close
Nuga Sehat

Selamatkan Roti dengan Cara Memanggang

Siapa yang bisa membantah bahwa roti bukan  merupakan salah satu makanan yang paling cepat basi atau kedaluarsa.

Untuk Anda tahu, roti tawar hanya mampu bertahan sepekan sejak dikemas dan dipasarkan.

Waktu kedaluarsa yang cepat ini seringkali menjadi alasan banyak roti yang terbuang sebelum sempat dihabiskan.

Agar tak terbuang percuma, ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur simpan roti.

Melihat fenomena banyaknya roti yang terbuang, Love Food Hate Waste, sebuah program organisasi untuk mengendalikan sampah makanan mengeluarkan kampanye bertajuk Make Toast Not Waste untuk mencegah limbah roti tawar.

Untuk mengatasi banyaknya roti tawar berjamur yang dibuang, salah satu triknya adalah dengan memanggang roti tawar.

Memanggang roti sampai garing dan renyah dengan panggangan atau toaster diyakini dapat membuat roti lebih tahan lama.

Kampanye ini berangkat dari fakta rata-rata sebanyak dua puluh empat  juta potong roti tawar terbuang sia-sia karena telah kedaluarsa di Inggris setiap harinya.

“Berarti rata-rata orang di Inggris membuang lebih dari setengah roti setiap bulan! Anda bisa menyimpan roti lebih lama dengan memasukkannya ke dalam freezer dan kemudian menggunakannya langsung untuk membuat roti panggang,” tulis Love Food Hate Waste di situs resminya.

Setelah dipanggang, roti tawar ini bisa disantap dengan tambahan beragam topping yang lezat sesuai selera.

“Roti panggang bisa lebih dari sekadar pilihan sarapan dengan mentega. Jadilah kreatif dengan bereksperimen dengan topping lezat dan terjangkau,” kata Love Food Hate Waste.

Roti panggang bisa dipadukan dengan aneka salad, daging, telur, hingga selai.

Banyak orang suka roti panggang yang agak gosong kecokelatan. Food Standards Agency membuat peringatan khusus akan kebiasaan memanggang seperti ini.

Beberapa orang menyukai tekstur roti bakar yang garing, bahkan cenderung agak gosong. Memanggang dengan cara ini tentu akan berefek negatif pada tubuh jika hampir setiap hari dilakukan.

Dr. Preeti Jain, Ahli Diet Senior di Action Cancer Hospital mengatakan ,”Sangat disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi sayuran atau roti panggang yang dimasak hingga berwarna kecokelatan.”

Jain juga mengatakan bahwa, ini untuk mengurangi jumlah senyawa akrilamida yang terbentuk, yang merupakan bahan kimia pada makanan dengan kandungan pati seperti roti dan kentang.

Meskipun belum ada bukti secara ilmiah bahwa makanan tersebut mengandung zat kimia terkait dengan kanker.

“Lebih baik hindari masakan dengan suhu tinggi karena makanan seperti itu tidak masuk dalam kategori makanan sehat,” tambahnya.

Menurut FSA, beberapa studi tikus mengidentifikasi bahwa kandungan akrilamida yang tinggi menyebabkan peningkatan risiko kanker.

Akrilamida adalah senyawa yang membuat roti ataupun makanan berwarna cokelat pekat ketika dipanggang atau digoreng.

Dikutip dalam NDTV, senyawa ini terbentuk dari gula sederhana seperti glukosa, bereaksi dengan asam amino yang dikenal sebagai asparagin ketika makanan dimasak dengan suhu tinggi.

Karena makanan tersebut dimasak dalam waktu yang lama, kemungkinan akan berubah menjadi cokelat keemasan dan akhirnya menjadi hitam.

Dalam proses memasak yang seperti ini makanan tersebut akan menghasilkan kadar akrilamida yang lebih tinggi. Selanjutnya dapat meningkatkan risiko kanker.

Menurut World Health Organization , informasi tentang seberapa besar kadar akrilamida sehingga berisiko kanker belum diketahui.

Namun, beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah tidak memasak secara berlebihan dengan suhu tinggi.

Pastikan ketika Anda konsumsi roti bakar, sate ataupun sayuran panggang jangan sampai muncul warna cokelat hingga hitam . Makanan ini jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa berisiko kanker.

Kadangkala, kita memanggang roti dalam waktu yang lama karena ingin mendapatkan sensasi renyah saat roti ini digigit.

Padahal, roti yang dipanggang terlalu lama akan memiliki kandungan acrylamide hingga seratus enam puluh tujuh7 microgram untuk setiap kilogramnya.

Acrylamide sendiri adalah sebutan dari bahan kimia yang dihasilkan dari cara memanggang makanan. FSA atau agensi standardisasi makanan telah menentukan acrylamide sebagai salah satu genotoxic carcinogen, salah satu penyebab utama kanker yang bahkan bisa berinteraksi langsung dengan DNA sel tubuh manusia.

Selain roti panggang sendiri, tercatat makanan lain layaknya kentang panggang dan juga keripik garing memiliki kandungan acrylamide yang cukup tinggi.

Bahkan, keripik tercatat memiliki kandungan acrylamide hingga seribu lima puluh dua microgram untuk setiap kilogramnya, kadar yang sangat tinggi.

Sementara itu, kentang panggang yang paling garing akan mengandung 490 microgram acrylamide untuk setiap kilogramnya.

Kadar acrylamide yang sangat tinggi ini tentu akan meningkatkan resiko terkena kanker dengan signifikan jika kita mengkonsumsi makanan-makanan ini cukup sering.

Lantas, mengingat banyak orang yang menikmati roti panggang sebagai sarapan setiap paginya, apakah harus meninggalkan makanan ini dan berganti dengan jenis makanan lain?

Pakar kesehatan ternyata berpendapat jika asalkan kita tidak memanggang roti terlalu lama, maka kita masih bisa mencegah munculnya penyakit kanker.

Roti sebaiknya dipanggang hingga warnanya sedikit keemasan saja dan jangan sampai menunggu warnanya menjadi terlalu gelap.

Roti yang hanya sebentar dipanggang ternyata hanya memiliki sembilan microgram acrylamide per kilogram, angka yang jauh lebih rendah dan masih dianggap aman untuk dikonsumsi.