close
Nuga Sehat

Telur Ayam, Plus Minus Manfaatnya

Siapa yang bisa membantah telur ayam rendah kolesterolnya.

Ya, telur ayam memang memiliki kadar kolesterol tinggi.

Dan untuk Anda tahu  efeknya pada kolesterol darah sebenarnya minim jika dibandingkan dengan efek dari lemak trans dan lemak jenuh.

Perlu pula diketahui risiko penyakit jantung akibat telur lebih erat kaitannya dengan makanan-makanan yang menyertainya, seperti bacon, sosis, daging babi, serta lemak trans yang digunakan untuk menggoreng telur.

Kebanyakan orang sehat bisa mengonsumsi telur hingga tujuh butir dalam seminggu, tanpa peningkatan risiko penyakit jantung. Bahkan beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi telur bisa mencegah beberapa jenis stroke.

Akan tetapi, bagi penderita diabetes, mengonsumsi tujuh telur dalam seminggu secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti dilansir dari Mayoclinic, Selasa, 11 Oktober 2016.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, satu butir telur besar mengandung sekitar 186 miligram kolesterol, yang semuanya ditemukan dalam kuning telur.

Jadi, ketika memutuskan apakah Anda akan menyertakan telur dalam makanan, coba pertimbangkan batasan harian kolesterol di dalam makanan Anda seperti yang direkomendasikan:

Jika Anda sehat, konsumsi kolesterol tidak lebih dari tiga ratus milligram kolesterol per hari,

Jika memiliki diabetes, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung, batasi asupan kolesterol harian tidak lebih dari dua ratus miligram per hari.

Jika Anda menyukai telur, tapi tidak ingin kolesterol tambahan, coba makan hanya putih telurnya saja karena putih telur tidak mengandung kolesterol.

Lantas berapa banyak  telur yang aman dikonsumsi.

Beberapa orang percaya telur mengandung lemak dan kolesterol sehingga berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak.

Julia Zumpano, RD, LD dari Preventive Cardiology Nutrition Program Cleveland Clinic memperingatkan agar individu dengan faktor risiko penyakit jantung untuk tidak mengonsumsi telur terlalu banyak.

Lantas idealnya berapa banyak kita bisa mengonsumsi telur setiap minggunya?

“Tak ada rekomendasi khusus mengenai seberapa banyak Anda harus mengonsumsi telur setiap minggu,” ujar Zumpano.

“Penelitian mengindikasikan bahwa lemak jenuh total memengaruhi kadar LDL atau kolesterol jahat ketimbang kolesterol baik,” lanjutnya.

Menurut Zumpano, putih telur aman dikonsumsi serta merupakan sumber protein yang baik. Sementara kandungan lemak jenuh serta kolesterol yang Anda hindari terdapat pada bagian kuningnya.

“Jika Anda memiliki penyakit jantung atau kolesterol tinggi, berhati-hatilah akan jumlah kuning telur yang Anda konsumsi.”

“ Anda pun perlu menghitung lemak jenuh yang Anda konsumsi dari makanan lain seperti daging merah, daging sapi, kulit unggas, susu, atau keju kaya lemak ke dalam menu Anda,” jelas Zumpano.

Melansir laman Clevelandclinic.org, , sebaiknya hanya lima hingga enam persen kalori Anda yang berasal dari lemak jenuh agar kolesterol LDL tetap rendah.

Anjuran tersebut dimuat oleh American Heart Association/American College of Cardiology.

Selain memperhatikan jumlah telur yang dikonsumsi, Anda pun perlu mencermati cara memasaknya.

“Jika Anda menggoreng telur, minyak yang Anda tambahkan akan menambah lemak jenuh Anda hari itu,” ujar Zumpano.

Zumpano juga menyarankan Anda menghindari membubuhkan garam pada telur agar asupan garam Anda per hari tetap terjaga.

Sebenarnya, telur utuh mengandung lemak baik yang menghapus kolesterol jahat dari tubuh, dan dengan demikian telur baik bagi.

Telur menormalkan tekanan darah tinggi dan mengurangi resiko serangan jantung. jantung

Kuning telur mengandung lemak sehat yang dikenal sebagai high density lipoprotein

Lemak sehat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk mengurangi tingkat kolesterol jahat dari tubuh dan mengurangi risiko serangan jantung.

Anda dapat dengan aman makan telur untuk menurunkan kadar kolesterol Anda dan untuk mencegah serangan jantung.

Telur juga tidak menyebabkan kenaikan berat badan dan pada kenyataannya mereka membantu Anda dalam menurunkan berat badan.

Seperti dikutip dari situs Boldsky, jika Anda berniat untuk menurunkan berat badan, lebih rajinlah untuk mengonsumsi telur saat sarapan.