close
Nuga Sehat

Tahu Bagaimana Bunyi Degup Jantung?

Tahu bagaimana bunyi degup jantung ketika ia berdetak? Banyak orang tak peduli dengan degup jantung. Mereka menganggap pekerjaan organ tubuh vital itu sebuah rutinitas. Dan Mereka baru tahu ketika detak jantung berhenti berdegup, dan itulah kematian.

Banuak di antara kita “sok” tahu tentang detak atau denyut atau pun degup jantung. Sebab sepanjang hidup kita jantung terus berdenyut. Dan kita juga tahu sekali dalam setap detik, dan akan lebih sering saat kita melakukan aktivitas fisik, jantung berdetak

Kita semua tentu pernah merasakan diperiksa dengan stetoskop pada dada. Namun, tahukah Anda bagaimana gema bunyi detak jantung yang didengar dokter dari alat tersebut?

Saat akan mendengarkan jantung, dokter akan menyuruh kita menghirup dan menghembuskan napas secara alami, atau dengan ritmik tertentu. Dokter akan memindahkan stetoskop dari satu tempat ke tempat lain pada dada.

Denyut jantung yang normal mempunyai pola bunyi yang konsisten seperti “lubb” dan “dubb”. Suara ini ada hubungannya dengan menutupnya katup jantung. “Lubb” diikuti jeda pendek dan “dubb” diikuti jeda lebih panjang.

Perbedaan intensitas bunyi jantung ini menjadi kunci adanya suatu penyakit yang terkait dengan jantung. Obesitas, emfisema, atau cairan sekitar jantung dapat meredam bunyi denyut jantung.

Selain itu dengan stetoskop degup jantung juga dapat terdeteksi suara-suara lain. Misalnya saja suara bising jantung selama jantung berdenyut. Tergantung lokasi dan sifat bising jantung dan hubungannya dengan suara “lubb-dubb” tadi, biasanya dokter dapat mengidentifikasi adanya suatu perubahan struktural pada jantung yang menjadi penyebab turbulensi itu.

Bising jantung dapat menjadi tanda adanya anemia, katup bocor, atau masalah lain. Namun, ada juga bising jantung yang tidak ada kaitannya dengan kondisi jantung, dan itu tidak membahayakan.

Detak jantung yang terlalu cepat saat seseorang sedang beristirahat perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko kematian. Risiko tersebut bahkan tetap tinggi meski mereka secara fisik sehat dan fit.

Detak jantung saat beristirahat adalah detak jantung permenit ketika seeorang sedang duduk atau berbaring selama 10 menit. Mereka yang detak jantungnya antara 60-100 per menit dianggap normal.

Detak jantung saat beristirahat dipengaruhi oleh sirkulasi hormonal, level aktivitas fisik, serta sistem saraf otonomik.

Selama ini diketahui bahwa orang yang sangat aktif secara fisik biasanya memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah. Namun, para peneliti juga ingin mengetahui apakah detak jantung memiliki pengaruh pada risiko kematian, terlepas dari level olahraga kebugaran yang dilakukan.

Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya ketika kita melakukan aktivitas fisik seperti berlari, jogging, berjalan cepat, dan lain-lain. Namun, saat selesai berolahraga dan beristirahat jantung tetap berdetak kencang, maka Anda perlu waspada.

Kendati demikian, Anda tidak perlu panik jika mengalaminya. Konsultasikan pada pakar kesehatan jantung untuk mengurangi kecepatan detak jantung Anda.

Di samping itu, konsumsilah makanan-makanan yang mampu mengurangi detak jantung. Makanan yang bisa menormalkan detang jantung, diantaranya, tahu.Tahu merupakan bahan pangan yang kaya akan kalsium dan vitamin sehingga baik untuk kesehatan jantung. Tak hanya itu, tahu juga baik bagi Anda yang ingin mengurangi berat badan.

Pisang. Buah ini kaya akan potasium. Mineral ini sangat efektif dalam mengurangi kecepatan detak jantung. Kismis yang juga mengandung potasium tinggi, tetapi rendah sodium. Kismis merupakan salah satu makanan terbaik yang mampu mengobati tarkikardia secara alami.

Begitu juga dengan bayam sebagai sayuran berdaun hijau. Bayam kaya akan magnesium. Kekurangan magnesium diketahui sebagai salah satu penyebab tingginya detak jantung dan gangguan jantung lainnya. Maka konsumsi bayam teratur bisa membantu mengatasinya.

Yang lainnya, almond. Kacang satu ini mengandung antioksidan dan vitamin yang mencegah penyakit jantung dengan mengurangi kadar kolesterol “jahat” dalam tubuh. Almond juga mampu mengontrol nafsu makan sehingga mendapat predikat camilan paling sehat.

Jangan lupa mengasup susu.Kekurangan kalsium merupakan salah satu penyebab tarkikardia. Oleh karena itu, kandungan kalsium tinggi pada susu bisa jadi solusinya.

Dan bawang putih. Bawang putih baik bagi kesehatan jantung, terutama dalam hal mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Ini karena bawang putih mampu mengurangi kadar kolesterol “jahat” dalam tubuh. Bawang putih juga kaya antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab penuaan.

Serta tomat, alpukat dan ikan. Menurut sejumlah studi, tomat dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, tomat juga membantu mengurangi nyeri dada karena heartburn. Sedangkan alpukat Potasium digunakan tubuh untuk mengatur aliran listrik di seluruh tubuh, termasuk di jantung. Alpukat kaya akan potasium sehingga mampu membantu jantung untuk tetap sehat.

Ikan seperti tuna, salmon, atau sarden mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi sehingga baik untuk jantung. Ikan-ikan ini juga diketahui efektif untuk mengurangi detak jantung.

Sumber: boldsky, mayo clinic.com dan healty.com