close
Nuga Sehat

Sibuk Kerja Bisa Bikin Otak Lebih Baik

Anda seorang pekerja keras?

Sering tidak menyisakan waktu untuk rehat atau rest?

Wah.., kalau benar Anda berada dalam posisi yang  “hebat.”

Hebat?

Ya.

Laman situs “medical daily,” hari ini, 20 Mei 2016, dalam laporan  khususnya, yang mengutip berbagai pendapat para ilmuwan,  ternyata kesibukan dari seorang pekerja keras itu  memberi satu manfaat pada fungsi otak yang lebih baik.

Tulis “medical daily, Dallas Lifespan Brain Studi, sebuah institusi penelitian,  menemukan, bahwa sebuah kesibukan pada gaya hidup sehat berhubungan dengan fungsi kognitif yang lebih baik, terutama pada kerja memori, penalaran dan kosakata.

Meski begitu, para ilmuwan ini tidak mengatakan secara gamblang jika peningkatan fungsi otak disebabkan oleh kesibukan, atau sebaliknya.

Mereka melakukan penelitian lewat ratusan  relawan dengan rentang usia antara lima puluh  dan delapan puluh sembilan tahun  yang  diminta untuk mengisi kuisioner penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers di Aging Neuroscience.

Para relawan ini juga diteliti melalui serangkaian tes neuropsikologi untuk diukur kinerja kognitif mereka.

Direktur Brain Study Dallas Lifespan, Denise Park, mengatakan bahwa dirinya sangat terkejut dengan penemuan kecil tersebut, bahwa menjadi sibuk seakan tampak sebagai fakta kehidupan modern saat ini.

Pada penelitian yang tidak berdasarkan pada tingkat usia dan pendidikan individu, Park mengatakan, ada hubungan yang ditemukan antara gaya hidup yang sibuk dengan kecepatan pemrosesan kinerja otak, memori, penalaran, dan kosa kata.

Secara khusus, ada hubungan yang kuat antara kesibukan dan memori, seperti kemampuan untuk mengingat peristiwa-peristiwa tertentu di masa lalu.

“Kami menunjukkan bahwa orang yang melaporkan tingkat kesibukan sehari-hari lebih besar, cenderung memiliki kognisi yang lebih baik, khususnya yang berkaitan dengan memori untuk informasi yang baru dipelajari,” kata Sara Festini, penulis utama studi ini, dilansir dari Independent.

Namun kemudian, hasil dari penelitian ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, kesibukan seperti apakah yang meningkatkan fungsi kognitif?

Para peneliti ini kemudian berhipotesis bahwa orang-orang yang sibuk karena gaya hidup mereka, memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar lebih luas dalam berbagai situasi untuk menemukan diri mereka, dan menghasilkan rangsangan pada kognisi mereka.

“Menjalani gaya hidup yang sibuk bermanfaat bagi fungsi mental, meski diperlukan eksperimen lainnya untuk menentukan apakah ‘pura-pura sibuk’ akan berdampak sama,” kata Dr Festini.

Di samping terlalu sibuk dapat menyebabkan kondisi stres akut, para ahli lainnya kemudian mendukung pernyataan bahwa tingkat yang baik pada kesibukan menjadi penting untuk kesehatan mental.

Dokter pun sering menyarankan pasien yang depresi untuk tetap sibuk sebagai pengalihan perhatian kondisinya.

“Isolasi adalah faktor utama yang menyebabkan depresi, sedangkan gaya hidup yang sibuk dapat memberikan banyak kesempatan untuk terhubung dengan orang lain, suatu hal yang sering orang remehkan manfaatnya,” ujar Dr Nikki Webber dari Klinik psikoterapis kepada Medical Daily