuk diet sampai berat badan mencapai angka yang sama.

Padahal, perlu diluruskan bahwa berat yang ideal dan sehat itu tidak selalu sama untuk setiap orang.

Mengapa bisa begitu?

Ideal atau tidaknya berat badan Anda bisa ditentukan menggunakan kalkulator BMI dikenal dengan body mass index atau disebut juga IMT atau indeks massa tubuh. Cek apakah berat badan Anda sudah ideal di bit.ly/indeksmassatubuh atau dalam tautan ini.

Setelah mendapatkan hasilnya, Anda dapat menentukan status berat badan Anda

Meski bisa menentukan kategori berat badan yang ideal, IMT tidak benar-benar menggambarkan status gizi dan persentase lemak tubuh Anda.

Sebab, rumus ini menyesuaikan berat dan tinggi badan agar terlihat proporsional saja.

Artinya, IMT tidak bisa memberikan gambaran lemak viseral (lemak di rongga perut yang menyebabkan perut membuncit), lemak subkutan (lemak yang disimpan di bawah kulit dan berbahaya bila berada dalam tingkatan yang tinggi), dan lemak mana yang menguntungkan.

Pasalnya, penumpukan lemak dalam tubuh bisa menjadi indikator pada tingginya risiko penyakit jantung. Semakin banyak lemak dalam tubuh, maka semakin tidak sehat pula tubuh Anda.

Misalnya, ada yang memiliki IMT berlebih namun komposisi lemak di tubuhnya normal. Orang yang demikian bisa dipertimbangkan lebih sehat daripada orang-orang dengan IMT normal tapi massa lemaknya berlebih.

IMT juga tidak membantu jika Anda memiliki postur sangat tinggi, sangat pendek, atau sangat berotot.

Contohnya, atlet yang beratnya terdiri dari otot mungkin memiliki IMT yang sama dengan orang yang beratnya terdiri dari lemak. Ini karena kepadatan tulang dan persentase lemak tubuh yang berbeda, sementara hal ini tidak dapat diperhitungkan dengan IMT.

Berat badan yang sehat adalah berat yang dapat menurunkan risiko Anda terhadap masalah kesehatan.

Bukan hanya untuk mencapai angka tertentu pada timbangan Anda, tetapi lebih kepada usaha mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik.

Bukan dengan diet ketat, melainkan dengan pola makan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Berat yang sehat adalah saat Anda merasa bugar, mampu melakukan aktivitas sehari-hari, berpikiran jernih, dan tidak memiliki penyakit apa pun.

Jadi, percuma kalau Anda berhasil mencapai IMT ideal tapi Anda merasa lemas, letih, dan justru sakit-sakitan akibat diet ketat yang dijalani.

Menjaga berat yang ideal sesuai IMT tetap menjadi poin penting untuk kesehatan Anda.

ebab, berat badan yang kurang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi, sementara berat badan berlebih akan meningkatkan risiko terhadap penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes, hingga stroke.

Yang terpenting adalah berat badan ideal bukanlah satu-satunya alat untuk memonitor kesehatan Anda.

Maka, bukan lagi saatnya untuk terfokus pada angka timbangan dan hubungannya dengan penampilan, tetapi lebih kepada usaha untuk memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

Bila selama ini Anda fokus menjalani diet ketat, sebaiknya gantilah dengan penerapan pola hidup sehat dan perbanyak aktivitas fisik.

Sebab hal ini lebih ampuh untuk mencapai berat yang ideal yang juga sehat ketimbang diet ketat yang apabila dihentikan bisa semakin memperparah berat Anda.