close
Nuga Sehat

Tinggi Kalori Tapi Turunkan Berat Badan

Laman situs  kesehatan “prevention,” hari ini, Selasa, 18 Juli, memberikan “jalan keluar” bagi penggemar makanan tinggi kalori yang tidak ingin gemuk.

Menurut “prevention,” persoalan hitungan  ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dan yang dibakar adalah akar dari kegemukan.

Walau pun kita harus menciptakan defisit kalori, alias memperbanyak jumlah kalori yang terbakar, bukan berarti pola makan kita hanya terbatas pada jumlah kalori.

Malah, ada beberapa jenis makanan yang tinggi kalori tetapi justru mendukung pelangsingan.

Para ahli penurunan berat badan memilihkan makanan tinggi kalori dan sarat nutrisi  yang sebaiknya dikonsumis saat ingin mengurangi berat badan.

Pertama para ahli nutrisi menyebut alpukat.

Buah ini  memiliki kandungan delapan puluh kalori, tetapi punya dua puluh vitamin dan mineral, ditambah tiga gram serat.

Buah alpukat juga memiliki kandungan potasium dan kaya akan lemak tidak jenuh.

Bersama dengan serat, lemak jenis ini akan membuat perut kenyang lebih lama, mengurangi rasa ingin ngemil sepanjang hari.

Karena kandungan kalorinya sudah tinggi, sebaiknya jangan konsumi alpukat dengan tambahan gula atau susu.

Selain alpukat masih ada kuning telur

Anda mungkin pernah mendengar nasihat untuk menghindari kuning telur untuk membatasi asupan kalori.

Cara tersebut memang bisa menurunkan berat badan, tapi bukan dalam jangka panjang.

Menurut Laura Schoendfeld, ahli gizi, kuning telur kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A,B, K2, dan kolin.

“Nutrisi ini membantu fungsi metabolisme dan kesehatan tiroid. Kedua hal ini penting untuk penurunan berat badan,” katanya.

Kuning telur barangkali merupakan lemak yang kaya nutrisi yang bisa kita konsumsi. Jadi, jangan takut memakan satu telur utuh.

Lainnya lagi susu berlemak.

Rekomendasi diet kuno menyebutkan agar kita memilih susu rendah lemak atau susu non-lemak.

“Penelitian terbaru membuktikan bahwa populasi yang mengonsumsi susu berlemak justru angka obesitasnya lebih rendah dibanding yang minum susu rendah lemak,” kata Schoendfeld.

Hal itu memang dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi lemak susu mengandung asam lemak yang disebut CLA yang diketahui membantu penurunan berat badan.

Selain itu, lemak ekstra dari produk susu seperti yogurt juga membuat kita merasa lebih puas dan kenyang.

Saat ingin menurunkan berat badan, pilih dengan cermat jenis camilan Anda. Kacang adalah pilihan yang baik.

Selain mengandung protein, serat, dan lemak tidak jenuh ganda dan tunggal, kacang juga membuat kita kenyang lebih lama.

Agar jumlahnya tidak berlebihan, ambilah segenggam kacang atau sekitar seperempat mangkuk.

Pola makan Mediterania memiliki prinsip keseimbangan dan sehat. Jenis lemak yang banyak direkomendasikan dalam diet tersebut adalah minyak zaitun.

Kandugnan omega-3 dan omega-6 di dalamnya akan mengurangi inflamasi yang juga jadi penyebab obesitas.

Mempertahankan hasil diet atau pengurangan berat badan memang bukan  hal yang  mudah.

Memang untuk menghilangkan gelambir lemak secara permanen perlu usaha jangka panjang agar tubuh menjadi terbiasa.

Ada beberapa hal yang bisa diterapkan agar kita bisa benar-benar mengucapkan “selamat tinggal” pada lemak  dan bukannya “sampai jumpa lagi.”

Banyak orang mengira semakin solid rencana diet, maka makin efektif pula hasilnya.

Mungkin hal itu benar. Tapi harus diingat mendapatkan jenis makanan untuk diet tidak selalu mudah dan tidak selalu enak.

Maka permudahlah cara diet Anda.

“Jadikanlah protein dan sayuran berwarna warni sebagai makanan utama Anda,” ujar Rob Aitken, seorang pelatih kebugaran.

“Selama dua jenis makanan ini menjadi menu terbanyak yang Anda santap, Anda akan merasa kenyang lebih lama dan sebagai akibatnya tidak tergoda untuk menyantap lebih banyak kalori.”

Menjaga apa yang kita makan dengan tertib selama berbulan-bulan adalah hal yang sulit dilakukan. Oleh karenanya berilah kesempatan bagi lidah untuk bersenang-senang pada waktu-waktu tertentu.

“Cukup makan bersih dan tertib delapan puluh persen setiap minggu. Anda boleh melakukan diet ketat Senin hingga Jumat. Tapi bebaskanlah sedikit lidah Anda di akhir pekan,” ujar Dylan Jones, penasehat nutrisi.

Dengan cara ini Anda tetap bisa memiliki tubuh langsing, namun juga menyantap makanan enak.

Namun pastikan tidak melampaui batasan itu, karena membuat lemak kembali jauh lebih mudah daripada menghilangkannya.

Ada banyak alasan mengapa seseorang ingin langsing. Tapi alasan paling tepat adalah memahami mengapa ini penting untuk Anda.

“Tidak salah bila orang termotivasi untuk diet dan berolahraga agar terlihat keren saat liburan,” kata Aitken.

“Namun untuk bertahan menjadi fit dan langsing perlu kesadaran lebih terhadap kesehatan pribadi.”

Membuat perubahan dalam jangka panjang atau mempertahankannya artinya bertanya pada diri sendiri mengapa kita ingin lebih sehat dan fit.

Mengapa hal itu penting untuk Anda.

Menurut study, mereka yang berdiet untuk alasan sementara, misalnya agar bisa memakai jas favorit saat pernikahan, akan lebih mudah menjadi gemuk kembali dibanding yang punya alasan jangka panjang, misalnya agar bisa lebih lama bermain dengan anak-anaknya.

Selain itu, banyak orang menganggap diet rendah karbohidrat adalah satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan dan mencapai tubuh yang ideal.

Lebih jauh, mereka beranggapan bahwa protein hanya sumber kalori dan lemak, kata dr. Laura J. Kruskall, direktur ilmu gizi di University of Nevada.

Tapi, tahukah Anda protein dapat membakar kalori lebih banyak dibandingkan sayuran dan buah-buahan?

Protein tidak sama dengan makanan yang lain. Sumber protein utama seperti ikan, daging, susu, dan kacang-kacangan memang tidak diproses oleh tubuh secepat sumber karbohidrat, sayuran dan buah-buahan.

Jika ada beberapa sumber protein yang cepat dicerna oleh tubuh, biasanya makanan yang digoreng dan tidak sehat.

Sebuah penelitian di John Hopkins Univesity menunjukkan hasil yang mencengangkan. enam puluh persen kalori yang hilang, sepuluh hingga lima belas persen dari yang direkomendasikan,– berasal dari sumber protein tanpa lemak yang dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Penelitian juga menemukan bahwa diet kaya protein dapat membantu mencegah obesitas, osteoporosis, dan diabetes.

Protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat dicerna dan diproses oleh tubuh. Karenanya, tubuh akan membakar lebih banyak kalori selagi memprosesnya.

Protein juga membuat Anda ‘cukup kenyang’ dalam waktu yang cukup lama, sehingga Anda tidak akan cepat kehilangan energi.