close
Nuga Sehat

Tak Ingin Cepat Mati? Ini Caranya

Anda tak ingin “cepat”mati? Nah, jangan pernah mengabaikan ini. Pmeriksaan kesehatan rutin kesehatan rutin.

Apa dampaknya dikaitkan dengan “kematian?”

Paling tidak, menurut “healthy news,” Anda bisa terhindar dari beragam penyakit fatal yang dapat menurunkan kualitas hidup, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Ada tujuh jenis pemeriksan atau bahasa kerennya “checkup” yang dianjurkan laman kesehatan itu, terutama untuk lelaki, agar bisa memastikan kualitas hidupnya.

Pertama, yang vital, tes kolesterol atau lipoprotein

Kolesterol adalah jenis lemak atau lemak protein yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Mengetahui sejak awal berapa kadar Kolesterol Anda, merupakan langkah awal pencegahan penyakit jantung.

Kolesterol ada dua macam, yakni HDL atau Kolesterol baik dan LDL atau Kolesterol jahat. Yang bisa membahayakan jantung adalah LDL.

Angka yang keluar dari hasil pemeriksaan klesterol adalah hasil gabungan LDL dengan HDL, dan untuk diketahu anga dua ratus dua puluh adalah batas atas yang harus Anda waspadai.

Jika hasil tes Anda menghasilkan angka ini, artinya Anda harus mengurangi makanan berlemak, makanan yang digoreng, memperbanyak sayur dan buah segar dan rutin berolahraga.

Trigliserida adalah jenis lemak yang juga dapat menyumbat pembuluh darah.

Batas atas trigliserida adalah seratus lima puluh miligram per desiliter darah.

Lakukan tes ini secar berkala dengan tenggang waktu paling lama setiap lima tahun sekali, kecuali ada perintah berbeda dari dokter.

Bila Anda telah melakukan tes kolesterol, untuk lanjutannya periksakan tekanan darah

Tes ini nampaknya sederhana, tetapi memeriksa tekanan darah secara teratur adalah salah satu hal yang paling penting yang dapat melindungi kesehatan Anda sekarang dan di masa depan.

Satu dari lima pria dewasa yang pernah memeriksakan tekanan darahnya, tercatat berisiko mengidap hipertensi.

Ketika hasil pemeriksaan tekanan darah Anda mencapai 140/90, artinya Anda harus hati-hati.

Kurangi makanan berlemak dan perbanyak olahraga serta jauhi stres. Tekanan darah yang normal adalah seratus dua puluh per delapan puluh.

Lakukan tes ini mulai kapan saja.

Jika gaya hidup Anda berisiko tinggi, lakukan pemeriksaan sedini mungkin.

Ulangi pemeriksaan setiap setahun sekali, jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan angka normal atau enam bulan sekali jika pemeriksaan sebelumnya menunjukkan gejala darah tinggi.

Untuk tes rutin lainnya adalah kadar gula darah atau diabetes

Untuk mengetahui tingkat risiko diabetes, dokter akan memeriksa seberapa besar toleransi Anda terhadap penyerapan glukosa.

Dengan kata lain, seberapa mudah tubuh Anda mencerna gula. Untuk melakukan pemeriksaan ini, Anda harus Puasa selama sembilan jam sebelum tes.

Lakukan tes ini mulai usia empat puluh lima tahun jika gaya dan riwayat hidup Anda tidak berisiko tinggi diabetes.

Jika faktor risiko yang Anda miliki tinggi, misalnya ada riwayat keluarga dari pihak ayah atau ibu mengidap diabetes atau Anda kelebihan berat badan, lakukan pemeriksaan di usia yang lebih awal.
Ulangi pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali.

Selain tiga tes yang sangat vital di atas Anda juga harus melakukan cek kepadatan tulang

Hilangnya kekuatan tulang disebut osteoporosis. Ini menimpa hampir sepuluh juta orang setiap tahun, menurut National Osteoporosis Foundation. Survei menunjukkan bahwa laki-laki melihat osteoporosis sebagai “penyakit perempuan”, tapi ini adalah anggapan yang salah. Setelah usia lima puluhan, enam persen pria mengalami patah tulang pinggul dan lima persen mengalami patah tulang belakang akibat tulang keropos.

Lakukan tes kepadatan tulang mulai umur enam puluh lima tahun jika Anda berberat badan ideal, tidak pernah mengalami patah tulang sebelumnya dan tidak pernah mengonsumsi obat yang mengandung kortikosteroid.

Jika Anda terlalu kurus atau gemuk, pernah patah tulang dan mengonsumsi kortikosteroid, lakukan pemeriksaan kapan saja sesegera mungkin. Ulangi pemeriksaan setiap lima tahun sekali.

Masih ada tes lainnya, res tiroid

Tiroid adalah kelenjar kecil di leher yang bertugas mengatur tingkat metabolisme tubuh Anda.

Jika tiroid Anda terlalu aktif atau hipertiroid, tingkat metabolisme Anda akan sangat cepat melewati batas normal.

Gejala hipertiroid antara lain adalah insomnia, penurunan berat badan, dan denyut nadi yang terlalu aktif.

Sebaliknya, jika kelenjar tiroid yang terlalu lamban atau biasa disebut hipotiroid, metabolisme tubuh akan berjalan sangat lambat. Gejala hipotiroid adalah sering merasa kelelahan, sembelit, dan berat badan terus naik.

Pada pria, hipotiroid dapat menyebabkan beberapa efek samping yang menjengkelkan, seperti disfungsi ereksi, gairah seks yang rendah, dan masalah ejakulasi.

Lakukan tes ini mulai usia tiga puluh lima tahun dan ulangi setiap satu tahun sekali, demikian anjuran dari American Thyroid Association. Beberapa dokter tidak menganggap perlu pemeriksaan tiroid di usia pertengahan.

Namun semua dokter sepakat, begitu usia Anda masuk kepala enam, tes ini harusnya dilakukan setahun sekali.

Bagi pria masih ada tes lainnya, tes kanker testis

Dengan deteksi dini, kemungkinan seorang pria untuk terhindar dari kanker testis naik hingga sembilan puluh persen Kanker testis jarang terjadi.

Pun terjadi, kebanyakan penderitanya berusia antara lima belas sampai tiga puluh empat tahun.

Deteksi kanker testis bisa dilakukan oleh dokter atau secara mandiri, dengan meraba testis menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mencari kemungkinan adanya benjolan tak wajar di dalam testis.

Tes ini bisa mulai dilakukan di segala usia. Livestrong Foundation merekomendasikan pemeriksaan sebulan sekali secara mandiri. Jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan, segera temui dokter.

Selain itu bagi lelaki, lakukan juga tes kanker prostat. Tes ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa penyakit “dosa lelaki” itu tidak singgah dengan diri Anda.

Supaya diketahui, prostat adalah penyakit yang hanya dimiliki lelaki yang masuk usia “tua.”

Dan perlu juga diketahui, kanker prostat adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria.

Pemeriksaan dini kanker prostat dilakukan dengan dua cara, pemeriksaan rektal digital dan PSA. PSA dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya antigen prostat-spesifik.

Pemeriksaan rektal digital dilakukan dengan cara memasukkan jari lewat dubur ke arah kelenjar prostat dan pemeriksaan tes darah untuk mengukur antigen prostat yang spesifik.

American Cancer Society merekomendasikan Anda melakukan pemeriksaan ini mulai usia lima puluh tahun.

Jika Anda merasakan ada gejala seperti sulit buang air kecil, pemeriksaan harus dilakukan segera tanpa memandang usia. Ulangi pemeriksaan setiap setahun sekali.

Tags : slide