close
Nuga Sehat

Stress Bisa Menghalangi Gairah Cinta

Hampir semua orang tahu bagaimana stress menjadi penghalang gairah kehidupan cinta seseorang. Dan kebanyakan orang memilih makan, minum alkohol, atau berolahraga untuk mencari kenyamanan saat stres.

Padahal, berhubungan seksual sebenarnya adalah salah satu cara terbaik untuk relaks. Masalahnya, stres seringkali menurunkan hasrat bercinta.

Ketika menghadapi berbagai persoalan kerja, urusan rumah tangga, dan finansial, seks biasanya akan menjadi urutan terahir dari daftar prioritas seseorang.

Stres juga memberikan dampak yang berbeda pada pria dan wanita. Ketika sedang stres, pria akan berusaha lari dari situasi, entah itu dengan bermain video games atau berolahraga. Pria memang akan melakukan kegiatan fisik, termasuk berhubungan seks, untuk melepaskan stresnya.

Sebaliknya dengan kaum wanita. Mereka lebih tertarik untuk melakukan bonding dan kegiatan untuk mendekatkan diri dengan keluarganya. Biasanya mereka akan mencari sahabat terdekatnya untuk curhat atau menghabiskan waktunya menonton serial TV favoritnya. Tak heran jika seks seringkali tidak dipikirkannya, terutama ketika ia merasa stres fisik dan emosional.

Meski begitu, tak semua pria bisa melakukan hubungan seksual saat stres, terutama jika sumber stres mereka adalah keuangan dan pekerjaan. Biasanya hal ini akan membuat kemampuan ereksi mereka terganggu.

Maklum saja, pria menggambarkan maskulinitas mereka sebagai kemampuan menyokong keluarganya. Jika mereka merasa tidak mampu pada bagian ini, biasanya kemampuan mereka di tempat tidur ikut berpengaruh.

Ketika mengalami rangsangan seksual, terjadi perubahan fisik dan psikis. Perubahan ini menimbulkan tanda atau gejala, yang tidak hanya pada kelamin tetapi juga pada organ tubuh yang lain.

Perubahan di luar kelamain, antara lain terjadi peningkatan denyut jantung, irama napas, dan tekanan darah. Semua perubahan yang terjadi akan hilang setelah orang mengalami orgasme. Tetapi tentu saja gejala yang timbul akibat perubahan itu tidak selalu dirasakan sama pada setiap orang.

Boleh jadi rasa sakit yang Anda alami berkaitan dengan peningkatan tekanan darah atau perubahan yang terjadi pada otak ketika mengalami rangsangan seksual.

Sebagai contoh, orang yang mengalami tekanan darah tinggi mungkin mengalami sakit kepala ketika mencapai orgasme karena peningkatan tertinggi tekanan darah terjadi pada saat orgasme.

Makanya Anda perlu mengetahui bagaimana pencegahan agar stress tidak menggangu dan merusak gairah bercinta.

Situs “prevention” menuntun Anda, dengan menganjurkan untuk mencoba mencari alternatif waktu untuk menikmati hubungan seksual.

Tak perlu menunggu hingga jam sepuluh malam ketika Anda sudah lelah dan hanya ingin tidur. Cobalah melakukannya di pagi hari atau bercinta sambil mandi pagi sebelum ke kantor.

Coba juga dengan membuka diri. Jika selama ini Anda mengartikan bercinta sebagai hubungan seksual dan penetrasi, mungkin ini saatnya Anda membuka diri pada sesuatu yang baru.

Jangan ragu melakukan ciuman hangat dan sentuhan fisik lain yang mendatangkan perasaan intim dengan pasangan. Meski tidak berakhir dengan hubungan seksual, tapi kedekatan tersebut akan membuat Anda berdua siap ketika waktunya tepat.

Jangan abaikan menjaga kesehatan.Sangat mudah mendapatkan kenyamanan dari makanan atau alkohol ketika sedang sters. Tetapi kebiasaan tersebut justru akan memadamkan gairah seks Anda.

Sebaliknya, lakukan gaya hidup sehat. Rutin berolahraga dan konsumsi makanan bergizi. Gaya hidup sehat bukan hanya membuat Anda merasa lebih seksi di depan pasangan, tapi juga bisa menurunkan stres.

sumber : prevention.com dan dailymail