close
Nuga Sehat

Rajin Ngopi Bisa Mengusir Kanker Prostat

Prostat dan lelaki adalah sebuah simbiosis.

Ya, lelaki tak bisa dipisahkan dari prostat

Dan sejalan dengan bertambahnya usia seorang pria, prostat yang semula berkelakuan baik pelan-pelan dapat berubah menjadi kelenjar pembawa derita karena menjadi mudah terinfeksi dan terkena penyakit, termasuk kanker.

Meski begitu, banyak ahli percaya kita bisa mengurangi kemungkinan dan memperkecil risiko penyakit tersebut lewat perubahan pola makan dan gaya hidup.

Para ahli dari Harvard Medical School dalam presentasinya di konferensi American Association for Cancer Research di Houston, AS, mengatakan bahwa pria yang rutin minum kopi risikonya terkena kanker prostat berkurang hingga 60 persen bila dibandingkan dengan pria yang tidak minum kopi.

Meski para ahli menyatakan masih terlalu dini untuk merekomendasikan para pria agar mulai minum kopi, hasil studi tersebut cukup meyakinkan.

“Faktor gaya hidup telah terbukti secara konsisten berkaitan dengan risiko kanker prostat, oleh sebab itu sangat melegakan bila hasil studi ini diperkuat dengan studi lainnya,” kata Kathryn M Wilson, Ph D, dari Channing Laboratory, Harvard Medical School.

Dalam studinya, Wilson menganalisis informasi dari hasil studi Health Professionals Follow-Up Studi yang melibatkan lebih dari lima puouh ribu pria peminum kopi

Selama masa studi tersebut, empat ribuan pria mengalami kanker prostat.

Berdasarkan analisis studi, diketahui pria yang mengonsumsi kopi cukup banyak (lebih dari enam cangkir per hari memiliki risiko lima puluh sembilan persen lebih rendah terkena kanker prostat agresif atau fatal dibandingkan dengan nonpeminum kopi.

Namun, peneliti studi ini menekankan bahwa bukan hanya kafein yang bermanfaat untuk pencegahan kanker prostat. Studi juga menemukan pria yang minum kopi tanpa kafein juga memiliki risiko yang lebih rendah.

Menurut Wilson, kopi mengandung berbagai komponen yang penting, seperti antioksidan dan mineral yang mungkin berperan penting untuk mencegah kanker prostat.

“Kopi memiliki efek pada insulin dan metabolisme glukosa yang memegang peran penting dalam kanker prostat,” katanya.

Ya, penderita kanker prostat tidak bergejala terutama saat kanker masih dalam stadium dini. Tetapi pada umumnya kanker prostat ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan dubur.

Gejala mulai dirasakan saat mulai menyumbat saluran kencing( di leher kandung kemih dan uretra.

Yang dirasakan pada saat itu adalah adanya kesulitan untuk memulai kencing, meningkatnya frekuensi kencing, dan nyeri saat kencing. Selain itu, pancaran kencing melemah, atau bahkan hanya menetes.

Gejala lain adalah rasa penuh pada kandung kencing walaupun baru saja kencing. Hal ini terjadi karena kandung kencing tidak dikosongkan dengan sempurna.

Gejala lain yang jarang terjadi adalah ditemukannya darah di dalam air kencing, nyeri saat ejakulasi, atau timbul impoten.

Jika kanker sudah menyebar ke organ tubuh yang lain dapat timbul gejala seperti rasa lelah dan penurunan berat badan.

Penyebaran ke tulang dapat menimbulkan gejala nyeri tulang atau patah tulang, terutama pada tulang paha atau tulang belakang.

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat yaitu usia dan riwayat keluarga.

Hormon, diet tinggi lemak dan toksin juga disebutkan sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas.

 

Tags : slide