close
Nuga Sehat

Sepatu Bisa Bikin Enteng untuk Lari

Anda, mungkin, termasuk salah seorang “penggila” jogging, dan termasuk yang sangat peduli dengan perangkat yang digunakan untuk hobi ini.

Sebut saja salah satunya sepatu. Dan sepatu menjadi pertimbangan utama untuk membuat aktifitas jogging Anda berjalan aman.

Sebuah studi terbaru menemukan lari setiap pejooging akan lebih lambat ketika memakai sepatu berat.

“Bahkan ketika perbedaan beratnya sedikit saja itu menjadi masalah,” tulis laman sangat terkenal “time.com,” Kamis, 10 November 2016..

Sudah lama diketahui memakai sepatu berat bikin lari jadi lebih sulit.

Para ahli berteori sepatu berat itu akan memperlambat.

Studi yang dilakukan para peneliti dari University of Colorado Boulder  membuktikan hal tersebut.

Mereka merekrut delapan belas pelari kompetitif untuk menyelesaikan lari time trial tiga kilometer  di trek dalam ruangan, seminggu sekali selama tiga minggu.

Tanpa diketahui pelari, sebuah alat dipasang pada dua dari tiga sepatu lari mereka.

Sepatu itu  bergantung ukuran. Mereka menambah beberapa alat khusus untuk setiap sepasang sepatu.

Untuk membantu mencegah pelari mendeteksi tambahan bobot sepatu, periset memakaikan sepatu untuk mereka.

Pelari mengetahui perbedaan berat itu.

Dalam time trial, pelari melaju berbeda dan lari satu persen lebih lambat untuk setiap seratus gram tambahan berat sepatu.

Peneliti menghitung pelari elit yang memakai sepatu seratus gram lebih ringan berpotensi lari maraton lima puluh tujuh detik lebih cepat.

Studi itu juga mengukur berapa banyak energi yang dihabiskan pelari dengan mengukur konsumsi oksigen dan produksi karbon dioksida ketika mereka lari di treadmill mengenakan setiap pasang sepatu.

Hasilnya dibandingkan dengan studi-studi sebelumnya dan memadankan hasil time trial di trek dalam ruangan dan membuktikan konsumsi energi naik sekitar satu persen untuk setiap tambahan seratus  gram berat sepatu.

Di sisi lain sepatu lebih ringan pun tak lantas membuat lari lebih cepat. Riset sebelumnya membuktikan bantalan sepatu yang tepat dapat mengurangi konsumsi energi saat lari.

Menghilangkan busa atau bantalan demi disain sepatu super streamline justru berpotensi tak menguntungkan. Lari dengan sepatu minimalis berpotensi menyebabkan cedera.

“Lebih ringan tak selalu lebih baik,” kata pemimpin penelitian Wouter Hoogkamer, PhD

Ia merekomendasikan pelari untuk memilih sepatu yang terasa enak, ringan tetapi punya bantalan yang cukup untuk kaki.

Dalam penelitian yang sama diakui, secara teori, olahraga lari itu sangat sederhana dan mudah.

Namun  para pemula sering mendapati lari ternyata tak semudah itu.

Atlet ultramaraton dan pelatih Robin Arzon dalam bukunya Shut Up and Run mengungkapkan kesalahan pertama pelari baru.

Kesalahan itu mungkin bakal membuat kita tertawa geli. Pasalnya, pelari baru cenderung heboh untuk belanja banyak hal yang sebenarnya tak terlalu penting untuk pemula di olahraga lari.

Mungkin beberapa dari kita masih ingat di saat-saat awal mulai lari.

Di kamar berceceran kantong belanja dari toko khusus olahraga. Ada belanjaan sepatu, celana dan kaos lari, kaos kaki dan lain-lain.

Saran Robin? “Sebenarnya Anda hanya perlu sepasang sepatu lari yang pas, bra khusus olahraga dan kemudian pergi ke luar untuk lari,” katanya.

Lari itu gratis.

Kita tak perlu membayar keanggotaan gym.

Lari jadi mahal ketika kita mulai membeli sepatu lari yang mahal, celana kompresor yang tidak murah, sabuk untuk menyimpan uang dan ponsel, headphones, tempat untuk menyimpan botol minum, kacamata, topi dan masih banyak lagi.

“Saya mengerti ada industri yang bergerak di sekitar dunia lari dan banyak barang bagus untuk dibeli,” katanya.

Ia juga mengerti betapa sepasang sepatu dengan bantalan sesuai jenis kaki atau celana kompresor dapat memotivasi kita jadi makin rajin lari.

Robin mengingatkan agar para pelari baru berusaha membuat segala sesuatu jadi sederhana.

Tags : slide